24

6K 387 29
                                    

Seperti nasi yang sudah menjadi bubur, kini Rayn benar-benar menyesal. Ia teringat sepotong kata-kata Ash yang seolah memojokannya.

"Kau masih mencintai Sella? Lepaskan aku....jangan serakah Rayn."

Ucapan Ash terus terngiang ngiang dibenaknya. Benarkah ia masih mencintai Sella? Jika iya, dirinya harus melepaskan Ash. Tapi....Rayn tidak akan sudi melepas Ash, bahagia bersama lelaki lain!!

"Jangan serakah Rayn...."

"Arghhhh!!" Rayn mengerang kesal. Fikirannya seolah selalu dijawab oleh ucapan Ash sebelum wanita itu dibawa kerumah sakit.

"Kau kenapa...." Panggilan itu membuat Rayn segera menoleh.

Sella.

"Tidak...." balas Rayn lirih.

"Maaf, aku telah membuatmu berada dalam masalah...." Sella berucap sambil duduk disamping Rayn. Kini mereka berada ditaman belakang rumah sakit. Juga banyak pengunjung rumah sakit yang berlalu lalang.

"Tidak usah menyalahkan dirimu, aku yang salah disini...." Balas Rayn cepat.

Sella tiba-tiba menangis seraya menutup wajah dengan kedua tangannya dan menggeleng geleng.

"Kau kenapa?" Rayn mulai panik.

"Aku meras-sa hiks...bersalah..."

Rayn tersenyum kecut, disini dirinya yang salah. Dan orang lain harus menanggung kesalahan itu, benar kata Ash, dia memang serakah. Perlahan, bibir Rayn merekah. Ia tahu harus memilih siapa.

Dengan sayang, Rayn menarik Sella kedalam pelukannya dan mengecup pelan puncak kepala wanita itu.

{¤}

Ash mengepalkan tangan kuat-kuat melihat adegan diluar jendela. Ranjangnya bersejajar dengan jendela besar, jadi ia bisa leluasa melihat taman dibelakang Rumah Sakit Pack.

Dan hal yang tidak diharapkan Ash kini terbayang-bayang didalam benaknya.

Rayn memeluk Sella!

Menciumnya juga!

Dan yang pasti, Rayn masih mencintai Sella...

Untuk yang terakhir mungkin, tapi Ash melihat dengan mata kepalanya sendiri, entah apa yang mereka bicarakan. Tapi dia melihat Sella menangis lalu Rayn menciumnya.

Menutup mata, menghembuskan nafas, lalu menggeleng cepat. Ia harus menghilangkan adegan saat Rayn dan Sella berpelukan!.

Pintu ruangannya terbuka, menampakan seorang lelaki yang membuat Ash berada didalam Rumah sakit.

Rayn, dia ada disini!

Baru saja Ash memikirkannya, lelaki itu sudah datang lagi!

Rayn masuk kedalam dengan senyum lebar bagai orang tak waras. Sedangkan Ash kini sudah kembali memalingkan wajah kebalik jendela.

"Ash..." Panggil Rayn pelan.

Ash tetap diam ditempatnya, tak mau menoleh ataupun menjawab. Ia terlalu takut bertemu dengan Rayn langsung. Bagaimana kalau Rayn tiba-tiba membunuhnya?

My Mate Forest WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang