Pt. 8

21.7K 1.9K 113
                                    

Yoongi melambaikan tangannya di depan wajah cengo Mina.

"Ya! YA!" Seru Yoongi sambil menggebrak meja.

Mina terkejut sambil mengerjapkan matanya. Ia baru saja membayangkan yang mungkin terjadi jika Taehyung datang saat ini.

"Ah.. Oppa.. Aku.. Aku pergi dulu.. Terimakasih atas kopinya"

Mina beranjak dari kursinya lalu berlari kecil.

"Ya! Aku sudah menghubungi suamimu!" Teriak Yoongi.

"BIARKAN SAJAAAA" Balas Mina teriak lagi sambil terus berlari menjauhi area Family Mart.

Ia memutuskan untuk pergi ke cafe milik Hani menggunakan bis. Ia menunggu bis yang ada di halte dekat Family Mart.

"Hah.. Aku bisa gila kalau Hoseok sampai oppa tau"

Tak lama, bis dengan nomor tujuan Myeongdong yang ia tunggu pun datang. Mina memilih untuk duduk di tempat duduk paling belakang.

Tanpa ia sadari, dua mobil baru saja berpapasan dengan bus yang ia tumpangi. Mobil milik Hoseok dan juga Taehyung.

Namun Taehyung tidak mengenali mobil Hoseok. Pria itu memutuskan menggunakan mobil milik ayahnya.

Taehyung pergi menuji lokasi dimana Yoongi memberitahu sebelumnya.

Ia menyalip mobil milik Hoseok yang berjalan lambat menuju Family Mart yang sudah di depan mata.

Setelah berhenti, ia bersama Hyungbin segera menghampiri Yoongi.

"Hyung.. Dimana Mina?"

"Baru saja pergi.. Mungkin 20 menit yang lalu"

Taehyung menghela nafasnya lalu menatap ke arah jalanan.

"Baiklah.. Aku pergi dulu.. Kau bisa menghubungi istrimu jika kau ingin mencarinya"

Yoongi pun pergi setelah menenggak habis kopi miliknya.

Sementara itu, Hoseok yang lewat didepan Family Mart itu pun melihat kebersamaan Yoongi dan Taehyung.

"Mereka saling kenal?" Gumam Hoseok lalu ia melanjutkan perjalanannya mencari keberadaan Mina.

#at Hani's Cafe#

Mina duduk sambil menyandarkan punggungnya.

"Eonni.. Bagaimana ini? Aku belum siap untuk menikah"

Hani pun duduk bersama dengan dua gelas berisikan air putih hangat di tangannya.

"Ya sudah bilang saja kepada Hoseok kalau kau ini memang belum mempunyai perasaan untuknya"

"Tapi.. Aku tidak mau melukai perasaannya.. Ahh eotteokhae?!"

"Lalu siapa yang kau sukai saat ini? Jangan bilang.. Taehyung?"

"Hah?! Tidak.. Itu.. Itu tidak mungkin.." Seru Mina lalu melipat kedua tangannya.

"Apanya yang tidak mungkin? Mungkin-mungkin saja kan.."

Hani mengambil gelasnya lalu minum.

"Aku pusing.. Aku tidak mau menikah dengannya.."

"Ya sudah.. Menikahlah dengan Taehyung kalau begitu.." Sahut Hani santai.

Tiba-tiba seorang pria datang dan dia adalah Hoseok.

"Eonni.. Dia kesini" gumam Mina yang mendengar suara bel pintu.

Hoseok berjalan sedikit terburu-buru menghampiri Mina.

"Eoh.. Hoseok-ssi.." Sapa Hani.

Namun Hoseok terdiam, tidak merespon sapaan teman lamanya itu.

Sedangkan Mina, ia memilih untuk membuang wajahnya enggan menatap Hoseok.

"Sudah malam.. Kau harus pulang.."

Mina tidak merespon ucapan Hoseok.

#GRP!

"akh!"

Hoseok tidak bisa menahan kesabarannya lagi. Ia mencekram lengan Mina lalu menariknya keluar dari cafe milik Hani.

"Oppa.. Lepaskan!"

"Kenapa kau berubah eoh?!" Hoseok melepas cengkramannya.

"Tidak.. Itu hanya perasaanmu.. Saat ini aku ingin sendiri.. Jadi kumohon jangan ganggu aku.. Oppa pulanglah"

Mina berpaling dan mulai melangkahkan kakinya pergi. Lalu ia memberhentikan sebuah taksi.

"Mau kemana, nona?" Ujar supir taksi

Mina masih terdiam, memikirkan sejenak tempat yang bisa jadi persembunyiannya untuk malam ini.

Dan ia memilih menuju apartemen Taehyung.

Sesampainya disana, ia berdiri didepam pintu apartemen lalu menekan bel.

Namun tidak ada respon, sampai ia mendengar suara tangisan anak kecil. Ia pun mengarahkan pandangannya ke sisi kiri.

Taehyung baru saja datang bersama Hyungbin yang sedang menangis.

"Eoh.. Kenapa dia menangis?"

"Ck.. Ini semua salahmu.. Yoongi hyung menghubungiku untuk menjemputmu.. Malam-malam dingin seperti ini aku keluar bersama Hyungbin demi dirimu ini!"

"Maaf.. Biar ku gendong Hyungbin"

Taehyung pun menyerah Hyungbin ke gendongan Mina. Hyungbin langsung terdiam saat di pelukan Mina.

"Eoh.. Lihat dia langsung diam.. Aigoo anak pintar"

"Ada apa? Kau kabur dari rumah?"

"Tsk.. Buka dulu pintunya hei bos besar.. Aku kedinginan disini"

Taehyung pun membuka pintu apartemennya.

Jam menunjukkan pukul 09:15pm.

"Waktunya Hyungbin untuk tidur"

Saat Taehyung hendak mengambil Hyungbin lagi, anak kecil itu kembali menangis.

"Aish.. Ayah macam apa kau ini!" seru Mina lalu mencoba menenangkan Hyungbin kembali.

"Aneh.. Tidak biasanya dia menangis"

Mina sendiri lah yang turun tangan untuk menidurkan Hyungbin. Tak butuh waktu lama sampai Hyungbin benar-benar tertidur.

Tiba-tiba Taehyung menyodorkan sebuah amplop coklat kepada Mina.

"Apa ini?"

"Gajimu.."

"Oh.. Sudahlah.. Aku tidak membutuhkan uang.." Sahut Mina lalu mendorong amplop itu kembali.

"Kenapa? Ini hak mu.. Kau sudah membantuku.."

Mina duduk di tepi ranjang milik Taehyung.

"Aku tidak membutuhkan uang saat ini.. Aku hanya ingin mencari cara agar aku tidak menikah dengan Hoseok oppa.."

"Kenapa? Bukankah kalian terlihat serasi?"

"Tapi aku tidak mencintainya.. Itu alasan sebenarnya kenapa aku tidak mau menikah dengannya"

"Tsk.." Taehyung tersenyum miring.

"...Lalu apa jalan keluarmu? Kabur dan tinggal disini?" sambungnya

Mina membuka matanya lebar lalu mendorong tubuh Taehyung yang mendekat.

"Tentu saja tidak! Apa kau sudah gila?!"

"Apa salahnya? Kau bekerja sebagai Babysitter disini.. Tidak ada yang tau keberadaanmu disini"

"Tapi aku tidak mungkin tinggal satu atap denganmu.. Image ku bisa rusak.. Seorang Mina tinggal bersama pria tanpa status apapun..."

"...itu akan menjadi berita buruk bagiku!"

Mina beranjak, mulai melangkah menuju pintu.

Namun baru saja sampai pintu, Taehyung menahan dan mendorong tubuh Mina hingga membentur pintu.

"Apa?!"

Taehyung menatap lekat kedua mata Mina.

"Bagaimana kalau kita yang menikah?"

--- TBC ---

MARRIAGE CONTRACT S.II (KTH) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang