Part 1

93.7K 2.8K 98
                                    

Menikah bukanlah yang diva pikirkan, bahkan untuk pacaran sekalipunnn ia tak pernah dan sekarang ia merasa sangat sedih dengan gampang nya orang tuanya menjodohkan ia dengan lelaki yang bahkan tak di kenalnya

Nadiva sedang terisak dipelukan Naura-Kakak sepupu Nadiva ," kak kok mama tega sih sama diva hikss... Diva salah apa kenapa mereka gak mau urus diva lagi" Gadis Itu terus saja terisak

"divaa,mama sama papa kamu sayang sama kamu mungkin ini pilihan yang terbaik buat kamu ,udah ah nangis nya nanti make up nya luntur" ujar naura dengan mengelus punggung Adik sepupu nya itu

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya dengan senyuman bahagia nya

"loh... Kok anak mama nangis di hari kebahagiaan nya" tanya Yuvanka-mama diva

"nggk kok ma"

"yaudah sekarang ayok turun Acara nya udah mau dimulai" ujar Yuvanka menuntuni Putri semata wayang nya

Ketika Sudah berada di bawah mata Diva menangkap seorang yang 1 tahun lebih tua darinya memakai tuxedo hitam ia juga menatap nya mereka Saling menatap satu sama lain tanpa berkedip dan kemudian suara Yuvanka membuat nya memutuskan kontak Mata,lalu melanjutkan Acara pernikahan muda yang di jalaninya saat Ini

"sekarang kalian Saling memakaikan cincin" ujar Monica antusias

Vano memakai kan cincin di jari manis diva begitupun sebalik nya

"Diva cium punggung tangan suami kamu sayang" ujar Yuvanka

Oh tidak Apa apaan ini jantung diva bisa loncat kalau gini

Perlahan ia mengangkat punggung tangan vano lalu menciumnya sekilas

"sekarang kamu vano cium kening istri kamu" ujar Monica antusias

Oh tuhan diva ingin menghilang saat Ini juga

Vano mendekat kan bibirnya di kening diva lalu menciumnya sekilas

Suara tepuk tangan dan sorakan terdengar jelas di pendengaran dua insan yang baru saja menjalin ikatan Suci ini

Tamu hanya sedikit Karena pernikahan ini dirahasiakan oleh keduanya hanya ada rekan Kerja dan keluarga besar saja

* * *

Siang berganti malam kini dua insan yang baru saja mengikat ikatan suci sedang berada di apartemen milik vano yang di berikan oleh Mario-papa vano, agar mereka bisa hidup mandiri

"beda kamar" ujar vano dingin

"Ha!?" diva yang memiliki otak lemot sedikit bingung dengan yang vano katakan

"tidur Dikamar sebelah" ujarnya lagi

Kini diva mengerti arah pembicaraan vano ia segera mencari kamar yang pas buat dirinya ia ingin cepat cepat berbaring mengistirahatkan tubuhnya yang Sudah mau patah Karena berdiri seharian

Matanya menangkap sebuah ruangan dengan pintu yang bercat putih ia segera masuk matanya menjelajahi isi ruangan tersebut

Lalu menganggukan kepalanya berarti semua benda yang di perlukan ada seperti kamar mandi, meja rias, queen size, lemari dan Lampu itupun Sudah cukup baginya.

* * *

Kak vanoo

Ganteng banget yawlahh

Kakk Reynand

Kak Radhittt OMG

Sarapan pagi yang sehat

Adek Meleleh liatnya

Otuhannn Nikmat mana lagi yang Kau dustakan

Teriakan teriakan para siswi terdengar ketika diva menginjakkan kakinya di gerbang sekolah ia berangkat sekola naik angkot karena vano tidak ingin ada yang tahu soal pernikahan nya dengan diva

"huh berisik banget sih pagi pagi" gerutu diva

"DIVAAA" tiba tiba suara cempreng memanggil nya membuat diva lagi lagi menghela nafas berat

Helen dan Keysa segera menghambur memeluk diva

"duhh lepasin, diva gak bisa nafas nih" ucap diva risih Karena ulah kedua sahabatnya

"Lo kemana aja nyet 3 hari izin gak ngasih tau kekita" tanya Helen

Aduhh diva harus jawab apanih, ia memang izin tiga hari Karena melaksanakan pernikahan konyol yang dibuat orang tuanya

"eh-ehh itu diva habis ke Bandung sama nenek diva" bohong nya

Kedua sahabatnya hanya
manggut-manggut dengan mulut yang berbentuk bulat

"yaudah kekelas yuk udah mau bel tuh" ajak diva merangkul kedua sahabatnya

Married a cold prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang