BAGIAN 15

2.6K 289 36
                                    

Begitu dirinya selesai menyanyikan lagu yang ia khususkan untuk menenangkan Jyanna, Jeff tidak juga beranjak dari tempatnya dengan kedua mata terarah kepada gadis yang sudah tidak ketakutan itu.

Karena merasa bahwa Jyanna sudah membaik, Jeff akhirnya menyerahkan posisi dan gitarnya itu kepada Tenku, kemudian beranjak pergi ke tempatnya duduk.

Apa yang Jeff lakukan itu membuat seluruh pasang mata memandang aneh kepadanya karena ada perubahan yang tidak biasa seorang Jeff lakukan. Ia sendiri sudah mengerti bahwa apa yang dilakukannya ini terbilang aneh dan membuang waktu, tapi setidaknya biarkan seperti ini karena posisinya sebagai Ketua OSIS.

Begitu acara selesai, Jeff tidak segera masuk ke dalam tendanya karena ia sedang menghabiskan malam di sekitar api unggun sendirian, sedangkan teman-temannya tengah bermain UNO dengan sedikit penerangan.

Jeff tidak pernah bergabung, karena jika ia melakukannya, dirinya hanya akan merusak suasana. Lagipula, ia lebih memilih untuk menghangatkan tubuhnya di sekitar api.

"Saya melihat kamu."

Jeff yang tadi melamun menatap api, langsung menoleh ketika pria bernama Kian sudah duduk di sampingnya. Melakukan gerakan menghangatkan badan.

"Saya nggak tahu apa Yana lihat kamu di hutan atau nggak, tapi saya acungi jempol karena perhatianmu ke dia."

Jeff mengalihkan tatapannya dan mengembuskan napas. "Itu bukan perhatian, sudah menjadi tugas saya untuk menjaga siswa." Demi menjaga rasa hormatnya kepada Kian, yang lebih dewasa, Jeff berusaha menggunakan gaya bicara sopan yang sudah diajarkan ibunya.

"Saya nggak bisa dibohongi."

Kening Jeff berkerut, ia kembali menatap Kian yang sedang tersenyum ke arah api.

"Mata kamu, saya bisa langsung tahu."

"Tahu apa?" tanya Jeff tegas.

Sekarang, Kian membalas tatapannya dengan senyuman. "Tahu kalau kamu cukup peduli kepada Yana."

"Saya sudah bilang, dia adalah---"

"Saya dengar kamu Ketua OSIS yang tidak peduli dengan sekitarnya, bahkan ini adalah perkemahan pertamamu selama menjadi siswa SMA Rajawali."

Kian tahu itu. Pasti ia sudah mendengarnya dari pembicaraan beberapa orang. Ternyata rumor selalu cepat beredar.

"Yana ... saya mencintainya."

Kedua mata mereka yang sebelumnya memang sudah saling memandang, membuat Jeff sedikit terkejut dengan pernyataan cinta yang Kian utarakan kepada dirinya.

"Kenapa anda bilang ke saya?" Jeff masih bersikap bahwa pernyataan itu tidak mengejutkan dirinya.

Kian tersenyum. "Cuma ngasih tahu." Lalu ia memalingkan wajahnya dari Jeff dan fokus melihat api unggun yang membuat tubuhnya hangat. "Supaya kamu nggak penasaran dengan saya."

Jeff menaikkan sudut bibirnya. Tidak percaya bahwa dirinya akan diejek seperti ini.

"Sepertinya ada kesalahpahaman di sini."

"Yana..." Selagi Kian menjeda perkataannya itu, Jeff mulai mengalihkan pandangannya ke arah Jyanna yang ternyata masih duduk di depan tendanya bersama teman-temannya. Sedang tersenyum hangat di tengah perbincangan. "Dia cinta sama kamu, sangat tulus."

"Anda salah," timpal Jeff, membuat Kian menatapnya. "Jyanna sama seperti gadis lainnya di sekolah yang menyukai saya karena penampilan luar saya."

Kian tertawa, atau lebih tepatnya mengejek. Ini memuakkan ketika dirinya diperlakukan seperti ini oleh pria yang bahkan tidak ingin ia kenali ini.

Jeff & JyannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang