9

8.7K 577 4
                                    

Para manusia serigala bilang, werewolf akan langsung mencintai mate nya begitu bertemu dengan nya. Karna suatu ikatan yang di buat moon godnes. Sang dewi bulan. Apalagi jika werewolf itu adalah seorang Alpha, posessive nya akan melebihi ibumu sendiri....

Namun, tidak semua Alpha begitu. Ada pula Alpha yang biasa saja bahkan benci pada mate nya karna sebuah alasan. Di cerita cerita yang biasa kita dengar, alasan itu adalah kesalah pahaman, namun itu dulu....Seorang Alpha dari Pack terbesar. Blue Moon Pack.Pack yang akan di wariskan kepada seorang putra dari Reygan Collent.

Lalu, apakah sang putra telah menemukan mate nya? Pertanyaan ini tengah menjadi berita besar di seluruh kalangan werewolf. Ada yang senang, biasa saja, cemburu bahkan ada yang memanfaatkan situasi ini untuk membuat sang calon Alpha lengah. Jika benar sang calon Alpha telah menemukan mate nya...ini menjadi suatu keuntungan besar untuk para manusia serigala liar.

Dan kini, sang Calon Alpha yang sedang di perbincangkan tengah duduk lemas di hadapan seorang wanita. Siapa lagi kalau bukan mate nya? Glo...Gloria Ashley. Perlu ku ingatkan lagi nama itu? Nama indah yang memiliki pemilik cantik.

Namun, sang pemilik nama kini tengah terbaring tak berdaya di sebuah ranjang kamar yang mewah. Sudah 2 minggu lama nya, Ash belum terbangun dari koma nya. Rayn yang selalu bersikap dingin dan datar kepada Ash kini menampakan wajah memelas. Berharap sang mate terbangun dari koma nya.... namun, Ash masih setia dengan mata nya yang terpejam.

"Kapan kau akan bangun?! Apa kau mau membuatku marah?!!" Begitulah keluh kesah sang calon Alpha...bukannya romantis malah memarahi sang mate. Di cerita cerita yang suka kita baca, biasa nya bila sang Luna terbaring lemah seperti ini, sang Alpha pasti akan bersedih sepanjang hari. Menangis di setiap detik dan ber monolog dengan nada sedih. Namun Rayn? Berkata seperti orang marah, tetapi percayalah, kini ia tengah menyembunyikan kesedihan nya dibalik topeng kemarahan. Huh? Biasa nya "Menyembunyikan kesedihan di balik topeng senyum" memang, sang Alpha ini begitu berbeda dengan yang lain.

"Huhhh...k-kau membuatku marah!" Rayn kembali berucap. Namun, bibir nya bergetar, mata nya mulai memerah. Dan satu titik air mata meluncur di salah satu pipi nya. Diikuti air mata yang lain. Ia menangis, menangis dalam diam....

Dan saat ini, Sang calon Alpha tengah terisak di dalam kamar nya dan Calon Luna nya. Orang orang yang berlalu lalang mendengar isakan calon Alpha mereka berkat ketajaman pendengaran. Ikut merasa sedih, mereka menitikan air mata.

{¤}

Ash terbangun di ruangan gelap, tanpa cahaya apa pun. Ia sontak menjerit histeris. Disini benar benar tidak ada cahaya apa pun! Ash menangis terisak sambil melihat ke kanan ke kiri. Takut, sangat takut!

Tiba tiba ia mendengar suara aliran air sungai, Ash berdiri dari duduk nya. Ia berjalan dengan pelan mengikuti suara aliran sungai.

Apakah ini akhir dari hidup nya? Apa ia tengah berada di neraka? Sebegitu besar kah dosanya ketika berada di dunia? Sampai sampai ia dimasukan kedalam neraka? Su-sungguh?

Suara aliran sungai itu semakin terdengar jelas ketika ia melihat seberkas cahaya, Ash tersenyum samar. Ia berjalan lebih cepat menuju cahaya itu. Ash terbelalak ketika melihat taman yang indah di penuhi bunga bunga cantik yang bermekaran. Buah buahan, makanan dan minuman berada di mana mana. Senyum Ash mengembang seketika. Apakah ini surga?

"Kemarilah, Ash...." Ash terhenyak dari lamunan nya ketika telinga nya mendengar suara merdu nan lembut.

Ash mengedarkan pandangan ke sekeliling. Tiba tiba mata nya terpaku pada dua sosok wanita cantik tanpa celah tengah memandang ke arah nya dengan senyuman seorang....Ibu? Entahlah, Rebecca tak pernah memberi senyum pada nya. Ia tak tahu senyum seorang ayah dan ibu, pelukan hangat, perlindungan....ia tak pernah mendapatkan itu semua. Hanya cacian, makian dan siksaam yang menjadi teman sehari hari nya.

"Kemarilah, sayang...." Ucap wanita lain nya.

Tanpa di izinkan, entah mengapa kaki nya seakan ingin menghampiri kedua wanita itu. Ia berjalan dengan pelan dan gugup. Ketika sampai di depan mereka, Ash terus di beri senyuman hangat membuat diri nya lebih gugup dan takut. Takut kalau ini hanya mimpi.

"Ini bukan mimpi sayang....kau berada disini...." ucap Salah satu wanita.

"D-dimana aku? dan siapa kalian?" Tanya Ash mencoba memberanikan diri.

"Kamu...berada di rumah mu yang dulu...."

"R-rumah?" Beo Ash heran.

"Akan sulit menjelaskan nya sayang...." Lalu salah satu wanita bergaun putih dengan simbol bulan di dahinya berjalan menghampiri Ash, Dapat Ash simpulkan wanita itu adalah Dewi Bulan.

"Lawan rasa sakit nya, aku akan membuka semua ingatan mu...." Ucap wanita itu.

Ash tak mengerti semua. Ia hanya diam dengan tatapan bingung.

"Hatimu baik. Kau pasti dapat melewati semua...." ucap wanita lain dengan gaun berwarna Peach sambil tersenyum menyemangati. Ash mau tak mau ikut ternyum. Ia tak pernah mendapatkan senyum semenenangkan itu.

Lalu wanita bergaun putih menempelkan tangannya di kening Ash, seketika cahaya putih menyilaukan mata Ash. Ia menyernyit sambil memejamkan mata, menghalau sinar putih yang begitu terang itu.

Saat membuka mata, diri nya mendengar teriakan, jeritan dan auman pilu para Serigala. Ash mengedarkan pandangan ke sekeliling, dapat dilihat sekali bahwa ia kini berada di tengah tengah pertarungan. Dress putihnya terkena cipratan darah para werewolf. Ash bergidik ketika mata nya menangkap kepala serigala berguling di depan nya.

Ash berjalan dengan langkah bergetar, ia tak tau mengapa dirinya bisa berada disini. Ini sangat meng anehkan. Tiba tiba, Ash melihat sesuatu yang membuatnya tertarik untuk datang kesana. Disana, ia melihat seorang wanita, anak perempuan dan seorang bayi kecil tengah menangis histeris. Entah mengapa Ash ikut merasakan kesedihan itu.

"Lari sayang....kalian harus selamat! Ibu akan menolong ayah!! Cepat! Sekarang!!" Teriak seorang wania bergaun emas dengan mahkota di kepala nya.

"Oekkk oekkk." jerit seorang bayi perempuan kisaran 1 tahun.

"Ayo Ash!! Kita harus pergi!" Teriak anak perempuan lain sambil menggendong bayi yang dipanggil Ash.

"Oekkk...oekkk." teriak si bayi Ash sambil mencoba menggapai tangan ibu nya.

Saat sang kakak berbalik, mata nya kembali mengeluarkan air mata, namun kali ini lebih banyak. Dibelakang, ibu nya tengah tersenyum pada nya dan Ash, namun yang membuat Sang kakak menangis adalah, sebuah belati perak menancap di jantung ibu tercinta nya.

Sang kakak melihat ke arah ayah nya, sampai seketika seorang Rogue menancapkan belati di punggung tegap ayah nya hingga menembus jantung. Ayah nya pun tersenyum sendu menatap nya dan adik nya.

Sang kakak terus berlari, masuk lebih dalam ke hutan. Namun di tengah perjalanan, tubuh kecilnya menabrak sesuatu yang keras membuat tubuhnya jatuh seketika. Saat mendongak, mata nya dihadiahi tatapan mengerikan dari seorang pria.

"Bocah 5 tahun ya? Cih! Ayo ikut" Bentak pria itu sambil menarik paksa tangan kecil sang Kakak.

"Kau boleh membawaku! Tapi jangan adikku!"

"Terserah kau! Aku hanya membutuhkanmu!!"

Sang kakak menaruh Ash di tanah dengan hati hati. Ia tersenyum dan mencium kening adiknya. Lalu pria mengangkat tubuh kecil sang kakak. Kepala nya berada di bawah, terbalik.

Si adik menangis ketika melihat sebuah pisau siap mendarat di punggung kakaknya. Ia mengulurkan tangan mencoba menggapai sang kakak yang mulai menjauh.

Sang kakak sedikit meringis. Namun ketika melihat ada orang tua dan anak perempuan kecil akan menghampiri adiknya, senyumnya semakin mengembang. Lalu kedua orang tua itu membawa sang bayi. Sebelum anak perempuan itu pergi, sang kakak tersenyum sambil melambaikan tangan, membuat sang anak perempuan ikut tersenyum.







Namun tanpa disadari sang kakak, penderitaan kini tengah bersiap siap menjemput adik kecil nya......

My Mate Forest WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang