BAGIAN 7

2.8K 318 12
                                    

orangtua kamu ada di rumah?

Pertanyaan itu membuat Jyanna dan kedua pasang mata yang lainnya terperangah. Kalimat itu, nyatanya, memiliki kekuatan yang sangat kuat bagi seorang pria yang memiliki anak laki-laki. Jika ditanyakan kepada seorang perempuan yang berusia sama dengan sang anak, bisa bayangkan apa yang sebenarnya dimaksudkan dalam kalimat itu.

"Ayah, kenapa nanya orangtuanya Jyanna ada atau nggak?" Jyanna gugup. Panik banget gue kalau seandainya si Ayah mau datang ngelamar, batinnya tak karuan.

"Yah, Jeff masih bocah loh," timpal Jessi yang sepertinya juga panik karena sang ayah mengatakan hal itu. Pasalnya, ayah suaminya dulu juga menanyakan perihal itu kepada  Jessi. Bukan hanya Jessi, Krystal juga pernah merasakan itu. Jadi...

"Kalian kenapa, dah?" tanya Jeff yang sepertinya tidak paham dengan kepanikan di mata Jyanna dan Jessi. "Ayah kan cuma nanya orangtua Jyanna ada atau nggak."

"Bego banget ini bocah," seru Jessi kemudian. "Yah, pikirin baik-baik dulu, mereka masih sekolah. Yang ada ntar keduanya dikeluarkan---"

"Kamu ngomong apa sih, Jess? Ayah kan cuma nanya, soalnya sepertinya Ayah kenal sama orangtuanya Jyanna ini. Nama keluargamu Maora, 'kan? Tadi cerita gitu."

Hilang deh harapan gue, anjir. Gue kira mau dilamar, eh ternyata...

"I-iya, Ayah. Maora."

"Nah, rekan kerja berarti. Karena emang cuma dia rekan kerja Ayah yang punya nama unik. Aldo, kan?"

Jyanna sekali lagi mengangguk. Ini anak sama ayah beneran bikin jantungan aja. Mana jantung gue lemah, lagi.

"Yah, jangan nanya gitu lagi, bikin panik aja."

"Panik kenapa emang? Kan Ayah mau ngobrol," timpal Joshua, merasa bahwa dirinya tidak bersalah.

"Iya nih, Kak Jessi lebay," tambah Jeff yang langsung membuatnya ditatap tajam dengan Jessi.

"Punya adik cowok dan Ayah sama aja. Heran kenapa Bunda mau sama Ayah dan heran kenapa anak cowoknya malah ngikutin Ayah..."

"Lama-lama pusing di sini."

Jyanna melihat Jeff bangkit dari tempat duduknya. Ia pun segera mengikuti Jeff setelah meminta izin pada Ayah Joshua dan Jessi. Dengan langkah cepat yang pelan, ia berdiri di belakang Jeff dan mengikutinya ke halaman belakang.

Ternyata acara sudah dimulai, dan sekarang adalah saat di mana pembagian kotak makanan dan hadiah untuk anak-anak yang diundang.

"Jeff, Jyanna, ayo sini!" perintah Krystal seraya menggendong Lana.

Jeff dan Jyanna saling bertatapan, tapi setelahnya mereka mengikuti perkataan Krystal dan berdiri di hadapan meja untuk membantu membagikan kotak-kotak itu.

"Jeff, ikut ya?"

"Kagak."

Jyanna ternyata tidak menyerah. Ia ingin sekali membuat Jeff ikut ke acara camping terakhir. Ingin rasanya Jeff hadir di sana meski hanya sebentar.

"Bentar dong Jeff, apa mau gue jemput?"

Jeff sontak menolehkan kepalanya. "Lo gila?"

"Iya, gue gila karena lo," balas Jyanna langsung. "Makanya datang biar gue nggak gila."

"Kag---"

"Jeff, ajak Jyanna gih ke gudang, tolong ambilin kotak paling besar yang isinya mainan Raka dan Lana. Nanti mau didonasikan."

"Kenapa nggak nyur---"

Tatapan Krystal membuat Jeff menghentikan ucapannya, lalu dengan terpaksaan, ia bergegas pergi melalui halaman belakang menuju gudang penyimpanan.

Jeff & JyannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang