BAGIAN 31

1.9K 207 21
                                    

Kian menutup pintu rumah sakit dengan pelan setelah membiarkan Jeff masuk ke ruangan inap Jyanna dengan tangan yang membawa sebuket bunga mawar. Begitu ia memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua berbincang, Kian menghela napasnya.

Tubuhnya lemah dan tidak berdaya. Ia mungkin saja akan ambruk jika kedua matanya tidak melihat kursi panjang di depan ruangan Jyanna. Ia duduk di sana, dan mengusap wajahnya gusar.

Ingatannya kembali pada malam itu, ketika Jeff dengan ketulusan di matanya, berlutut di hadapannya meminta Jyanna.

"Apa kamu pikir dengan berlutut kayak gini, saya akan membiarkan kamu miliki Yana?"

"Gue nggak akan berpikir kayak gitu. Lo cinta sama Jyanna dan gue tau itu."

"Kalau kamu sudah tahu perasaan saya, lalu apa yang kamu lakukan di sini?!" Kian berteriak dan ini pertama kalinya.

"Jyanna pengin gue bahagia," ujar Jeff seraya mengambil memo di kantung celana dan memberikannya pada Kian. "Bahagia yang gue mau sekarang adalah ngabisin waktu bareng dia."

Kian mengambil memo itu dan membacanya baik-baik dengan tangan yang bergetar.

"Gue mau wujudin keinginan Jyanna. Gue tahu keinginan pertamanya nggak akan bisa gue penuhi, tapi setidaknya gue bakalan bikin dia ngerasa lebih hidup dibandingkan sekarang."

"Keinginan pertamanya bisa lo wujudin..." masih dengan perasaan yang tak karuan, Kian mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan kepada Jeff. "Kasih jantung lo ke Yana, dengan begitu dia bakal hidup."

Saat itu Kian langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat bagaimana reaksi Jeff.

"Kalau itu bisa bikin dia hidup, gue bakal kasih jantung gue ke dia."

Saat itu Kian terkejut, sangat terkejut sampai matanya semakin memerah. Ia pikir Jeff akan menghindar dan tidak akan melakukan hal itu.

"Kenapa kamu mau nyerahin jantungmu untuk Yana?"

Cukup lama Jeff diam, sebelum akhirnya dia menjawab, "Di samping hidupnya sendiri, dia masih mikirin kebahagiaan gue. Padahal gue hampir buat dia mati, tapi dia tetap peduli sama gue."

"Itu bukan alasan sampai kamu harus kasih hal yang paling berharga bagi kamu ke dia."

"Gue tahu ini nggak masuk akal, tapi gue benar-benar nyesal udah bikin dia menderita tanpa tahu hal yang dia idap."

"Dan kamu mau kasih jantung kamu untuk dia? Saya berani bertaruh, Yana nggak akan pernah mau hidup kalau akhirnya kamu bakalan hilang dari pandangan dia."

"Gue tahu .... "

"Kalau kamu tahu, nggak seharusnya kamu dengan begonya mikir seperti itu."

"Gue tersiksa. Semakin dia jauh, gue mulai sadar kalau gue nggak akan bisa hidup tanpa dia."

Kian mengangkat sudut bibirnya kembali. Lalu ia berdiri dan berjalan menuju dinding yang terpampang fotonya dengan Jyanna. "Aku mencintai Yana. Bahkan jika bisa, aku akan menyerahkan hidupku untuknya, tapi sayang jantungku tidak cocok dengannya. Yana adalah hidupku, Jeff."

Lalu Kian membalikkan badannya dan menatap Jeff dengan dalam. "Bahkan jika kamu berkorban untuknya, aku tidak akan menyerahkan dia. Kami sudah bertunangan dan aku---"

"Kalau begitu biarkan gue menghabiskan waktu bersama Jyanna sebelum kalian menikah."

Kian tidak akan tertipu. "Aku tidak akan mengambil risiko seperti itu."

Jeff & JyannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang