"Erghhh....sakit-hhhhh" Ana kecil meraung raung kesakitan ketika pisau tajam menggores pipi nya. Lelaki di hadapan nya tersenyum miring ketika melihat wajah kesakitan dan tangisan Ana kecil.
"T-olongggg.....sshhhsakit..." Ana kecil kembali meraung saat pisau itu telah berpindah ke kaki kecilnya. Lelaki itu menggesek gesakan pisaunya di kaki Ana hingga membuat luka yang sangat dalam.
Si lelaki menmbanting pisau itu dengan kasar dan beranjak dari sana dengan amarah yang berapi api. Melakukan hal ini tidak akan membuat Ana mati, ia harus melakukan sesuatu. Si lelaki berjalan menuju sebuah meja yang di penuhi botol botol ramuan para penyihir. Dan berada tak jauh dari tempatnya.
Si lelaki mengambil botol ramuan berwarna kuning, ungu, hijau dan merah. Membuka tutup nya dan mendekati wajan berisi air mendidih lalu memasukan keempat cairan ramuan itu lalu menutup wajan nya.
Tanpa berbalik, ia menatap kaca jendela di depan nya dengan tatapan menerawang. Lalu berkata dengan nada penuh kerinduan,
"Kau tahu anak kecil? Mengapa aku menculikmu?"
"Ak-aku tidak tahu...hik-ss" Lirih Ana kecil sambil mencoba menahan rasa sakitnya.
"Hm, jangan menangis. Itu hanya akan membuatku semakin rindu pada ibumu." Ucap si lelaki itu lagi.
"Namaku Karon. Setidaknya kau harus tahu ini sebelum dirimu pergi. Ibumu, Felicia dan aku adalah sahabat di masa kecil kami. Kami sangat berharap untuk bisa bersama. Felicia adalah wanita yang baik, sangat baik. Hati nya sangat bersih dan tulus, dia sangat mudah memaafkan..... Berbanding terbalik denganku yang mudah menyimpan dendam dan sangat malas membantu orang lain. Tetapi dia mengajarkanku untuk bersikap baik. aku belajar darinya. Belajar menjadi anak rajin. Hm, aku rindu itu. Aku menyayanginya sebagai adik, namun aku tak dapat membohongi perasaanku, aku mencintainya. Sangat.....aku pernah menyatakan cintaku padanya ketika aku berumur 17 tahun, namun sepertinya Moongoddes tidak berniat menjodohkan kami. dia bukan mate ku.....Kau tahu? Aku adalah iblis. Penguasa dunia bawah. Dan dia.....dia dewi. Dia seorang Dewi. Aku sempat benci pada Moongoddes ketika dia malah menjodohkan Felicia dengan Johan. Johan juga anak dari sahabat orang tuaku. Dulu, tidak ada iblis dan dewi yang bermusuhan. Itu karna pembalasan budi nenek moyang terdahulu. Tapi kini semua sudah melupakannya. Hm, semua memang cepat berubah. Mate ku adalah wanita yang juga penuh dengan kasih sayang, mengingatkanku pada Felicia. Dia cantik dan selalu bersabar saat aku memarahinya. Bahkan aku sering menyiksanya. Semua amarahku ku lampiaskan padanya. Namanya juga indah, Kelliana. Dia seorang werewolf-Soulsse. Namun aku bodoh, sangat bodoh. Saat Felicia pergi dengan Johan, aku melupakan janjiku padanya untuk selalu berbuat baik. Aku jahat, aku menyerap jiwa para werewolf dan Soulsse. Dan aku melakukannya, aku menyerap jiwa Kelliana dan kini dia hanya seorang manusia biasa yang tak akan pernah mengingatku lagi. " Cerita itu sungguh panjang, Ana masih terlalu kecil untuk memahami semua. Hanya setengah dari cerita yang dapat ia pahami. Tanpa sadar, Karon meneteskan air mata ketika mengingat semua masa lalunya. Ia dengan kasar menghapus air mata itu lalu berbalik melihat Ana yang juga sedang menatapnya dengan sedih.
"Aku tidak mau melakukan ini. Namun rasa benciku mengalahkan semua. Selamat tinggal." Setelah mengatakan itu, ia menggunakan kekuatannya untuk memasukan Ana kedalam wajan yang berisi ramuan lalu setelah itu cahaya keunguan yang berasal dari wajan masuk kedalam tubuhnya dan kekuatannya pun bertambah.
Ana kecil kini telah menjadi manusia seutuhnya tanpa kekuatan apapun. Dan ya, Ana tak mengingat apa pun. Ana duduk di jalan trotoar bagai pemulung. Namun tiba tiba seorang wanita mengangkatnya sambil tersenyum hangat.
"Kau putri siapa hm?" Ucap wanita itu yang langsung dibalas gelengan oleh Ana.
"Hmm, baiklah. Sekarang kau putriku. Namaku Kelliana, bagaimana kalau kuberi kau nama Ana? Agar sama denganku." Ucap Kelliana terlihat sumringah. Ana kecil mengangguk senang.
Kelliana berjalan pulang ke rumahnya sambil tersenyum senang. Namun saat membuka pintu masuk, suaminya menatapnya terkejut.
"Siapa dia Ana?" Tanya Suaminya.
"Dia anak---"
"Kau mau mengangkatnya sebagai putri kita? Tidak Ana, dua saja sudah cukup pusing bagiku, honey." Ucap suaminya jengah.
"Hmm, tapi...." Kelliana terlihat murung.
"Tidak ada tapi tapian." Bantah Suaminya langsung.
"Baiklah, tapi biarkan dia bekerja di cafe kita jika nanti dia sudah dewasa. Sekarang aku akan menitipkan nya pada Bibi Marry."
"Terserah kau."
Kelliana mengangguk pelan dan berjalan menuju seorang wanita yang berstatus sebagai pembantu di rumah besarnya itu.
Bibi Marry mengangguk dengan senang ketika dia mendapat suruhan untuk mengurus Ana dengan baik.
"Baik nyonya."
Dan setelah itu, Ana diurus oleh Marry hingga dewasa dan Marry menghembuskan nafas terakhir ketika ia tepat berusia 17 tahun. Ana tak pernah tahu siapa ibu kandungnya, dan kini ia bekerja di Cafe Grafe. Menjadi seorang pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate Forest Women
FantasiSquel dari cerita REJECTED MY MATE. Hutan yang menjadi tempat tinggal seorang gadis bernama Gloria Ashley itu selalu damai dan jauh dari yang namanya penjahat. Namun suatu hari, Puluhan Iblis dengan mata merah menyala membabat habis hutan itu dan me...