7

4K 183 31
                                    

"Please jangan kasih perhatian sama mantan, akibatnya bisa fatal. Antara gagal melupakan dan mengharap balikan."

J.s Row

*****

Netta menggerutu karena angkutan umum tiada yang lewat, sudah lumayan jauh ia berjalan. Masalahnya mobil yang ia tumpangi mendadak pecah ban, dan jika memesan Online akan memakan waktu sedang jam masuk segera tiba.

Netta berlari, menengok kanan kiri berharap ada pengendara baik hati yang memberi nya tumpangan gratis.

Netta menumpu tubuh dengan kedua tangan di lutut, ini lah tanda-tanda manusia jarang olahraga. Baru lari sebentar aja udah ngos-ngosan di tambah lelah dan keringetan.

Netta merilik arloji, matanya melotot."Mampus Gue!"Gumam nya kemudian melanjutkan perjalanan.

Tiba-tiba, sebuah motor besar berwarna hitam menghentikan lajunya tak jauh dari posisi Netta berada. Netta menyeringit, tau persis pemilik motor tersebut.

Benar saja, saat si pengendara membuka Helm Netta terdiam. Bima, melambaikan tangan mengkode agar cepat-cepat mendekatinya , Netta masih belum bergerak.

Kali pertama mereka berkomunikasi setelah putus membuat Netta di serang berbagai rasa. Seketika tindakan yang di lakukan nya untuk melupakan Bima gagal total.

Bima masih berpengaruh kuat terhadap dirinya, lihat saja Netta sampai terperangah antara ingin mendekat dan menjauh.

Netta mengerjap, hatinya masih sakit. Namun ada rasa lain di sana, Sedih, kecewa juga kangen.

Netta tak menampik rasa itu tumbuh, perasaan murni saat kehilangan orang tersayang.

Tapi kini mereka hanya Mantan dan sialnya Netta masih menyimpan rasa suka walau tanpa ikatan.

"Netta! Ayo!"

Bima berteriak, tadi saat melihat gadis berseragam sama dengan nya Bima merasa kasihan dan berniat memberi tumpangan.

Siapa yang sangka gadis itu ternyata sang Mantan. Netta menggeleng, lalu mendekati Bima dengan wajah di buat-buat tak bersahabat.

"Kenapa jalan?"

Deg!

Aduh jantung please biasa aja, dia udah nyakitin Lo berkali-kali. Jangan Cemen, Net. Lo harus tegar!

"Bukan urusan Lo."

'Lo' yang di ucap Netta benar-benar ketus, Bima jadi tertawa geli mendengar nada baru dari Netta ini.

"Enggak papa kalo gak mau cerita, sekarang mending naik Lo gak mau telat kan?"Bima melepas Jaket nya."Nih, pake."Serahnya.

Netta diam, menatap Bima dengan sorot tak percaya. Mulutnya menganga dan kedua tangan nya meremas tali tas kuat-kuat.

"Kenapa? Mau di pakein kayak dulu?"Tanya Bima menggoda.

Sialan!

Netta mendengus, menyambar jaket Bima dengan cara kasar."Gue bisa sendiri."Ketus nya.

Bima tersenyum tipis, hingga Netta sendiri tak menyadari. Netta melepas tasnya kemudian meletakkan nya di tengah-tengah mereka.

Bima menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Ia berujar."Gak perlu di kasih jarak, Net. Sedekat apapun Lo sekarang, Gue gak bisa jangkau."

Netta tak membalas, saat Bima mengerem ia berdecak kesal."Pelan dong."

Bima tertawa."Abis Lo gak mau pegangan."

MANTAN DOI ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang