PRANK
Vas bunga yang ada di atas nakas langsung terjatuh. Dengan cepat Jeff berlari keluar dari ruang UKS menuju gedung sekolah di mana lokasi semua ruangan klub berada. Suara kaki panjangnya yang berlari mengitari gedung membuat beberapa anak yang memang bolos pelajaran memandang bingung ke arahnya.
Sedangkan di benaknya Jeff mulai memikirkan sesuatu. Ia tidak bisa membiarkan Jyanna berada di dekat Junot, meskipun berada dalam jarak kecil. Junot adalah siswa yang paling berbahaya di sekolah ini dan ia tidak bisa membiarkan siapapun dekat dengannya.
Saat dirinya sudah tiba di depan ruangan fotografi, Jeff langsung membuka pintunya dengan paksa dan tidak lupa ia menyerukan nama Jyanna, serta bersiap untuk menghajar Junot. Akan tetapi, yang dilihatnya di ruangan hanya Jyanna seorang yang sedang membuat sesuatu.
"Jeff, kenapa di sini?"
Napas Jeff tersengal. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan dan memang tidak ada Junot. Dirinya pun langsung berjalan ke arah Jyanna dan menyentuh pundaknya pelan. "Lo nggak apa-apa, kan?" tanyanya dengan napas yang masih tak beraturan.
Jyanna tersenyum. "Gue nggak apa-apa, kenapa emang? Kok lo---"
Tanpa sadar, Jeff langsung memeluk Jyanna. Dengan napasnya yang masih terdengar tak karuan, ia berusaha untuk meredakan kekhawatirannya. Dirinya benar-benar khawatir. Melihat bagaimana tidak berperasaannya Junot kepada perempuan, membuat ia ketakutan. Faktanya Jeff memiliki dua orang kakak perempuan, ditambah ia memiliki dua keponakan perempuan. Ia tidak bisa membiarkan perempuan seperti mereka dan yang lainnya diperlakukan senonoh oleh tipe lelaki mesum seperti Junot.
"Jeff..."
Suara lembut Jyanna akhirnya menyadarkan Jeff. Kepalanya langsung saja meminta Jeff untuk melepaskan diri dari Jyanna. Ia menjauh ke belakang, tidak sadar bahwa dirinya sudah kelewatan. "Sorry," ujarnya.
Balasan Jyanna hanya berupa anggukan. Wajah gadis itu masih dalam mode keterkejutan karena apa yang Jeff lakukan. Jeff meluk gue, anjir!
Bahkan jantung Jyanna bergerak dengan cepat, hampir menyakitinya malah. Ia sampai berusaha menahan dirinya dan berkata supaya debaran itu tidak terdengar oleh Jeff.
Sudah terlihat sekali di wajahnya jika Jyanna ingin berteriak merayakan apa yang terjadi kepada mereka berdua. Namun, kekhawatiran yang ada di wajah Jeff membuat Jyanna bertanya-tanya apa alasannya berada di sini dengan wajah super paniknya.
"Lo kenapa ada di sini?"
"Gue yang harusnya nanya gitu ke lo, Jeff," sahut Jyanna. "Lo kenapa ada di sini? Lari-larian sampai napas lo kecapean gitu."
"Gue nggak lari," ralat Jeff ketika menyadari bahwa Jyanna menyadari apa yang dilakukannya.
Berharap bahwa perempuan itu mengiyakan perkataannya, Jyanna ternyata melakukan yang diinginkan Jeff. Perempuan itu tersenyum dan berjalan ke ujung ruangan yang di atas mejanya terdapat kumpulan foto.
"Udah mendingan berarti kalau lo bisa ke sini," ujar Jyanna sembari berjalan lagi ke arah Jeff dan memberikan sesuatu kepadanya.
"Ini apa?" tanya Jeff dengan tangan yang mengambil foto itu dan sedikit terkejut bahwa Jyanna memberikannya foto dua orang yang terlihat sedang bertengkar. Wajah lelaki itu tidak terlihat, begitu pula dengan wajah perempuan di dalam sana. Akan tetapi, Jeff tahu bahwa itu adalah foto Anneth dengan lelaki sialan itu.
"Junot minta gue ngasih ini ke lo."
Jeff sontak menatap Jyanna, meminta penjelasan lebih mengenai hal ini.
"Katanya dia udah ngelakuin apa yang harus dia lakuin."
Sekali lagi Jeff melihat foto itu dan ia pun meremasnya dengan erat, menampilkan kerutan di kening Jyanna karena apa yang dilakukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeff & Jyanna
Fiksi Remaja"I just love him so much, but he doesn't love me." || 2019 by Kyuri0510