7

8.4K 558 19
                                    

Rayn menghempaskan pisau yang di pegang Ash dengan kasar.

"Apa maumu?!" Bentak Rayn dingin.

"Mauku? Aku mau kembali ke hutan!" Balas Ash tak kalah berteriak. Entah mendapat keberanian dari mana, ia mengatakan itu semua.

"Dalam mimpimu!" Setelah mengatakan itu, Rayn membalik kan tubuh dan mulai berjalan keluar. Tapi saat memegang knop pintu, Ash mengatakan satu hal yang di anggap nya remeh.




"Jangan harap, saat kau kembali menemukan ku masih hidup."

{¤}

Rayn berjalan dengan langkah tegap menuju gerbang Pack. Ia kembali di suruh untuk memeriksa keadaan safe forest. Bosan sekali ia jika terus di suruh seperti itu. Tapi, ia calon alpha di Blue Moon Pack. Tak mungkin ia mengacuhkan perintah ayah nya.

Rayn berlari dengan kecepatan wolf nya. Ia tak mau membuang waktu, bagi nya waktu sangat berharga dan tak boleh di pakai hanya untuk kegiatan yang tak penting.

Tak sampai satu jam, Rayn sampai di perbatasan wilayah safe forest dengan Blue Moon Pack. Semilir angin menerpa wajah tampan nya, namun tak di hiraukan nya karna itu hanya akan mengingatkan diri nya pada masa lalu yang teramat menyakitkan.

Rayn mulai menyusuri hutan dengan langkah lebar. Hingga mata nya terfokus pada seorang pemuda yang berada tak jauh dari tempatnya. Tempat itu adalah tempat saat Ash hampir mati oleh puluhan iblis itu. Rayn tak dapat melihat wajah pemuda itu karna pemuda itu sedang menunduk, setengah duduk.

Rayn menghampiri pemuda itu karna merasa tak asing dengan aura yang di keluar kan nya. Sepertinya pemuda itu juga merasakan kehadiran nya, Rayn menunggu pemuda itu mendongak hingga mata nya terbelalak.

Rayn menghela nafas pelan.

"Alf...kenapa kau di sini?" Tanya Rayn kepada pemuda yang bernama Alf itu.

"Menunggu." Jawab Alf lirih.

"Seorang Alfreriyn ternyata bisa galau juga eh?"

"Kau pikir aku batu seperti mu?"

"Lalu siapa yang kau tunggu?" Tanya Rayn kembali.

Alf menghela nafas panjang. Dengan sedih ia berkata,

"Wanita yang sering ku ceritakan padamu.....Ash...Gloria Ashley."

Tanpa sadar, Rayn mengepalkan tangan kuat kuat mendengar nama wanita itu. Entah mengapa, ada rasa tak suka saat Alf mengatakan nama wanita itu dengan penuh rasa cinta.

"Kau....me, merindukan nya?"

"Ya...Ray. aku, aku sangattt merindukan nya....."

"A-apa kau mencintai nya?"

Alf kembali menghela nafas panjang. Ia juga tak tahu bagaimana perasaan nya pada Ash...entah hanya sebagai kakak adik atau lebih? Yang pasti, Ash hanya menganggap nya sebagai seorang kakak, tak lebih.

"A-aku tak yakin dengan perasaan ku.....tetapi, dia hanya menganggap ku sebagai kakak nya."

"Eh? Mengapa kau kepo sekali sih?" Lanjut Alf seraya mendelik sebal.

"K-karna....."

"Karna apa?"

"KARNA DIA MATE KU!!"

"Mate?" Beo Alf.

"Ya! Kurang jelas? Biar ku perjelas, Dia pasangan hidup ku, belahan jiwa ku, wanita ku, Dia mate ku!!!"

"T-tunggu, tunggu! Se-sejak kapan kau membawa nya?" Tanya Alf. Mencoba tak percaya dengan semua ini. Hati dan fikiran nya tidak sama.

"Untuk apa kau tau?!" Nada bicara Rayn terdengar sinis.

Alf mengepalkan tangan nya kuat kuat. Dia lebih dulu mengenal Ash, tapi Rayn sungguh membuatnya geram. Lelaki itu bertingkah Sok tahu.

"Karna aku mengenal nya lebih dulu."

"Dan kini, kau tidak lagi memiliki hubungan apa pun dengan nya! Entah itu teman atau apa pun?! Dia milikku!"

"Lalu bagaimana dengan Sella? Adikku akan sakit hati jika kau meninggalkannya?!" Alf mencoba memancing emosi Rayn. Rayn yang sudah mengerti, mencoba bersikap setenang mungkin.

"Terserah, Alf. Tapi, ibu Eve tidak akan suka bila kau mencoba merebut Ash dariku." Setelah mengatakan itu, Rayn berlalu meninggalkan Alf yang menatap punggung nya dengan tatapan kosong.

Rayn tahu bahwa Alf telah mencintai seorang wanita yang tinggal di safe forest. Tapi ia tidak menyangka jika itu adalah Ash. Rayn tak mau menyakiti Alf, lelaki itu sudah ia anggap sebagai adik nya sendiri. Tapi....mau bagaimana lagi? Ia tidak bisa melepas Ash....dia butuh wanita itu hanya untuk menghasilkan keturunan. Sebut saja ia licik, tapi ia tidak peduli. Ash bukan lah siapa siapa nya....hanya seorang mate yang tidak ia anggap kehadiran nya.




My Mate Forest WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang