Mine-petra sihombing
Vano sedang berjalan di koridor sekolah sambil celingak celinguk mencari keberadaan Diva dari tadi cowok itu sudah menunggu sang istri kekantin tapi nyatanya nihil gadis itu tidak menginjakkan kakinya di kantin sekolah
"Helen! " panggil Vano, cowok itu mendatangi kelas Diva
Helen yang sedang bersandar dipintu kelas sambil memainkan ponselnya menoleh kearah Vano "Kenapa kak? "
"Diva mana?" Tanya Vano
"Tadi sih ijinnya ke toilet, Nah! Tuh Diva" Helen menunjuk Diva yang sedang berjalan dikoridor sekolah dengan sendiri nya
Tanpa basa basi Vano segera menghampiri Diva "Div"
"Kak Vano!? Kakak ngapain disini?" Tanya Diva heran
"Nyariin kamu lah"
"Emang ada apa yah? " Tanya Diva, Tumben tumben nya suami nya mencari nya
"Kamu udah makan?" Tanya Vano yang dibalas gelengan Diva
Tanpa basa basi Vano menarik pergelangan tangan Diva membuat gadis itu mengernyit kebingungan "Eh kak ini mau kemana?"
"Duduk" Titah Vano menunjuk sebuah kursi yang berada dikantin menggunakan dagu nya , Diva mendudukan bokongnya dikursi yang ditunjukkan Vano
"Mba 1 mangkuk bakso yah" Teriak Vano kepada penjual yang berada disana
"Kak Vano mau makan? Terus ngajak aku cuma buat nontonin kak Vano makan kan" Diva mengerucutkan bibirnya kesal
"Enggak"
"Terus kenapa pesannya cuma 1?" Tanya Diva kesal
"Itukan buat kamu sayang, suudzon mulu sama suami" Vano mencubit pipi kiri Diva membuat gadis itu memekik keras
"Kak Vano issh sakit tau! "
Cup
Vano mengecup pipi kiri gadis itu, membuat Diva mematung di tempat dan langsung celingak celinguk takut nya ada yang melihat adegan tersebut inikan tempat umum
"Ishhh kak Vano ngapain sih main cium cium aja kalau ada yang liat gimana? " Tanya Diva kesal tetapi dalam hati gadis itu justru saja senang
Dasarr manusia yang dimulut biasa gak sesuai dengan yang dihati.
"Gak ada orang kok, tuh sepi" Bagaimana tidak sepi merekakan sedang berada di kantin diwaktu jam pelajaran
"Ini bakso nya" pelayan itu menaruh semangkuk bakso dihadapan Diva
"Makasih" Diva tersenyum manis kearah pelayan tersebut
"Vano mengambil ahli mangkuk tersebut dan segera menyuapi Diva
"Apasih kak aku kan bisa sendiri" Justru saja gadis itu merasa malu
"Udah cepetan" Vano menyuapi Diva yang diterima baik oleh gadis itu
"Makasih kak" Diva tersenyum manis, tangan Vano menjulur mengacak pucuk kepala sang istri
"Iya cepetan abisin, terus aku anterin kekelas" Diva mengangguk dan kemudian membuka mulutnya menerima suapan dari Vano
* * *
Diva saat ini sedang berada di kamar nya ia merentang kan tangannya dan menatap langit langit kamarnya, ketika pulang sekolah ia langsung bersih bersih lalu memasak, Dan kini ia hanya menggunakan hotspants hitam dan bra entah mengapa ia merasakan sangat gerah
"Diva kam----" ucapan Vano terhenti ketika melihat Diva yang hanya menggunakan bra ia tadi masuk kekamar Diva tanpa mengetuk dan dengan cepat kilat ia segera keluar dari kamar sang istri dan menutup pintu kencang ia masih berdiri di depan pintu kamar istrinya mengingat kembali apa yang dilihatnya barusan
Bukannya apa dia adalah seorang lelaki normal dan jelas saja pasti menyukai pemandangan seperti itu apalagi punya Diva terbilang cukup besar untuk ukuran anak SMA sepertinya, bisa saja ia langsung menerkam gadisnya saat itu juga toh sudah sah , tetapi ia harus menahannya sampai Diva merasa siap akan hal itu
Diva yang mendengar Vano memanggil nya segera menoleh kearah pintu dan mengambil selimut tebal nya untuk menutupi badannya sampai leher "KAK VANO MASUK AJA GAK PAPA"
"PAKAI BAJU DULU DIV" teriak Vano dari balik pintu
"UDAH MASUK AJA" teriak Diva
Vano pelan pelan membuka pintu kamar Diva dan mendapati Diva yang menutupi badannya menggunakan selimut sampai leher
"Kenapa gak pakai baju?! Ini juga AC nya kenapa dingin banget" Tanya Vano agak kesal ia khawatir kalau istrinya bisa sakit kalau begini
"Udah gak papa aku tadi cuman rasa gerah aja"
Vano menghembuskan nafas beratnya
"Kak Vano kenapa kekamar aku? "
"Cuma ngasih tau aja kamu cepetan ganti baju nya tadi mama nelfon aku katanya disuruu kesana" Ujar Vano
"Sekarang? "Tanya Diva polos
"Iya iyalah sekarang Diva" Kata Vano gemas dengan istri polosnya ini
"Yaudah Diva ganti baju dulu" Kata Diva
Diva masih menatap heran Vano yang masih diam ditempat nya "Kakak ngapain masih disini? Mau liatin aku ganti baju yah? " Tanya Diva polos membuat Vano gelagapan sendiri dan segera beranjak dari sana
* * *
"DIVAA" teriak Monica antusias ketika melihat mantu dan anak kesayangannya telah datang
Diva memeluk Monica yang dibalas dengan baik oleh wanita paruh baya itu, selanjutnya Vano mencium punggung tangan ibunya
"Apa kabar kamu sayang baik baik ajakan,Vano ngasih kamu makan kan? " Tanya Monica
"Ya iyalah dikasih makan kan Diva tanggung jawab aku" Cibir Vano dari arah belakang,bisa bisanya mamanya ini menanyakan hal yang tidak tidak
"Iya mah kak Vano ngasih makan aku kok" Kata Diva
"Oh bagus lah" Monica bernafas lega
"Emang mama ngapain manggil kita kesini?" Tanya Vano
"Mama cuman kangen aja sama mantu mama, ohiya mama juga pengen minta sesuatu sama kalian" Kata Monica antusias.
Vano dan Diva mengernyit kan dahinya bingung "Minta apaan ma?" Tanya Vano
"Mama minta cucu" Ujar Monica antusias
Deg!
V O M M E N T
See ya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Married a cold prince
Random"Bisa jadikan janji itu dibuat untuk diingkari" *** Nadiva Amalia Demora seorang gadis yang masih duduk dibangku SMA ini terpaksa mengalami perjodohan konyol yang dibuat orang tuanya dan ternyata suaminya adalah kakak kelas nya sendiri yang terkena...