-10-

448 67 5
                                    

Seungmin sedang di dapur. Tangannya lincah menuang teh yang telah dibuatnya tadi ke dua cangkir putih kesukaannya. Setelah selesai, kaki kurusnya yang terbalut celana pendek berwarna abu melangkah menuju ruang tengah. Ia mendudukkan diri di sofa dan menyandarkan punggungnya pelan-pelan. Matanya terpejam singkat sebelum terbuka cepat dan justru berdiri tegak.

Tangan mungilnya mengambil salah satu cangkir dan berjalan menuju jendela besar di depannya menyibak kain penutupnya. Indah, pemandangan di hadapannya membawa sedikit demi sedikit rasa lelahnya. Bibirnya tak berhenti menyesap minuman yang dibawanya. Minumannya sudah tinggal setengah saat rungunya mendengar suara pintu dibuka.

Hyunjin dengan kaos biru muda dan celana hitam melangkah keluar dari kamar mandi. Pemuda tinggi itu baru saja menyelesaikan mandinya pada jarum jam menunjukkan tepat pukul sebelas. Terlalu larut karena mereka harus merapikan barang-barang yang sebelumnya Hyunjin bawa. Ada beberapa barang yang harus mereka keluarkan agar tak terlalu penuh dalam kamar mereka. Prosesi itu lumayan menghabiskan tenaga, sehingga Seungmin meminta untuk mandi lebih dulu dan membuat teh untuk mereka.

Hyunjin menyampirkan handuknya pada tempat handuk dan berjalan menuju meja tengah untuk mengambil tehnya. Terlalu haus dan lelah, Hyunjin menandaskan seluruhnya dalam sekejap dan menaruhnya kembali. Tungkainya berjalan ke arah Seungmin dan tangan kirinya sukses mengambil cangkir di tangan yang lebih muda, menaruhnya di meja televisi.

Hyunjin menatap danau dan pemuda di hadapannya. Perlahan sekali kedua lengannya tergerak ke pinggang sempit yang lebih muda. Pikiran Seungmin melayang menuju hari kemarin saat di CN Tower. Hari di mana mereka bersenang-senang seharian tanpa memikirkan penat yang selama ini bersarang. Hari di mana dia mengetahui alasan di balik debaran jantung pemuda di belakangnya ataupun jantungnya sendiri. Hari di mana ia merasakan perasaan yang luar biasa membuncah di dadanya saat bibir tebal sang kekasih menyesap lembut bibir merah mungil miliknya.

"Capek?" Hyunjin menanyakan pertanyaan retoris, tentu Seungmin mengiyakan.

"Kenapa berdiri? Yuk,kita ke kamar aja."

Hyunjin mengajak Seungmin untuk berlalu. Tangan kanannya beralih menutup tirai jendela dan yang lainnya sigap membawa cangkir Seungmin untuk meminta sang kekasih segera menghabiskannya. Pemuda itu langsung menghabiskan minumannya dalam diam. Hyunjin membawa serta cangkir kosong mereka ke bak cuci piring dan membersihkannya. Peraturan baru yang mereka sepakati, Seungmin memasak dan Hyunjin merapikannya. Agak mustahil bila pemuda yang lebih tua harus memasak mengingat cerita kalau dulu saat masih SMA hampir membakar dapur rumahnya.

Seungmin segera berlalu menuju kamarnya, membuka pintu dan menyadari mulai malam ini ada Hyunjin yang menemaninya. Seungmin membiarkan pintunya terbuka sembari menunggu Hyunjin selesai. Ia segera menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur. Mengambil boneka hiu yang Hyunjin belikan saat di Ripley's Aquarium tempo hari.

Atensinya teralih dari memainkan sepasang hiu itu menjadi ke arah pintu yang baru saja ditutup Hyunjin. Hyunjin berjalan sambil tersenyum lembut. Kaki kanannya naik dan langsung melipatnya serta menyamankan badan tingginya untuk tidur menyamping. Tangan kanannya menarik pelan pemuda satunya untuk ikut berbaring.

Seungmin menurut. Boneka hiu biru dipeluknya erat sembari menyamankan kepalanya di tangan kiri Hyunjin yang terbuka lebar menyambut sang kekasih. Seungmin melepas kacamatanya untuk ditaruh di nakas sebelah kirinya. Dirinya berbalik dan berbaring menyamping mengikuti Hyunjin.

"Kamu yakin nggak bosan sama aku? Kita satu kelas, satu atap, satu tempat tidur juga,"

Seungmin menggeleng dan mendongak menatap yang lebih tua. Senyum manis ia lahirkan dari bilah bibir tipisnya untuk meyakinkan Hyunjin bahwa ia tak keberatan. Mereka baru mengenal di awal tahun kedua dan Hyunjin baru menyatakan perasaanya dua hari lalu, memang terlalu cepat bagi mereka. Namun, Seungmin sudah yakin dan memberanikan diri mengambil langkah menyatakan keinginan secepatnya.

Favorite (hyunmin) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang