Someone like you - Marcos martins
Pagi ini Diva berangkat sekolah sendiri, Tadi malam sesudah melakukan VC bersama sahabat sahabat nya tidak ada tanda tanda Vano akan menelpon nya ia berpikir bahwa Vano suaminya akan menelpon lalu menjemput dan meminta maaf, namun itu semua hanya khayalan Diva, emang salah kalau dia berharap?
Dan sekarang gadis itu sedang berjalan di koridor sekolah sambil menenteng buku buku yang dipeluknya tatapannya terlihat kosong pikirannya campur aduk sungguh penampilan gadis itu hari ini jauh dari sebelum sebelumnya, hari ini ia terlihat begitu berantakan dengan baju yang dikeluarkan dan rambut yang dibiarkan terurai namun itu malah membuat nya terlihat makin cantik dan terkesan bad girlSiswa siswi yang melewatinya menatap Diva heran namun tak dipedulikan oleh gadis itu ia tetap terus berjalan hingga sampai di depan perpustakaan dan menaruh buku buku yang dibawanya tadi ke rak buku ketika ia hendak keluar dari perpustakaan langkah kaki nya berhenti seketika , ketika melihat Vano dan Kinan yang belajar bersama Vano yang sibuk menjelaskan materi didalam buku sedangkan Kinan yang hanya menatap wajah Vano tak lupa senyuman terukir manis dibibir gadis itu
Ternyata gak ada perubahan nya - batin Diva
Setelah itu ia melangkah keluar menahan sesak didadanya, ternyata dia yang mengaku mencintai mu ternyata dia yang menghianati mu, Dia yang mengaku tidak akan membiarkan orang lain membuat mu menangis ternyata dia sendiri yang membuat dirimu menangis, Dia yang mengaku akan membahagiakan mu ternyata dia sendiri yang membuat mu hancur, sekarang Diva paham bahwa itu semua hanya bullshit
Diva menuju kantin untuk menemui sahabat sahabat nya yang sudah menunggu nya dari tadi
"Lama banget sih Div" Semprot Keysa ketika melihat Diva yang hendak mendudukan bokongnya tepat disampingnya
"Sorry yah" Jawab Diva pelan
"Lo pasti lagi banyak pikiran kan?" Tebak Helen menatap serius Diva yang berada dihadapan nya
"Gak kok Len" Dustanya
Helen berdecak kesal ia tahu sahabatnya ini sedang banyak pikiran malah gak mau ngaku "Lo gak jago bohong Div, apalagi yang lo bohongin pembohong, kentara banget dari perubahan lo hari ini muka lo juga tuh"
"Lah jujur banget lo Len si pembohong" Celetuk Keysa sambil bertepuk tangan menatap kagum Helen yang memutar bola matanya malas
"Jadi lo serius dengan ucapan lo semalam?" Tanya Keysa mulai serius
"Gak tau Key gue juga bingung harus gimana disisi lain gue pengen pertahanin rumah tangga gue dan disisi lain lagi gue capek dengan semuanya" Diva menghela nafas berat "ternyata susah yah kalau udah nikah" lanjutnya dengan nadaa lesu
"Yah emang susah lah Diva sayaaaaang, tapi gue lebih dukung kalau lo pertahanin pernikahan lo" Ujar Helen
"Terus si Kinan kita apain nih bagusnya" Tanya Keysa mengangkat alisnya dan menatap Helen
Helen tersenyum jahil "Pulang sekolah"
* * *
"Van ada masalah apa lagi lo sama Diva, gue denger denger dari Keysa lo poligami yah? " Tanya Radhit , Kali ini mereka bertiga sedang berada di rooftop sekolah
Vano hanya menatap kosong kedepan dengan rambut yang acak acakan "Gue bingung Dhit" Ucap cowok itu pelan
"Bingung harus pilih yah mana?" Celetuk Reynand lalu berdecih
"Kan gue udah bilang lo itu bego Van, udah di sakitin masih mau baik sama tuh iblis?"
"Iya gue emang bodoh Rey, gue udah bikin dia nangis. GUE BODOH!" Teriak Vano frustrasi mengacak rambutnya
"Gue udah cape ngestauin lo tapi lo tetap ngeyel, jadi gini kan sekarang? Lo hanya bisa nikmati penyesalan lo"
"Lo gak tau apa apa, Lo gak rasain di posisi gue kayak gimana disatu sisi gue pengen lindungin dia tapi dengan cara menyakitinya tapi ini terpaksa banget" Vano mengehal nafas berat "Lo tau kan Kinan se iblis bagaimana?"
"Kinan ngancam lo? " Tanya Reynand
* * *
Kinan berjalan di koridor dengan langkah angkuh nya sehabis belajar bersama Vano, ia menuju kekantin untuk mengisi perutnya yang kosong sedangkan Vano menuju rooftop
BRUKKK
"FARREL!?" Kinan terkejut ketika Farrel lari terbirit birit dan tidak sengaja menbrak bahu Kinan sehingga gadis itu hampir terhuyung kebelakang
"Lo ngapain lari lari kayak gitu?" Tanya Kinan
Farrel menyeka keringat yang ada dipelipisnya "Ki gue mau ngomong sama lo" Ujar Farrel ngos ngosan
"Ngomong, yah tinggal ngomong aja"
"pulang sekolah aja ini tuh penting banget, udah gue deluan yah" Setelah itu Farrel buru buru kabur dari sana
"Kenapa sih tu anak?" Tanya Kinan heran pada dirinya sendiri lalu melanjutkan perjalanan nya dari sana
"Key buruan key keburu ada orang yang lihat" Bisik Helen dari bawah menatap Keysa yang sedang menggantung ember berisi air diatas sana menggunakan tangga
"Udah ini, Len pegangin tangga nya dong gue takut jatuh" Rengek Keysa dari atas
Helen segera memegang tangga erat "Dasar manja! "
Keysa berhasil turun dari sana dan mereka buru buru kabur sebelum ada orang yang melihat nya
"Kalian dari mana? Gue cariin juga dari tadi" Kata Diva yang baru keluar kelas sambil menenteng tas Keysa dan Helen, setelah istirahat mereka berdua bolos untuk menjalankan akisnya
"UKS abisnya tadi perut gue tiba tiba mules" Dusta Keysa
Diva hanya mengangguk anggukkan kepala nya "Len gue boleh nebeng gak kerumah mama aja kok"
"Oh boleh kok Div tapi kita jangan pulang sekarang dulu yah, gue mau ngasih liat lo kejutan yang sangat seru" Ujar Helen memamerkan deretan giginya
Diva menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Kejutan?Kejutan apaan? " tanyanya heran
"Lo liat aja entar" Celetuk Keysa membuat Diva semakin penasaran
VOMMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
Married a cold prince
Random"Bisa jadikan janji itu dibuat untuk diingkari" *** Nadiva Amalia Demora seorang gadis yang masih duduk dibangku SMA ini terpaksa mengalami perjodohan konyol yang dibuat orang tuanya dan ternyata suaminya adalah kakak kelas nya sendiri yang terkena...