6

8.5K 585 6
                                    

"Pergi kamu anak pembawa sial!"

"Aku tidak punya siapa pun ibu...."

"Lalu? Apa susah nya? Kau wanita tidak berguna! Mati saja kau!!!"

"A-ayah...ibu..ku-kumohon maaf kan aku...."

"Ayah, ibu...dengarkan dulu penjasan Ash..."

"Jangan membela nya Allina!"

"Tapi! T-tapi DIA TIDAK SALAH A-AYAH!!"

"Kau sudah berani membentak ayah mu?! Dia pergi bertahun tahun dan sekarang baru kembali? Dia pasti sudah menjual diri!!"

"S-sudah....ya..aku akan p-pergi..."

"Ya! Pergi saja dari rumah kami! Suara jelek mu hanya akan mengganggu pendengaran kami! Kau sudah tidak suci lagi, jalang!!"

"Ibu!! Ash juga anak ibu!! Dia adik--"

"CUKUP! CUKUP!! AKU SUDAH T-TIDAK TAHAN!! H-HIKS.....AKU P-ERGI....."

"Tidak Ash.....!! Kembali!!"

"Pergi bedebah!"

"Hah...anak tidak tahu diri!"

"Dia sudah tidak perawan kan Yona?"

"Wah wah....dia pantas menjadi jalang!"

"Dia memang jalang, bodoh."

"Pergi! Kau tidak pantas hidup!!"

"Mati saja kau bedebah!!"

"Mati kau!"

"Pergi!!"

"Pergi!!"

"Anak sialan!"

"Jalang!"

"Sampah!"

"Bunuh diri saja kau!!"

"PERGI!!"

"PERGI!!"

"PERGI!!"

"PERGI!!"


"Hei, bangun bodoh!"

"Arghh!!" Teriak Ash kencang. Keringat dingin mengucur deras di pelipis nya. Mata nya basah karna air mata, rambut bangun tidur, dia terlihat sangat rapuh.

"Kenapa kau sialan?" Ash menoleh ke asal suara. Rayn tengah menatap nya dengan tatapan jijik. Ash meremas selimut yang di pakainya sambil menunduk dalam. Air mata kembali jatuh di kedua pipi mulus nya.

Lihat saja, semua orang menyebut nya dengan makian. Hey? Dia juga punya nama.

"Apa kau tidak punya mulut, jalang?" Tanpa sadar, Rayn mengucapkan kata jalang pada Ash. Kata itu, kata yang mengingatkan nya pada masa lalu nya yang kelam.

"C-cukup....su-sudahh cukup! Aku...ak-aku ingin pulang....aku t-tidak salah.....aku...aku bukan jalang... kau..kau tidak tahu apa-apa....aku ingin p-pulang,"

"Pulang? Rumah saja tidak punya!"

Ash kembali mengeluarkan air mata. Rayn sudah melewati batas. Lelaki itu benar benar mengungkit masa lalu nya kembali.

"Meski tidak punya rumah, aku punya teman yang memperlakukan ku layak nya manusia." Ash kali ini berbicara dengan lancar.

"Hell? Tidak akan pernah ada yang menganggap mu hidup. Jikalau ada, dia pasti sudah tidak waras."

"CUKUP! CUKUP!! Aku sudah cukup sabar dengan perlakuan mu pada ku!! Ya! Aku memang wanita bodoh, pembawa sial, gila dan ya....suara jelek ku pasti akan membuat pendengaran mu terganggu! Tapi....tapi AKU BUKAN JALANG!! Jangan pernah menyebut teman teman ku tidak waras! Mereka berbeda! Mereka...mereka mengerti diri ku! Dengan ada nya mereka, aku merasa di hargai! Tak ada lagi makian dari para manusia yang sama dengan ku! Mereka....mereka megerti bahasa ku! Dan aku mengerti mereka! Sudah...sudah cukup! Aku tak tahan dengan penderitaan ini! Makian, hinaan, siksaan semua ku dapat kan di mana mana!! AKU LELAH!!"

Perasaan Rayn sedikit tertohok karna perkataan Ash, dia hanya memandang gadis itu dengan tatapan datar. Tak berniat menjawab atau pun menenangkan.

"Awas saja jika kau menyesal, sialan Rayn!" Maki wolf nya.

"Aku ingin pulang! Setidak nya mereka menganggap ku ada...."

"Dalam mimpimu!"

Ash mengedarkan pandangan ke sekeliling dan beranjak. Ia mengambil sebuah pisau buh tak jauh di depan nya.










"Kalau begitu....aku minta, gunakan tangan mu untuk membunuhku."

My Mate Forest WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang