BAGIAN 16

2.3K 318 31
                                    

Setelah dirinya masuk ke dalam mobil Mimi yang ia pinjam, Jyanna langsung saja mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada sang ibu bahwa ia segera pulang. Ini memang sudah menjadi hal biasa yang ia lakukan setelah mengikuti perkemahan. Orangtuanya sangat khawatir dan memungkinkan untuk memintanya pulang lebib cepat dibandingkan yang lain.

"Kak, aku aja yang nyetir."

Jyanna menoleh ke arah kursi penumpang yang ada di depan, lalu menggelengkan kepalanya saat Junot menawarkan diri untuk mengemudikan mobil yang mereka tumpangi ini. "Bocah nggak usah nyetir, biar gue aja. Gini-gini gue jago."

Akhirnya Jyanna beralih untuk menyalakan mesin mobilnya, dan saat itu juga telinganya mendengar sebuah pintu terbuka. Perlahan, Jyanna menoleh ke belakang dan membelalakkan mata saat melihat Jeff yang langsung masuk ke dalam mobil tanpa suara.

"Lo ngapain di sini?" tanya Jyanna bingung.

"Gue ikut pulang, mobil gue mogok."

Jyanna mengerutkan keningnya. Setahunya mobil Jeff yang terparkir di belakang ada mobil barunya yang dibicarakan teman-temannya. Secepat itukah mobil baru mogok? Tapi memang tidak ada yang tidak mungkin.

"Oh iya, rumah Junot lebih dekat, kan? Mending antar dia dulu. Baru setelahnya antar gue."

Jyanna mengerutkan keningnya. "Kok lo bisa tahu rumah Junot---"

"Dia adik Juna, jadi gue tahu. Woi bocah," panggil Jeff kepada Junot.

"Iya, Kak?"

"Lo tinggal di sana, kan?"

"Iya," jawab Junot, merasa terintimidasi oleh Jeff.

"Buruan, gue capek."

Jyanna akhirnya menghela napasnya, kemudian ia mulai menggunakan seatbelt-nya. Setelah itu ia melihat Jeff dari kaca mobil yang ada di tengah. "Jeff," panggilnya.

"Apa?"

Pandangan mereka kembali menyatu.

"Seatbelt," ingat Jyanna dengan tersenyum, kemudian ia mulai menjalankan mobilnya keluar dari area perkemahan ini.

Sepanjang perjalanan, Jyanna hampir tidak fokus. Matanya selalu saja melirik ke arah Jeff yang lebih banyak memainkan ponselnya. Rasa gugup yang Jyanna alami membuat dinginnya AC yang nyala tidak mempan. Membayangkan bahwa dirinya berada di satu mobil bersama Jeff adalah hal yang tidak pernah ia duga akan terwujud.

"Ah, shit!" teriak Jyanna pada akhirnya, ia tidak bisa menahan dirinya lagi. Bahkan ketika Jeff dan Junot terkejut, Jyanna tidak peduli. Intinya ia senang maksimal banget hari ini.

Lo tahu kan rasanya ada di kendaraan yang sama bareng doi? Gue super gugup sumpah.

Jyanna tidak hentinya memikirkan hal itu, sampai akhirnya, perjalanan yang panjang itu, akhirnya berakhir. Mobil yang ditumpanginya berhenti di rumah Junot. Bocah itu langsung saja pamit kepadanya dan saat itu pula Jeff, tanpa diminta, langsung turun dari kursi belakang dan duduk di depan bersama Jyanna.

Gue makin gugup, woi!

Jyanna memberanikan diri untuk menoleh kepada Jeff, melihat bahwa lelaki yang ia angkut ini benar Jeff, bukan makhluk jadi-jadian yang berasal dari hutan. Telunjuk Jyanna mulai bergerak ke arah Jeff, kemudian ia tusuk-tusuk pipi Jeff yang membuat kening lelaki itu berkerut.

"Lepas, nggak?"

Benar Jeff. Nada galaknya sama. Tapi tetap saja Jyanna tidak percaya sepenuhnya bahwa ini adalah Jeff. Akhirnya Jyanna mengeluarkan ponselnya, berusaha untuk mencari google bacaan untuk makhluk jadi-jadian.

Jeff & JyannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang