22

5.9K 371 24
                                    

Rayn keluar dari kamar Alex dan menunggu Ash diruang keluarga. Tapi yang datang malah Alf seorang.

"Kemana yang lain?" Tanya Rayn sambil berbaring diatas sofa.

"Sebentar lagi juga datang." Balas Alf.

Setelahnya tak ada lagi pembicaraan, semua sibuk dengan fikiran masing-masing.

"Aaaaa!" Teriakan dari arah taman mengagetkan kedua orang diruang keluarga itu.

Mereka berlari secepat mungkin hingga sampai ditaman. Ternyata Sella. Wanita itu berteriak seraya melompat-lompat seperti bocah kecil. Bukannya terlihat lucu malah membuat Rayn dan Alf mual.

"Ada apa lagi, Sella?!" Bentak Rayn jengah, sementara Alf telah kembali lebih dulu. Sella tiba-tiba berhenti kemudian memeluk Rayn. Wanita itu terisak kecil sambil menggumamkan kata 'maaf'

"Kau...kenapa?"

"Maaf...ak-aku merindukanmu. Tak seharusnya aku bersikap seperti ini." Isak Sella.

"Eeee? Jadi?" Bukannya menjawab, Sella malah menarik Rayn menuju kursi didepan air mancur. Tanpa peringatan, ia langsung mencium bibir Rayn.

Rayn kaget setengah mati, tak tahu apa yang harus dilakukan, ia pun malah balik mencium Sella. Rasanya masih sama, bahkan Rayn rindu dengan sensasi tiap kali mereka berciuman.

Tanpa sadar, ia telah menyakiti hati wanitanya.

{¤}

Ash kini tengah berbaring diranjang. Hari yang bahagia dan menyedihkan juga tentunya. Harapan yang dulu terjadi, teman-temannya masih hidup. Tapi sekarang, dia dirundung kesepian. Rayn tak ada. Entah dimana. Yang jelas, Ash langsung berlari kekamar tanpa menoleh kebelakang setelah kembali dari hutan bersama Alf.

Lalu apa yang harus ia lakukan? Mungkin tidur lebih baik.

Ash sudah hampir terlelap namun suara gaduh dari luar kamar membuatnya tak jadi pergi ke alam mimpi. Dengan setengah kesal, Ash bangun dari ranjang lalu berjalan menuju pintu. Membuka knop kunci, menarik pintu lebar lebar. Pemandangan didepan pintu membuat Ash hampir menjerit.

Alf tergeletak dibawah Rayn dengan pisau dibahunya. Bibir laki-laki itu menipis, menahan sakit. Sedangkan Rayn dengan muka merahnya, menahan amarah yang bisa meledak kepada siapa saja.

Ash mematung. Tak tahu apa yang harus dilakukan. Dengan setengah keberanian, Ash maju. Melangkah menuju Rayn dan Alf. Posisi Rayn memunggunginya jadi laki-laki itu tidak bisa melihat Ash datang mendekat.

"Pergi Ash!" Ash meringis mendengar suara Rayn yang menyuruhnya pergi, ia hampir lupa kalau Rayn adalah mate nya.

"Ash, kubilang pergi!" Teriak Rayn dengan nada emosi.

"Apa salah Alf?" Lirih Ash.

"Pergi atau kau dan Alf mati!!!" Desis Rayn. Alf seketika membelalak, ia menyuruh Ash pergi tanpa suara.

Sedangkan Ash seketika diam diposisi. Ia tak menyangka Rayn akan mengatakan itu, dia mati? Alf mati? Karena apa?

"Mengapa....." Ucap Ash dengan tangisan tertahan.

"Mengapa?....kau mencintai Sella?" Lanjut Ash.

Tak ada jawaban,

"Aku melihatmu berciuman dengannya...kau mencintainya? Lepaskan aku...jangan serakah Rayn. Aku tidak ingin kau terbagi! Aku sangat keberatan jika kau kembali mencintainya, tapi aku juga tidak bisa memaksa. Silahkan kembali padanya, dan biarkan aku pergi. Mencari kebahagiaan dengan orang baru. Kita jalani hidup masing-masing. Aku tau kau tidak bisa hidup tanpa seorang mate. Tapi akan lebih sakit lagi jika hatimu ada nama orang lain, dan aku seolah menjadi penghalang diantara kalian. Aku tak mau....pergilah Rayn. Jangan egois untuk kali ini saja. Aku minta maaf," Ash tak peduli ucapannya melantur, so' puitis, dramatis! Karna yang memiliki masalah ini adalah dirinya. Bukan orang lain!

Rayn tetap diam diposisinya. Namun tiba-tiba ia berbalik dengan raut wajah marah yang kentara. Mengepalkan tangan, lalu......
















BUMMMM!!!














"AAAAAAA!"

"ASHHH!!!"


________________________________

Maaf semalam gak update, bukan malas!! Sudah diketik, tapi ada pesan "Kuota habis" hah sedihnya aku😢😢 Maaf juga karna sedikit ya😗

INI LEBIH BAIK SAD ENDING ATAU HAPPY ENDING??

My Mate Forest WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang