Didalam kamar hanya ada keheningan, Vano yang sibuk dengan ponselnya sedangkan Diva terus melamun diatas ranjang dengan tatapan kosong gadis itu masih memikirkan perkataan Vano sore tadi ia takut melakukan itu tetapi sudah itu kewajiban nya sebagai istri, Diva meremas remas selimut yang menutupi kaki hingga pinggangnya
Vano yang melihat istrinya sedikit berbeda dari biasanya mencoba mendekati Diva
"JANGAN KAKKK! " Tiba tiba saja Diva berteriak membuat Vano kaget dan mundur beberapa langkah dan mengerutkan dahinya heran
"Ada apa? "Tanya Vano heran yang masih diam ditempat nya
"Kak Vano mau lakuin sekarang? " Tanya Diva dengan tatapan polosnya membuat Vano mencoba menahan tawanya kali ini ia akan mengerjai istri polosnya itu
"kalo iya emang kenapa? Lagi pula ini perintah mamah lo dan kewajiban kamu sebagai istri" Vano tersenyum miring menatap Diva yang mulai ketakutan
Cowok itu maju beberapa langkah mendekati Diva membuat gadis itu segera menutup tubuhnya menggunakan selimut
"Jangan kak!! Jangan sekarang Diva takut" Ucap Diva dalam selimut membuat Vano terkekeh pelan melihat tingkah Diva yang sangat menggemaskan
"Kata mama sih siap gak siap aku harus lakuin itu sekarang" Vano duduk tepat di samping Diva sambil memandang istrinya yang bersembunyi dalam selimut tebal miliknya
"oke Diva mau" Ucap Diva cepat membuat Vano yang mendengarnya merasa kaget, apakah benar yang dikatakan Diva? Padahal dia hanya menjahiki istrinya itu
"Apa apa kamu gak salah ngomong kan? " Tanya Vano tidak percaya
Diva membuka selimut yang menutupi dirinya, gadis itu mengangguk mantap dihadapan Vano "Diva mau"
"Kenapa tiba-tiba...? "
"Karena itu kewajiban Diva, Diva takut kalau kak Vano cari cewe lain diluar sana karna Diva gak bisa ngasih yang Kak Vano dan mama mau" Gadis itu menundukkan kepalanya dalam dan berkata dengan nada sendu membuat Vano memeluk istrinya itu
"Sayangg aku hanya bercanda tadi, aku bakalan tunggu kamu sampai siap" Ucap Vano lembut, dalam dekapan Diva menggelengkan kepala nya
"Tapi Diva mau karena keinginan mama, Diva siap kok, kan lusa udah mulai ujian pelulusan gak lama lagi kita bakalan tammat biar bayinya cepet lahiran" Ucap Diva sambil memeluk pinggang Suaminya
Vano terkekeh pelan mendengar Diva berkata bahwa ingin cepat bayinya lahiran ia mengusap rambut panjang istrinya itu dengan penuh kasih sayang lalu melepaskan pelukannya dan mengangkat wajah Diva
"Kalau itu mau kamu aku bakalan turutin sekarang kita lakuin, kamu siapkan?" Tanya Vano mematstikan
Diva mengangguk mantap "Iya Diva siap" gadis itu tersenyum manis menatap mata suaminya
Tanpa aba aba Vano melumat bibir ranum istrinya dengan lembut
Malam itu menjadi malam terindah bagi mereka berdua, dan semoga menjadi pertanda bahwa mereka akan selalu bersama hingga ujung nyawa dengan rumah tangga yang harmonis tanpa ada masalah besar lagi, semoga tuhan menyatukan mereka selamanya.
* * *
"DIVA TELATTTT!!! " Gadis itu tiba tiba saja bangun dari tidur lelapnya dan menjerit keras hingga Vano terkejut dan bangun dari tidurnya
Diva menoleh kearah Vano "Kak Vano kok gak pake baju sihhh ayo bangun kita udah telat" Diva menggoyangkan tubuh suaminya itu
"Ini hari minggu sayang" Vano berucap dengan mata setengah terbuka ia masih sangat mengantuk karena semalam ia baru tidur jam 3 subuh
"Kok Diva gak pake baju? Kak Vano apain Diva semalam" Gadis itu menatap tajam suaminya
"Kamu lupa yah semalam kamu bilang udah siap lakuin itu, apa masih kurang? Mau lakuin lagi yah? "
Diva tersenyum malu dengan rona merah di pipinya ia tidak menyangka hal itu akan ia lakukan dengan Vano cowok yang awalnya bukan siapa siapa dan hanya mengenalnya sebagai kakak kelas terdingin kini menjadi suaminya serta ayah dari anak anaknya nanti
Tiba tiba saja Diva menyembunyikan kepalanya diceruk leher Vano "Jangan tinggalin aku" lirih gadis itu
Vano memeluk pinggang istrinya dengan erat "Aku gak bakalan tinggalin kamu" Vano tersenyum manis sambil mengeluarkan punggung polos istrinya
Suara pintu terbuka membuat keduanya segera melepaskan pelukannya dan menatap kearah pintu secara bersamaa
"Eh eh maaf mama gak tau maaf yah silahkan lanjutin bikin yang banyak semangat sayang" Monica segera keluar dari kamar dan menutup pintu ia sangat senang akhirnya mereka melakukannya dan tidak lama lagi ia akan mempunyai cucu
"Kak Diva malu sama mama"
"Gak usah malu ayok kita mandi lalu turun sarapan mereka pasti udah nungguin kita" Vano mengangkat Diva seperti karung beras menuju kamar mandi
"KAKK TURUNIN DIVA!! " Diva menjerit sambil memukul punggung suaminya itu
"Kamu masih gak bisa jalan, nanti aku yang mandiin"
Diva menuruni anak tangga ia sudah mandi dan membersihkan dirinya gadis itu masih belum bisa berjalan sempurna karena selangkangan nya yang masih sakit
"Pagi mah pah maaf Diva telat bangun karr--"
Ucapan gadis itu langsung dipotong dengan ucapan antusian Monica "Udah sayang gak papa sekarang kamu sarapan yang banyak yah biar kuat hehe" Monica menuntuni Diva duduk di meja makan
Gadis itu terheran heran dengan sikap mertuanya yang seperti sedang sangat bahagia
"Ayo sayang di makan yang banyak yahh" Ucap Monica sambil mengambil beberapa sendok nasi goreng untuk Diva
"Makasih mah" Ucap Diva sedikit tidak enak pada mertuanya
"Iya sayang mama juga berterima kasih" Monica tersenyum lebar menatap menantu nya
"Maksud mama? "
"Udah udah ayok kita sarapan" Kata Mario
aku double upp nih hari ini 😁
Yang semangat yah bacanya harus sabar nungguin chapter" selanjutnya
See You❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Married a cold prince
Random"Bisa jadikan janji itu dibuat untuk diingkari" *** Nadiva Amalia Demora seorang gadis yang masih duduk dibangku SMA ini terpaksa mengalami perjodohan konyol yang dibuat orang tuanya dan ternyata suaminya adalah kakak kelas nya sendiri yang terkena...