25

6.2K 365 15
                                    

Bummm!

Dorrr!

Aaaa!

Ibuuu! Hiks...

Srengggg!

Suara-suara itu menggema diseluruh sudut Rumah Sakit. Teriakan, tangisan, pedang dan sihir yang beradu.

Ash memeluk leher Rayn semakin erat. Ia menangis dalam diam seraya menyembunyikan kepalanya didada bidang lelaki itu.

Pertarungan semakin terasa menegangkan tatkala sang dewi musim ikut turun tangan. Wanita tangguh itu melawan para rogue yang mendekati para putra putrinya dengan kekuatan bagaikan ibu peri.

"Ash...aku harus membantu mereka. Biar kubuatkan kau portal." Dengan ragu, Ash mengangguk. Rayn menurunkan Ash lalu membuat portal. Ia dengan hati-hati keluar dari portal lalu turun ke arena pertarungan.

Sedangkan Ash hanya bisa berdoa semoga semua keluarganya baik-baik saja. Tapi....Ana! Ya, dimana kakaknya? Kekuatan Ana sudah tak ada lagi, dimana wanita itu?!

Sedangkan dipack......

Disini tak kalah riuhnya dengan suasana di Rumah Sakit. Bahkan jauh lebih buruk. Mayat mayat tergeletak, bersimbah darah. Potongan potongan tubuh, dan banyak lagi hal menjijikan lainnya.

Sean melawan dengan sekuat tenaga para Rogue yang mencoba membunuh para anggota pack. Tak jauh berbeda dengan Alf yang melawan disisi lain. Adel dan Lexa berada diruang bawah tanah. Tempat wanita dan anak-anak berada. Menjaga mereka dari para rogue yang mencoba masuk.

Sedangkan Alex melawan para rogue tanpa ekspresi. Datar namun seolah mengintimidasi. Hebatnya lagi, Ana ia gendong. Kadang kaki Ana ia gunakan sebagai perlawan. Hebat? Tentu saja!

Sella? Wanita itu juga ikut melawan. Sella akui dia memang jahat, tapi ini masalah pack bukan masalah pribadi. Sella bukan wanita bodoh yang mementingkan masalah cinta dari pada keluarga. Dia tidak sejahat itu!

Satu persatu para rogue dan prajurit pack mulai tumbang. Yang tersisa hanya setengah dari mereka. Namun para werewolf ini masih belum menyerah.

Tetap melawan, sebelum tumbang.

Kembali pada Rayn, ruangan Ash kini sudah dibanjiri lautan darah. Darah kotor dari para Rogue. Menjijikan! Ash bahkan ingin mual mencium baunya.

Awalnya Ash masih aman ketika tiba-tiba portal yang Rayn buat pecah oleh para Rogue yang menjatuhkan tubuh keportal itu. Ash kaget setengah mati, ia juga tidak menemukan Rayn diamanapun!

Tak ada yang bisa Ash lakukan selain,

Lari!!

Ash berlari dengan cepat ketika para Rogue lain juga mulai mengikutinya. Apa sih sebenarnya yang mereka inginkan?!

Rayn tak ada dimanapun! Namun Ash tetap berlari seraya mengedarkan pandangan keseluruh sudut ruangan. Matanya tiba-tiba menangkap tubuh serigala dengan bulu hitam legam yang meringkuk disudut ruangan dengan mata terpejam dan.....pisau dijantungnya!

Dari semua serigala yang ada, Ash bisa melihat aura kuat dalam serigala itu. Ia terus berlari menuju sang serigala. Hampir saja ia melompat untuk bersembunyi dibelakang sang serigala bertubuh besar, dia sudah berubah menjadi humannya.

Ash seketika berhenti.

Itu adalah Rayn. Dan tanpa sehelai pakain! Ingin sekali Ash lari menjauh dari pandangan didepannya, tapi jika ia pergi Rayn akan mati oleh serigala-serigala lapar dibelakangnya.

Oh shit! Ash melupakan mereka! Ash berbalik lalu........

BRUKKK....

Ash jatuh terlentang dengan salah satu rogue diatasnya. Rogue itu menyeringai dan siapa mengarahkan cakarnya kejantung Ash.

Namun tiba-tiba semua berhenti. Semua peperangan berhenti. Orang-orang diam layaknya patung. Cakar sang Rogue pun hanya mengambang diudara.

Itu Felicia. Sang ibu menatap sedih kepadanya.

"Ibu tidak mau kejadian yang sama kembali terulang....Ana sudah sangat lelah, ibu tahu karna memantau kalian...." Felicia berkata seraya mengusap pipinya yang basah.

"Lalu mengapa ibu tidak menghentikanya? Ibu adalah Dewi. Ayah juga dewa, bibi Delaina....ya! Bibi Delaina ada mon---"

"Tidak Ash. Dela tidak bisa turun kebumi. Kekuatannya baru saja pulih setelah pertarungan beberapa tahun yang lalu...."

"Lalu siapa?...." Lirih Ash.

"Kau! Hanya kau yang bisa menghentikan pertarungan ini tanpa banyak korban!"

"Bagaimana......"

"Ucapkan sumpah...sumpah yang berasal tulus dari dalam hatimu. Sumpah itu akan datang kefikiranmu setelah ibu pergi. Bersiap-siaplah! Mereka akan ibu hidupkan lagi."

Ash mengangguk perlahan. Demi pack, keluarga dan para sahabatnya, Ash siapppp!!

"Baik!" Felicia mengangguk seraya bergumam 'Selamat tinggal' perlahan, orang-orang mulai bergerak. Rogue diatas Ash juga hampir mencakan jantung wanita itu. Namun terlambat karna Ash mendorong tubuh sang serigala dengan kakinya.

Ash berlari sambil mencoba fokus dengan sumpah yang datang kefikirannya sedikit-sedikit.

Είμαι θεά δικαιοσύνη ορκίζεται
να σταματήσει ο ρόλος χωρίς πολλά θύματα.

Kini lengkap sudah. Ash merasa ringan sekarang, perlahan cahaya putih muncul ditubuhnya,membuat pertarungan terhenti. Semua menutup mata dengan kesilauan yang Ash hasilkan.

SRENGGGG!!!

Perlahan cahaya putih itu hilang, pakaian Ash telah berhanti dengan gaun perpaduan antara putih dan kuning.

"Dewi keadilan" Gumam orang-orang.

"Aku dewi keadilan, bersumpah untuk menghentikan perang ini tanpa banyak korban!"

TRINGG!

Cahaya keluar dari telapak tangan Ash, perpaduam hitam dan putih. Cahaya hitam menuju para Rogue dan cahaya putih menuju para prajurit.

Brukk!

Brukk!

Brukk!

Satu persatu para rogue mulai berjatuhan, luka para prajurit mulai pulih.

Tak lama kemudian cahaya mulai meredup. Semua rogue telah mati, Ash berbalik. Berjalan menuju Rayn yang belum sadarkan diri.

"Angkat Rayn!" Teriak Ash.

Para Prajurit mulai menghampiri tempat Ash dan Rayn. Mereka sudah siap mengangkat Rayn ketika tiba-tiba salah seorang prajurit berkata hal yang menegangkan!





"Nona, Tuan Rayn tidak bernafas!"

________________________________

Maafkan dosaku kepada kalian semua. Terutama mirnahermawati yang kujanjikan sebuah harapan tak pasti 😢😢 malah aku yang ketiduran nunggu pemikiran mau gimana nih alur cerita.... jangan bosan dan jangan marah sama ceritaku, karna aku yang salah😳






My Mate Forest WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang