Saat jam istirahat, Taehyung memutuskan untuk membawa mobilnya yang lecet ke sebuah dealer.
Sambil menunggu tunggangan mewahnya di permak, Taehyung berjalan mondar mandir menggendong Hyungbin yang sedang tidur.
Setelah dua jam lamanya di perbaiki, mobilnya pun kembali seperti keadaan semula.
Tanpa basa basi, ia menyodorkan kartu kredit yang diberikan Mina sebelumnya kepada petugas kasir.
Petugas kasir pun langsung menggesekkan kartu kredit berwarna hitam itu ke alat pembayaran.
Setelah berhasil, petugas kasir memberikan sebuah kertas bukti pembayaran.
"Hoseok?"
Taehyung bingung melihat keterangan nama Jung Hoseok di kertas tersebut.
"Jung.. Hoseok.. Manajer keuangan itu? Tidak mungkin.."
Setelah itu ia segera kembali ke kantornya.
Ia berjalan terburu-buru untuk mencari asistennya, sebut saja Tuan Lee.
"Ah.. Tuan Lee!"
"Oh.. Sajangnim.. Ada yang bisa saya bantu?"
Taehyung menyodorkan kartu kredit pemberian Mina.
"Tolong cari tau siapa pemilik kartu kredit ini.."
"Baiklah.." Tn. Lee pun mengambil kartu kredit dari tangan Taehyung lalu pergi.
.
.
Seoul 04:15pm
Mina menunggu Hoseok di luar halaman kantor. Sesekali ia melihat kearah jam tangannya dimana Hoseok terlambat 15 menit.
"Tumben sekali.. Apa dia lembur? Kenapa tidak menghubungiku"
Mina menghela nafasnya hingga tak lama Hoseok pun keluar bersama seorang pria.
"Apa?! Ti.. Tidak mungkin!"
Hoseok berjalan ke arah Mina, tempat favorit saat menjemput dirinya.
"Baik.. Aku akan memberikan laporannya besok pagi"
Hoseok berhenti tepat di dekat Mina yang sedang memunggunginya.
"Uhm.. Terimakasih hyung.." sahut Taehyung.
Taehyung pun penasaran dengan mobil mewah yang tak asing baginya di belakang tubuh Hoseok.
"Hyung.. Siapa dia?"
"Oh.. Ini...."
Hoseok meraih tangan Mina, menariknya sehingga membuat gadis membalikan tubuhnya.
"...calonku"
Mina membuka matanya lebar saat melihat Taehyung. Pria tampan dengan tubuh tinggi, rambut hitam berdiri di dekat Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE CONTRACT S.II (KTH) [COMPLETE]
Fanfiction#1 - BTS 08/25/19 Menikahi Babysitter putraku secara kontrak apa salahnya? Aku melakukan ini hanya karena ingin menolongmu! Kau hanya perlu menandatangani surat dan bekerja seperti biasa mengurus putraku!