BAGIAN 29

2.5K 266 23
                                    

Kini, Jeff tengah duduk di lapangan basket dengan tangan yang memainkan bola basketnya. Di tengah itu semua, ia tidak bisa berhenti memikirkan perkataan kakak iparnya perihal apa yang melandanya. Dia jatuh cinta. Dan perasaan itu ia tujukan kepada Jyanna, gadis yang sudah bertunangan.

Dan mau bagaimanapun Jeff menyangkal, itu akan terus menjadi faktanya. Jeff mencintai Jyanna. Ia sadar akan itu dan mengakuinya. Tapi ... ini semua tidak ada gunanya. Percuma dan akan sia-sia, karena semua sudah terlambat. Jyanna sudah menjadi milik Kian. Serta dirinya sudah terlanjur menyakitinya.

Drt

Dengan malas, Jeff melihat ponselnya yang berdering. Tenku memanggilnya. Ia pun meletakkan ponsel itu di telinganya.

"Lo di mana? Anneth ada di sini! Lo harus ke panggung."

Saat mendengar nama itu, mata Jeff langsung membulat. Ia buru-buru berdiri dan berlari meninggalkan lapangan menuju panggung berada. Setibanya di sana, ia melihat Anneth muncul dalam pakaiannya yang kotor dan gadis itu tampak kedinginan.

Jeff tidak tahu apa yang Anneth lakukan dengan kondisi itu, tapi melihatnya menjadi pusat perhatian semua orang membuat tangan Jeff terkepal.

"Dasar pelacur!" teriak seorang siswi.

"Ngapain lo di sini?!" teriak siswi lainnya.

Dan dalam sekejap, Anneth sudah menjadi bahan tertawaan. Membuat Jeff melangkah maju sembari menenteng jasnya yang memang sudah terlepas. Dengan gagah, ia menyampirkan jasnya itu ke bahu Anneth, berusaha membuatnya hangat.

Jeff tidak peduli jika ia harus menjadi pusat perhatian di sini. Karena yang penting sekarang adalah berusaha membuat Anneth tidak depresi dan merasa terlindungi.

"Jeff..."

"Apa yang lo lakuin di sini?" tanya Jeff pelan. "Dengan kondisi kayak gini, sebenarnya---"

"Gu-gue diminta ke sini," jawab Anneth seketika. "Kalau gue nggak ke sini, hidup lo bakal berantakan. Di-dia bilang bakal ganggu lo. Gue nggak bisa bikin lo bermasalah, Jeff..."

Jeff mengambuskan napasnya. "Lo nggak usah khawatir, gue nggak akan bermasalah dalam apa pun. Sekarang, gue antar lo pulang. Nggak baik dengan kondisi lo yang kayak gini. Ayok."

Jeff merangkul Anneth dan membawanya keluar dari bangunan sekolah menuju mobilnya. Di dalam mobil, mereka lebih banyak diam karena pikiran Jeff sekarang hanyalah membawa Anneth kembali ke apartemennya. Setibanya di sana, Jeff langsung mengantarnya kembali ke apartemen. Sedangkan dirinya kembali ke sekolah karena ia merupakan ketua panitia yang tidak bisa meninggalkan acara sampai selesai.

Jeff kembali ke sekolah dan hal pertama yang ia temui saat tiba di sana adalah sosok Jyanna yang baru saja selesai mengobrol di teleponnya. Pandangan mata mereka tentu saja saling bertautan dan melihatnya dalam jarak dekat seperti ini, untuk pertama kalinya sejak peristiwa itu, membuat jantung Jeff berdegup dengan kencang.

Saat Jyanna akan pergi, atas dorongan perasaannya, Jeff mencekal pergelangan tangannya dan membuat gadis itu kembali menatapnya. Jeff tidak tahu mengapa nalurinya ingin menghentikan Jyanna. Padahal ia sendiri tahu harus menjauhi Jyanna untuk tidak muncul di hadapannya.

"Botol itu..." Jeff seketika mengingatnya. "Lo harus kasih gue pertanyaannya."

Awalnya Jyanna terlihat bingung akan perkataan Jeff, tapi beberapa detik kemudian, gadis itu mengerti dan berkata, "Buang aja, Jeff. Gue nggak bisa nanya pertanyaan itu ke lo lagi."

Tidak bisa menanyakan lagi? Apa ini berarti tidak ada pertanyaan lain lagi?

"Lagipula lo pacar Anneth, kenapa gue harus nanya lo untuk jadi pacar gue. Gue nggak mau ngerusak hubungan orang, dan gue udah tunangan."

Jeff & JyannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang