Mina POV
Tidak.. Aku tidak boleh menangis. Aku mengambil nafas dalam dan mengeluarkannya pelan.
"Maaf.. Maaf.. Aku mengganggu kalian?"
Aku menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal ini. Aku hanya gugup. Gugup sekali.
"Tsk.. Kenapa tidak mengetuk pintu?"
"T.. Tapi.. Kau yang memberiku kunci semalam.. Lalu.. Untuk apa aku mengetuk?"
"Hm.. Benar juga.. Tapi setidaknya ketuklah pintu kamar"
"Maaf"
Aku menunduk. Aku tidak berani menatap pria yang sedang bertelanjang dada itu. Ah.. Apa dia tidak takut masuk angin?
"Kau.. Pengurus Hyungbin?"
"N.. Ne..."
Aku masih belum percaya! Aku melihat wanita yang sudah meninggal berdiri di depanku sekarang.
Apa dia sejenis setan? Atau berenkarnasi secepat itu?
Dia berjalan mendekatiku. Astaga aku takut! Seperti hantu yang akan menerkamku.
"Kau tidak perlu disini lagi.. Aku akan mengurus Hyungbin seutuhnya, karena aku ibunya.. Aku tidak memerlukan bantuanmu!"
Apa?
Dia mengusirku? Wanita yang ku pikir baik itu ternyata seperti ini.
"Apa? Tidak.. Aku tidak setuju!"
#GRP!
aish! Berani-beraninya dia mencekram tanganku di depan wanita ini.
"Kenapa? Aku disini.. Dan aku bisa melakukannya sendiri.."
"Y.. Ya! Lepaskan"
Kapan aku bisa mempunyai kekuatan yang lebih kuat dari pria ini? Sakit! Tanganku sakit!
"Karena... Aku tidak mau kau kelelahan.. Dan ada alasan lain kenapa dia harus disini"
"Apa? Alasan apa? Kau menyukainya?"
"Kau tidak perlu tau.. Ini urusan pribadi ku.. Apapun yang terjadi, Mina akan tetap disini!"
Dia menatapku. Tatapannya itu, tajam sekali. Seperti jarum yang akan menusuk mataku.
"Hyungbin belum makan.. Siapkan makanannya"
Aku mengangguk dan akhirnya aku lepas dari cengkraman pria gila itu dan berjalan menuju dapur.
Aku tidak bisa bohong.
Aku menyukai Taehyung.. Kim Taehyung!
Kenapa aku bisa menyukainya? Aneh memang, perasaan ini tumbuh begitu saja di dalam diriku.
Tapi... Bagaimana pun, wanita yang sekarang menatapku itu, Haebin.. Dia ibu kandung Hyungbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE CONTRACT S.II (KTH) [COMPLETE]
Fiksi Penggemar#1 - BTS 08/25/19 Menikahi Babysitter putraku secara kontrak apa salahnya? Aku melakukan ini hanya karena ingin menolongmu! Kau hanya perlu menandatangani surat dan bekerja seperti biasa mengurus putraku!