part 36

62.4K 1.7K 210
                                    

Setelah sarapan Diva dan Vano izin kepada Monica dan Mario untuk pergi jalan jalan di hari minggu ini rencananya mereka akan pergi ke mall untuk memanjakan istrinya ini dengan berbelanja
Dan sekarang mereka sudah berada di tempat baju baju cewek, Diva yang semangat memilih milih baju sedangkan Vano yang harus sabar menunggu istrinya ini ia harus mengikuti dimana Diva pergi

"Kak yang ini bagus gak? " Tanya Diva dengan menempelkan baju yang dipilihnya didepan tubuhnya

Vano hanya mengangguk seraya tersenyum "Bagus kok"

"Bohong kak Vano dari tadi bilangnya bagus mulu" Gadis itu mencebikkan bibirnya kesal, sedari tadi Diva bertanya Vano selalu menjawab seperti itu

"Yang gak bagus itu kalau kamu milih baju yang terbuka sayang" Kata Vano lembut sambil mengelus pucuk rambut gadisnya itu

"Yaudah yuk bayar kak, habis itu kita ke timezone yah" Ucap Diva kegirangan ketika mengajak Vano ke timezone

"Iya sayang iya"

* * *

"Kak jangan curang ihh" Diva menatap Vano kesal karena sedari tadi Vano selalu menang bermain basket dengannya

Vano menoleh kearah Diva sambil terkekeh "Siapa yang curang, emang gini kok cara mainnya kamunya aja yang gak tau"

"Kak Vano remehin Diva ya" Ucap Diva menantang dengan wajah garangnya

Bagi Vano itu sangat menggemaskan "Emang benerkan? " Tanya Vano sambil terkekeh kecil

"Diva buktiin kalau Diva bisa" Gadis itu dengan wajah seriusnya mencoba memasukkan bola kedalam ring, bola pertama meleset, bola kedua beda jauh dari ring, dan sekarang bola keterakhir ia harus bisa memasukkannya kedalam ring
Dan yah Diva berhasil memasukkan bola tersebut kedalam ring

Gadis itu bersorak senang dengan keberhasilan nya memasukan bola dalam ring, ia menatap Vano dengan tatapan sombongnya

"Liatkan Diva bisa"

"Iya kamu bisa" lagi lagi Vano terkekeh melihat kelakuan Diva

Diva melihat lihat sekelilingnya mencari sesuatu yang bisa dimainkannya lagi namun tatapannya berhenti disatu titik bukan permainan melainkan seorang cewek dengan rambut panjang serta menggunakan jaket lev'is berwarna biru dengan sepatu putih dari bentuk tubuhnya Diva seperti mengenal gadis itu

"Kak" panggil Diva menyentuh lengan Vano membuat suaminya itu menoleh kepadanya

"Iya kenapa? "

"Bukannya itu Kinan? " Tanya Diva membuat Vano mengikuti arah tatapan mata Diva dan benar saja gadis yang berdiri disana adalah Kinan mantannya dulu

"Biarin aja" Kata Vano cuek

"Samperin yuk kak" Ajak Diva mencoba menarik tangan Vano untuk mengikuti nya

"Eh eh gausah ngapain sih ayok pulang"  Ucap Vano namun tak didengarkan oleh Diva gadis keras kepala itu tetap melangkahkan kakinya mendekati Kinan

"Kinan" Diva menyentuh pundak gadis itu sehingga ia berbalik

Awalnya Kinan terkejut dengan kedatangan Diva dan Vano namun beberapa detik selanjutnya ia mencoba tersenyum dan menyapa Diva dan Vano dengab ramah membuat Diva kebingungan
Tumben Kinan baik dan lembut kepadanya seperti ini

"Kamu ngapain disini? " Tanya Diva

"Oh gue lagi nyari nyari baju aja sih dengan beberapa barang yang cocok dijadiin oleh oleh" Jelas Kinan

"Lo sendiri ngapain?" Tanya Kinan

"cuman jalan jalan ajasih sama kak Vano" Diva tersenyum kikuk

"Ohiya gue mau ngomong sama kalian berdua" Ucap Kinan membuat kedua pasutri muda itu mengernyitkan dahinya bingung

"Apaan? " Tanya Vano dingin dan datar

"E-emm gimana kalau kita cari tempat yang nyaman dulu gak disini" Kata Kinan yang di angguki Diva dan Vano, selanjut nya mereka mencari tempat yang nyaman

"Mau ngapain lagi lo, to the poin" Kata Vano dingin sebagai pembukaan pembicaraan kali ini mereka berada disebuah kafe pinggir jalan
Mendengar nada dingin dari Vano membuat ada rasa kecewa didalam diri Kinan, ia merindukan Vano yang hangat kepada nya tetapi cepat cepat gadis itu melupakan pikiran buruknya

Ia harus mengiklaskan Vano dan membiarkan Vano hidup bahagia bersama Diva karena semua orang berhak bahagia dengan pilihannya

"Jadi gue mau minta maaf sama kalian semua, jika ada kata diatas maaf mungkin itu yang pingin gue ucapin, gue udah banyak salah sama kalian terutama lo Diva, gue nyesel udah lakuin itu semua  gue terlalu obsesi sama Vano gue terlalu egois dan yah gue akui kalau gue itu jahat sama kalian,maaf udah bikin kebahagiaan kalian kacau karena kehadiran gue dihidup lo, Vano maafin gue yang dulu dan sekarang gue tau salah gue banyak banget, dan Diva maafin gue karena udah bikin lo menderita selama ini maafin gue Div gue nyesel lakuin itu semua" Entah sejak kapan Kinan mulai meneteskan air matanya

Mebuat Diva mengelus punggung tangan Kinan dengan lembut untuk menyalurkan ketenangan untuk gadis itu "Iya Diva udah maafin Kinan dari dulu" Ucap gadis itu seraya tersenyum

Kinan menggenggam tangan Diva dengab kuat sambil tersenyum "Makasih Div makasih banyak lo terlalu baik jadi orang, Vano beruntung milikin kamu"

Kinan beralih menatap Vano yang masih stay dengan wajah datarnya "Van lo maafin gue kan?"

"Dimaafkan"

Kinan tersenyum senang mendengar perkataan Vano yang telah memaafkanya, setidaknya ia mulai legah sudah meminta maaf kepada kedua orang dihadapan nya ini

"Tapi kok Kinan tiba tiba kayak gini sih? " Tanya Diva masih kebingungan

"Karena gue sadar semua orang berhak bahagia dan gue gak boleh ngerebut apa yang udah jadi milik orang lain, gue gak boleh egois, gue harus belajar mengiklaskan apa yang terjadi di hidup gue, dan satu lagi..... Gue bakalan balik lagi ke california" Jelas Kinan

Ada rasa terkejut dalam diri Diva dan Vano ketika mendengar bahwa Kianan akan kembali ke california

"Tapi gue balik lagi nanti dan tenang aja gue balik bukan untuk ngerusak kebahagiaan kalian kok, tapi untuk nemuin Farrel" Kinan tersenyum diakhir kalimat nya

"Jadi Kinan dan Farrel udaj jadian? " Tanya Diva

"Belum sih masih proses doain aja yah" Kinan tersenyum malu

"Cieeee" Diva menggoda Kinan

"Semoga cepet jadiannya" Ucap Vano datar

"Iya Van makasih" Kinan tersenyum menatap Vano

"Ayok Div kita pulang" Vano menarik tangan Diva untuk segera pulang

"Kita pulang dulu ya Ki kamu yang hati² pulang sendirinya" Pamit Diva yang diangguki Kinan, setelah itu Diva dan Vano meninggalkan kafe itu

Kinan menatap punggung kedua pasutri muda itu yang mulai menjauh ia tersenyum getir

"Kamu berhak bahagia Van"















Jangan lupa vomment biar author semangat nulisnya hehe...

See you ❤

Married a cold prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang