part 19

52.2K 1.8K 42
                                    

Lebih berwarna - Yotari

"Div, gue ke cafe dulu yah" Pamit Vano yang sudah rapi dan hendak menggunakan sepatu snikers putihnya

"Kak, gue ikut" Teriak Diva

"Tapi nanti lo capek nunggunya, gue lama disana" ujar Vano

"Gak kok, kalau disini gak ada yang nemenin" Kata Diva

"Yaudah deh, ganti baju gih sana" Kata Vano yang dibalas anggukkan Diva

"Tungguin yah" Teriak Diva sebelum memasuki kamarnya

Ting

Bunyi notifikasi masuk dari ponsel Vano

Kinan:
Vano, bisa nemenin aku gak hari ini?

Shit, Umpat Vano kesal ia tidak berniat membalas pesan dari Kinan yang notabene nya adalah mantan pacar nya dulu

"Kak Vano ayok! " teriak Diva yang sudah siap dan memakai sepatu snikers putih nya

Vano menoleh "Eh iya ayok" dan kemudian keduanya beranjak dari sana menuju parkiran

Ketika berada dimobil hanya ada keheningan diantara mereka, Vano yang sibuk menyetir dan Diva yang sedang melihat lihat pemandangan jalanan dari luar jendela

Drrtt...Drrtt...

Tiba tiba saja ponsel Vano bergetar menandakan ada sebuah panggilan masuk

Kinan...is calling

"Kak,  gak diangkat telfon nya? " Tanya Diva

"Gak penting!" Kata Vano acuh

"Siapa tau ada yang penting kak"

"Gak penting Diva"Tegas Vano

"Kak angkat dulu" geram Diva yang membuat Vano menghembuskan nafasnya kasar, lalu ia mengangkat telfon dari Kinan

"Hal--" ucapan Kinan terpotong dengan suara dingin Vano

"Gak usah ganggu gue lagi, gue sibuk! " setelah mengatakan itu Vano mematikan sambungan sepihak lalu menyimpan ponselnya

"Kejam banget sih" Diva terkekeh melihat suaminya yang galakk sama mantan pacar nya

Vano mengacak pucuk kepala Diva "Gue akan jaga jarak sama Kinan tapi lo juga harus jaga jarak sama Farrel, ngerti! " ujar Vano

"Iya iya" Kata Diva, ia suka Vano yang seperti ini

"Good girl" Vano tersenyum

Disisi lain, Kinan yang sedang berada di sebuah taman menggeram kesal, pasalnya Vano masih belum memaafkan nya dan untuk mendapatkan Vano kembali ia harus melakukan sebuah rencana agar Vano memaafkan nya terlebih dahulu

"Arghhh, sial liat aja, gua bakal dapetin lo kembali Van, belum ada kata putus diantara kita gue bakalan bikin lo jatuh dipelukan gue kembali gak ada yang bisa milikin lo kecuali gue" Kinan menyeringai

"Gue pastiin rencana lo gak akan berhasil!"

Suara Itu, membuat Kinan memutar badannya untuk melihat seorang yang akan menghancurkan rencana nya

"Reynand! " gumam Kinan

"Apa, lo mau rusakin hubungan Diva dan Vano?  Ha! Cuihh, dasar murahan lo" Kata Reynand tersenyum miring

"Lo gak akan bisa hancurin rencana gue, ingat itu! " Kinan menunjuk nunjuk wajah Reynand setelah itu ia berlenggang pergi meninggalkan Reynand ditempat.

"Rey! " Teriak Helen dari arah belakang

"Udah beli minum nya? " Tanya Reynand yang diangguki Helen , jika kalian bertanya sejak kapan mereka mulai dekat? Jawabannya mereka sudah mulai dekat sejak sepulang nya dari pantai dan itu tanpa sepengatahuan yang lainnya hanya mereka yang tahu

"Ayok" Reynand menarik pergelangan tangan Helen

"Itu tadi siapa kok gue kayak pernah liat yah" Tanya Helen

Reynand menoleh kearah Helen "Oh, bukan siapa siapa kok"

Tak mau berpikir panjang gadis itu hanya mengaguk anggukkan kepala nya saja

* * *

"Kak Vano gak mau makan? Ayamnya enak loh" Kata Diva yang sedang lahap memakan ayam yang digenggamnya sehingga ujung bibirnya terkena saus

Vano menggeleng sambil tersenyum manis "Udah kenyang liat lo makan" 

"Mana bisa kak? " Tanya Diva polos

Vano terkekeh dengan ekspresi Diva yang sangat polos lalu tangannya mulai menjulur membersih kan saus yang ada di ujung bibir sang istri yang berhasil membuat Diva mematung di tempat

"Lanjutin makannya yah yang banyak, gue mau ke Naufal dulu ada urusan" Kata Vano yang dibalas anggukkan Diva setelah itu Vano beranjak keluar dari ruangan nya

Diva memegang ujung bibirnya yang tadi diusap oleh Vano entah kenapa ia merasa sangat senang dengan perlakuan manis Vano sungguh bukan Vano yang dingin dan itu ia sangat menyukai nya sangat sangat suka

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Vano membuat Diva mengerut kan dahinya bingung

"Kak Vano kok balik lagi? " Tanya Diva

"Pengen nemenin istri aja" Goda Vano yang membuat pipi sang istri memerah sepertii kepiting rebus

"Kak, gue mau nanya"Ujar Diva

"Hm? Nanya aja" Vano menyelipkan sehelai rambut panjang Diva kebelakang telinga

"Kak Vano gak bakal ninggalin gue kan"Tanya Diva

"Gak lah, lo kan istri gue lo bakal selalu sama gue hingga ajal memisahkan" Ujar Vano sambil terkekeh geli dengan kata katanya yang lumayan alay

"Beneran, janji yah ?" Tanya Diva memastikan gadis itu menjulur kan jari kelingking nya dihadapan wajah Vano

"Janji, sayang" Vano tersenyum manis lalu menyelipkan jari kelingking nya di jari kelingking Diva


V O M M E N T

See ya ❤

Married a cold prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang