30

11.2K 413 33
                                    

Pukul 06:00, udara terasa sangat dingin. Segerombol orang berdiri didepan sebuah makam. Yang terdengar hanya isak tangis seorang wanita.

"Sudahlah ibu! Semua masalah mungkin akan berhenti setelah ini. Aku bukan membenci Sella, tapi ini hukuman yang pantas untuknya!" Ucap Alf agak keras, yang langsung dipelototi oleh Sean.

"Diamlah!" Desis Rayn.

Semua orang mulai berbalik pergi, kecuali anggota pack. Ada yang dirundung kesedihan, tapi ada juga yang dirundung kebahagiaan. Misalnya Adel dan Lexa, kedua wanita itu merasa sangat bahagia. Katakanlah mereka adalah adik yang laknat, tapi ini memang kenyataannya. Mereka sangat ingin Sella mati!

"Aku pulang!" Teriak Alf lalu berlalu diikuti anak muda lainnya. Para orangtua pun mulai pergi, meninggalkan Alfred dan Evelyn.

"Ayo Eve....." Ucap Alfred lembut sambil mengusap punggung sang istri. Perlahan mereka berdiri dan meninggalkan makam.

Rayn tersenyum tipis, ia merasa sedih dan bahagia. Sedih karna Sella berubah menjadi psikopat, ia juga merasa bersalah karna telah membunuh sang mantan istri. Bahagia karna merasa akan ada kebahagiaan yang menimpanya sebentar lagi.

Ia kini memasuki mobil menuju rumah sakit pack. Tak lama kemudian, ia sampai. Dengan cepat segera memasuki sebuah ruangan. Disana, ia melihat wanita yang ia rindukan tengah tersenyum seraya mengelus rambut Keliva. Keliva pun tampak nyampan. Anak itu tersenyum senang seraya memakan cemilan.

"Hai ayah...." Sapa Keliva tanpa beranjak.

"Hai. Bagaimana keadaan ibumu?"

"Aku baik-baik saja Ray...." suara wanita yang Rayn rindukan. Lembut dan menenangkan.

"Hmmm. Baiklah. Bagaimana kalau besok kita liburan?" Ajak Rayn sambil duduk disamping ranjang.

"Yeayyy! Keli mau liburan!!" Teriak Keliva girang.

"Baiklah. Bagaimana kalau kita ke pantai?!"

"Asiiikkk! Keli mau! Keli mau!"

"Hahah...baiklah, besok!"

Semua terasa ringan, seolah masalah telah selesai. Padahal kebahagiaan tak akan selalu mengikuti mereka. Tapi prinsip Ash, jalani saja yang ada!!

Flashback

Ash melongo menatap Delaina heran. Apa rencana moongoddes sekarang?

"Ash! Turuti saja perintahku!! Aku harus memberi pelajaran pada anak Ressa itu!"

"Tapi bibi....."

"Ash!!" Peringat Delaina.

"Huh...baiklah."

Ash merasa heran dengan perintah Delaina. Dewi bulan itu menyuruhnya berpura-pura mati! Huh! Yang benar saja! Tapi ia tak punya hak untuk menolak.

Setelah dirinya menyelamatkan Pack, ternyata dia tidak mati. Delaina menggunakan kekuatannya untuk membuat seorang jasad yang mirip dengan Ash. Sedangkan orangtua lain hanya bisa mengangguk pasrah. Menyetujui rencana sang dewi.

Tapi ada yang lebih mengejutkan, ternyata Ash mengandung. Wolf nya dan wolf Rayn yang membuatnya. Jadilah Keliva cepat dewasa, karna yang mengandung adalah wolf Ash, bukan dirinya. Terlalu aneh, bukan? Tapi didunia Fantasy kamu bisa merubah semua yang tak bisa menjadi kenyataan!

TAMAT.


Aku bingung banget mau namatin cerita ini kek gimana!! Udah mentok kan?

Terima kasih kepada kalian para pembaca setia cerita MY MATE FOREST WOMEN. Terima kasih sudah memberi vote, meluangkan waktu untuk memberi krisar, aku terharu sekali! Kita berpisah disini.

Terima kasih sekali lagi. Kepada pembaca yang ingin menjadi penulis, semoga tercapai. Jangan lupa doakan aku agar bisa menjadi penulis hebat.

Maaf kalau ada kesamaan nama tokoh, penulisan yang acak-acakan, alur yang gak nyambung, khayalan yang terlalu tinggi, dan satu lagi, LAMA UPDATE hehehe :v

Bye Bye.

Terima kasih sekali lagi.

Salam hangat,

Fani Fatmawati.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Mate Forest WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang