Happy Reading!
-
-
-
"Seungmin..."
Hyunjin membuka matanya sambil tangannya menjelajah ke samping kanannya. Kosong. Kepalanya menoleh cepat dan menyadari hari telah beranjak siang. Ia menurunkan kakinya sambil membuka tirai kamarnya. Tumben sekali Seungmin tidak membangunkannya. Hari ini Jumat dan mereka tidak ada kelas sama sekali. Namun, biasanya si mungil itu sudah membuat gaduh di kamar apabila Hyunjinnya belum bangun di angka tujuh.
Hyunjin membuka pintu kamarnya. Sepi. Ia melangkah perlahan sambil memindai setiap sudut apartemennya. Betul-betul kosong. Kemana perginya Seungmin? Bahkan tidak ada suara apapun di kamar mandi. Hyunjin melangkah menuju dapur, dan baru menyadari ada segelas susu dengan kertas berwarna biru di bawahnya.
Good morning, love!
Libur bukan berarti di apartemen seharian, kan?
Temukan aku di sudut-sudut lain, ya!
~Yours
Hyunjin tersenyum. Kekasihnya amat sangat manis. Saat menghabiskan susunya, Hyunjin menyadari ada kertas lain yang ditempel di pintu kulkas. Hyunjin mendekat.
Lapar, kan?
Ada pasta kesukaanmu di kulkas, hangatkan sendiri, ya?
Tanpa sadar Hyunjin mengangguk paham. Tangannya cepat membuka kulkas dan menemukan makanan favoritnya di sana. Ia menyiapkan sendiri sarapannya kali ini. Setelah ia memastikan microwave bekerja, ia beralih ke kamar. Diraihnya ponsel hitam dan langsung muncul sederet tulisan di home-nya.
Sedang menunggu sarapan? Selamat makan!
Jangan lupa mandi dan pakai baju terbaikmu!
---
Hyunjin menatap dirinya di depan cermin. Ia melengkapi setelan kemeja biru muda dan celana panjang hitamnya dengan sweater berwarna cokelat tua. Tinggal menambah coat biru tua yang baru dibelinya saat awal musim dingin kemarin, maka penampilan Hyunjin sempurna. Sudah penghujung Maret, Kanada akan menyelesaikan musim dinginnya dan suhu sudah mulai menghangat. Namun, Hyunjin tetap berjaga-jaga apabila suhu akan berubah nantinya.
Hyunjin melangkah keluar kamar ketika dirasakan getar dari gawai hitamnya. Terulas nama Seungmin di sana.
"Yes, babe!"
"Apa, sih?! Baru nelpon juga!" jawaban Seungmin menimbulkan tawa bagi Hyunjin.
"Kamu di mana?" pertanyaan omong kosong, karena Hyunjin harusnya tahu Seungminnya tak semudah itu didapatkan. Justru tawa yang menjadi balasan dari kalimat penasarannya.
"Nanti hati-hati, ya naik mobilnya. Pelan-pelan, aku tunggu."
Baru saja bibir Hyunjin ingin menjawab, panggilan diputus sepihak oleh si pemuda manis. Hyunjin hanya tersenyum kecil. Panggilan singkat tadi sedikit melegakan hatinya, bahwa Seungminnya baik-baik saja. Diraihnya kunci mobil di meja ruang tengah dan langsung bergegas menuju mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite (hyunmin) ✔️
Fanfiction"Kenapa memilih Kanada, Seungmin?" "Negara ini adalah impianku, suasana seperti inilah yang aku sukai. Kalau Hyunjin?" "Ada yang menarikku ke Humber." Sejak kali pertama melihat Seungmin, dengan yakin Hyunjin mendeklarasikan dirinya sebagai sosok fa...