2

11.9K 648 6
                                    

Seberkas cahaya matahari yang memasuki celah celah gorden tampak mengganggu tidur si gadis. Perlahan, mata yang dipenuhi bulu mata panjang itu terbuka. Menampakan pupil mata berwarna hijau.

Wanita itu bangun dari tidur nya, masih setengah duduk, di memegangi kepala nya yang terasa sangat pening. Wanita itu mengerutkan kening karna tak tau dimana ia berada. Tempat ini terlihat sangat elegan. Jauh berbeda dari Goa nya.

Ia menoleh ke kiri lalu ke kanan, begitu terkejut nya ia melihat seorang pemuda tengah memperhatikannya dengan tatapan datar. Ia ingin berteriak namun takut. Ia menunduk sambil meremas selimut yang masih menutupi sebagian tubuh nya.

"Aku tidak akan melukai mu. Cepat lah mandi, pakaianmu ada dalam lemari." Ucap pemuda itu datar.

Wanita ini hanya mengangguk kecil.

"Siapa namamu?" Tanya pemuda itu.

"Ash.....Gloria Ashley." Jawab Ash pelan. Bahkan sangat pelan.

"Aku Rayn. Dan kau, tak perlu takut padaku. Cepat mandi, pelayan mu akan datang sebentar lagi." Ucap Rayn dingin.

Ash lagi lagi hanya mengangguk takut. Rayn mulai berjalan keluar, setelah mendengar pintu tertutup, Ash menghela nafas. Berkat ketajaman pendengaran Rayn, ia tersenyum kecil saat mendengar helaan nafas Ash. 'Setakut itukah wanita itu padanya?'  Rayn mengedikan bahu mencoba acuh pada mate nya itu.

"Jangan bersikap acuh tak acuh seperti itu, Ray. Kau akan menyesal nanti." Ucap Derry---wolf Rayn.

Rayn tak menjawab perkataan wolf nya. Derry memang sok tahu.

Rayn mandi di kamar mandi lain. Memberi Privacy untuk Ash.

Sedangkan Ash, wanita itu kini tengah selesai mandi dan siap dengan dress hitam nya. Pelayan yang tadi dikatakan Rayn, ternyata nama nya Fanny. Wanita itu cantik dan ramah, Ash cepat dekat dengan Pelayan pribadi nya itu.

Ash kemudian mengikuti Fanny menuju ruang makan.

Setelah sampai, Fanny meninggalkan Ash menuju dapur. Ash melihat banyak orang disana. Ia takut, keringat mengucur deras di pelipis nya. Kau mungkin tahu bagaimana rasa nya bertemu orang banyak. Apalagi Ash tak pernah bertemu dengan banyak orang kecuali Alferyan dan teman hewan nya.

Alferyan adalah teman laki laki Eve satu satu nya. Ah, nanti saja ceritanya....sekarang fokus pada orang orang baru saja.

"Duduklah." Titah Rayn dingin. Dengan langkah bergetar, Ash mulai berjalan menghampiri meja makan. Ia hanya berdiri dekat Rayn, karna hanya lelaki itu yang di kenal nya. namun dengan jarak yang tidak bisa di bilang dekat.

Jengah dengan kelakuan Ash, Rayn menarik tangan wanit itu secara kasar dan mendudukan nya di kursi yang tepat berada di samping nya. Ash meringis pelan.

"Rayn!!" Bentak Ressa. Karna melihat perlakuan Rayn pada mate nya sendiri.

"Dia membuatku kesal ibu!!" Ucap Rayn tak kalah kencang nya. Spontan, Rayn menunduk karna telah membentak ibu nya sendiri. Ia telah di peringatkan oleh hampir semua para anggota Pack bahwa jangan pernah membentak ibu nya sendiri. Reygan dan Adel sama terkejut nya dengan Ressa.

"Jangan membentak ibu mu!" Teriak Rey kesal.

Rayn merutukki mulut nya yang tidak bisa diatur. Ia melirik Ash dengan sudut mata nya. Mata wanita itu telah berkaca kaca tapi ia tidak peduli. Wanita itu telah membuatnya membentak wanita yang telah melahirkan dirinya. 'Tunggu saja pembalasanku nanti.' Batin Rayn menyeringai.

"Ibu hanya ingin memperingatimu Rayn. Jangan bersikap seperti itu....." Ucap Ressa pelan.

"Maafkan aku ibu." Cicit Rayn.

My Mate Forest WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang