Satu minggu sudah berlalu sejak acara menghilangnya Jyanna dan makan malam bersama di rumah Jeff. Selama satu minggu ini, Jeff tidak pernah melihat Jyanna. Sejak hari senin hingga sekarang, tidak ada sosok Jyanna yang pasti berusaha mengekorinya.
Jeff penasaran, tapi karena egonya yang tak terbantahkan, ia lebih banyak diam. Setidaknya nanti akan ada berita atau apalah itu.
"Gue dapat kabar dari Olivia, katanya Jyanna izin ke Jepang selama ini."
Jeff yang sedang memainkan sedotan di minumannya, langsung berhenti karena mendengar perkataan Tenku yang baru saja tiba setelah ketemuan dengan Olivia yang fix sudah menjadi pacarnya sejak dua hari yang lalu.
"Serius? Terus yang kita lihat kemarin siapa?"
Jeff mendongakkan kepalanya bingung ke arah Dodi. "Maksud lo apa?" tanyanya.
"Jadi kemarin gue sama Tenku main ke rumah saudara gue di Bandung dan di sekitar daerah sana kita ngelihat cewek mirip banget kayak Jyanna."
"Mirip doang kali," ujar Jeff.
"Nggak cuma mirip sih Jeff, tapi emang itu Jyanna banget. Kita mau nyapa, tapi nggak bisa."
Kening Jeff kembali berkerut. "Kenapa?"
"Gimana mau nyapa kalau dia nempel mulu sama Dokter Kian," jawab Tenku. "Olivia bilang itu dokter punya hubungan khusus sama Jyanna. Yakali kita mau ganggu kencan pasangan."
Jeff diam. Kedua temannya bercerita bahwa mereka melihat Jyanna di daerah Jakarta Timur, sedangkan Tenku baru saja mendapatkan kabar dari Olivia jika Jyanna selama ini izin ke Jepang. Jadi, yang benar mana?
"Olivia bohong kali, Ten," seru Dodi. "Orang beneran Jyanna sama dokter itu, kok. Lo juga lihat sendiri kan kalau itu Jyanna. Begonya kenapa nggak kita foto, sih."
Memusingkan. Jeff tidak tahu harus mempercayai siapa. Ia pun memejamkan matanya dan menopang kepalanya sebelah. Memikirkan Jyanna semakin membuatnya mengantuk karena semalam ia dibuat lembur karena proposal ulang tahun sekolahnya bulan depan.
"Sebenarnya emang agak aneh sih, Olivia juga tadi ngasih tahu kayak ada unsur bohongnya, tapi yaudah lah mungkin aja kan Jyanna ada urusan yang nggak bisa kita tahu."
Tenku benar, bisa saja ada urusan yang Jyanna sembunyikan dan itu adalah masalah privasinya. Baik Jeff ataupun teman-temannya tidak seharusnya meributkan itu.
"Oh iya, Jeff, si Junot ngelihat lo mulu dari tadi." Dodi mulai bersuara. "Kayaknya dia dendam banget sama lo. By the way, lo gimana caranya sih mukul wajah dia sampai kayak gitu. Udah beberapa hari juga, tapi belum sembuh-sembuh amat."
"Udah syukur dia nggak nuntut lo, Jeff," racau Tenku.
Jeff tidak takut jika akhirnya Junot akan menuntutnya. Lagipula, sebenarnya, Junot tidak akan bisa melakukannya saat apa yang dilakukan bocah tengik itu lebih biadab dibandingkan dirinya.
"Heran gue, kenapa itu dua saudara punya masalah mulu sama Jeff. Dulu Juna, sekarang malah Junot. Besok siapa lagi?"
Jeff membuka matanya. Pandangannya mulai terarah pada kedua temannya yang suka sekali bergosip ria ini. "Izinin gue nggak masuk kelas. Gue capek, mau tidur di UKS." Tanpa menunggu jawaban mereka, Jeff berdiri seraya membawa ponselnya. Sembari berjalan, ia sibuk memainkan ponselnya dengan telinga yang sudah terpasang earphone.
BRUK
"Ups, sorry..."
Ponsel Jeff terjatuh, atau lebih tepatnya ada seseorang yang sengaja melakukannya. Dengan cepat dirinya mendongak, melihat Junot yang meminta maaf dengan sangat tidak jelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeff & Jyanna
Teen Fiction"I just love him so much, but he doesn't love me." || 2019 by Kyuri0510