BAGIAN 20

2.3K 336 23
                                    

Dodi selalu saja bersikap kekanakan. Lagipula mengapa pula ia harus menerima informasi seputar Jyanna dan prianya itu. Bahkan jika mereka menikah, Jeff tidak akan peduli. Itu bahkan bisa lebih baik daripada harus menjadi incaran Jyanna setiap saat.

Merasakan kekesalannya yang membludak, Jeff meletakkan ponselnya untuk segera berkendara keluar dari sekolah. Akan tetapi, saat ia akan menyalakan mesin mobilnya, kedua mata Jeff terpandang ke arah depan mobil yang di sana memperlihatkan sosok gadis berseragam sekolahnya sedang berlari menuju gerbang sekolah. Gadis itu terlihat menangis, dengan tangannya yang bergerak mengusap wajahnya.

Selang beberapa detik, sosok lelaki yang yang mengenakan seragam dan jaket hitamnya berlari, seolah mengikuti gadis itu.

Jeff diam saja melihat kedua orang yang dikenalinya itu dan beberapa saat kemudian gadis itu ditarik paksa oleh lelaki itu yang malah berakhir dengan tamparan di wajah sang lelaki. Jeff meringis, dapat dirasakannya tamparan itu sangat sakit. Hingga mampu membuat kepala lelaki itu terpental.

Setelah adegan tamparan yang penuh drastis itu, sang gadis mencoba untuk pergi, dan lelaki itu tidak mengejarnya. Ia hanya bisa diam menatap punggung gadis itu.

Dan saat itu juga, Jeff mulai menyalakan mesin mobilnya dan melaju keluar dari area parkiran, mengabaikan lelaki itu yang seperti takut mengetahui ada orang yang melihat drama mereka. Jeff mengabaikannya dan terus keluar dari area sekolah, sampai dirinya berhenti di sisi trotoar, mendekati gadis itu yang sedang menangis dengan tubuh yang dipeluknya dengan erat.

Jeff menghentikan laju mobilnya, mengambil jaketnya yang tersimpan di belakang kemudi, kemudian turun dari mobil dan berjalan ke arahnya yang disambut dengan tatapan tajam sang gadis.

Jeff berjalan maju, menyampirkan jaket itu ke pundaknya.

"Lo---"

"Gue antar pulang," tawar Jeff, atau lebih ke paksaan. Ia memegang pergelangan tangan gadis itu dan membawanya masuk ke dalam mobil. Saat mereka berada di dalam, Jeff mengambil air mineral miliknya di pintu mobil dan memberikannya pada gadis bernama Anneth itu.

"Gue nggak tahu lo berurusan sama dia," ujar Jeff. Enggan ikut campur, tapi melihat dengan apa yang terjadi kepada Anneth, ia merasa prihatin. Padahal tidak seharusnya ia peduli seperti ini.

"Emangnya apa yang salah dengan itu? Cuma karena gue bukan dari kalangan atas kayak kalian, gue jadi nggak bisa bergaul dengan dia?"

Jeff membuang napasnya, percuma saja ia berbicara dengan gadis seperti Anneth. "Gue antar pulang." Pada akhirnya Jeff menyerah.

"Anggap lo nggak ngelihat kondisi gue kayak gini."

Jeff menghentikan gerakannya ketika Anneth mengatakan hal itu. Ia kemudian menoleh ke arahnya. "Lo pikir gue bakal nyebar berita yang bikin sekolah heboh? Udah cukup selama ini lo bikin heboh sekolah."

"Gue tahu lo dekat sama Jyanna," ujar Anneth kemudian. "Gue cuma nggak mau dia---"

"Gue nggak sedekat itu sama Jyanna, jadi buang pemikiran negatif lo," potong Jeff, kemudian bergegas mengendari mobilnya.

Selama berada di perjalanan, Jeff tidak henti-hentinya melirik Anneth yang tampak sangat aneh. Gadis itu berulang kali terlihat panik yang membuat Jeff tidak fokus. Bahkan saat ia berhasil mengantar Anneth ke rumahnya, Jeff tidak hentinya penasaran, sampai ia diam sejenak di perkarangan rumah Anneth.

Saat itu pula ponsel Jeff kembali bergetar, menampilkan pesan yang Dodi dan Tenku kirimkan di group mereka. Perlahan, Jeff membukanya dan kedua matanya membulat karena apa yang mereka kirimkan.

Dodi: ada postingan baru

Dodi: kali ini tntg anneth

Jeff melihat foto Anneth yang telanjang, meski buram, dan berpose seolah tidak ada rasa malu yang dirasakannya.

Jeff & JyannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang