Combek Rea&Ran

1.3K 57 0
                                    

Bandara Swiss

Pagi ini rea,ran,novita dan bagas pulang ke Indonesia.Mereka sudah berdiri membelakangi pesawat yang akan mereka tumpangi.Sabrina berlari mengampiri rea yang tengah menahan air matanya agar tidak turun,Sabrina mengalungkan sebuah liontin miliknya yang pernah di berikan oleh Sabrina waktu itu.

"terimakasih gue sangat suka"ucap rea saat Sabrina telah selesai mengalungkan liontin itu

"jangan lupakan aku ya rea,aku benar-benar sudah menganggap mu seperti kakaku sendiri.oh iya mengenai kakaku tolong maafkan dia dan doakan semoga dia bisa melewati masa-masa kritisnya"ucap Sabrina sambil menangis

Rea mengusap air mata Sabrina yang turun membasahi pipinya"gue udah maafin kaka lo kok,salamin ke kaka lo cepet sembuh ya"ucap rea

Sabrina mengangguk lalu Sabrina memeluk rea lalu menangis di pelukan rea.

"Sabrina the plane will leave until when will you hug?"ucap rikard dengan suara sedikit berteriak itu,dengan cepat Sabrina melepaskan pelukannya Sabrina melangkahkan kakinya mejauh dari rea sesekali Sabrina memalingkan wajahnya kebelakang melihat kearah rea dan teman-temannya rea melambaikan tangannya ke udara.

Rea dan teman-temannya masuk kedalam pesawat itu,tidak lama pesawat mereka lepas landas dan terbang meninggalkan Negara sejuta kesedihan.Rea duduk dekat jendela, memandangi awan-awan yang menyerupai gumpalan-gumpalan kapas terbang diawan,menyaksikan burung-burung terbang menembus kapas,lantunan music yang di dengar oleh rea saat ini sangat kalem sehingga memberi efek tenang pada hati.Lamanya perjalanan membuat rea merasa lelah dan mengantuk,mata rea perlahan menutup akhirnya rea hanyut dalam mimpinya sendiri.

~

Sebuah pesawat mendarat dengan sempurna di bandara soekarno hatta.Penumpang yang terdiri dari 4 orang itu turun dengan barang bawaannya,mereka menghirup udara segar yang sangat mereka rindukan.Mereka menyeret koper mereka mejauh dari kapal itu,mereka menyusuri luasnya bandara dan keluar dari bangunan bandara itu.

"gue sama bagas duluan ya,babay,"ucap perempuan berbaju merah yang tak lain adalah novita

"hati-hati ya bro"ucap bagas sambil menepuk-nepukan tangannya pada pundak ran.

Novita dan bagas masuk kedalam taxi itu lalu sedetik kemudian mereka melesat bersama hilangny taxi tadi.

Ran melirik jam yang ada diponselnya saat ini 22:30 ran memasukan kembali ponselnya kedalam saku jeans nya,ran menoleh kearah gadis yang ada di sampinya ran dapat melihat raut wajah kelelahan dan juga kantung mata yang mulai menghitam,ran menautkan jari-jarinya pada jari-jari milik gadis itu.

"capek?"Tanya ran pada gadis bersweater hijau itu.

"iya gue capek,lo bisa ga beliin gue minuman kayanya gue dehidrasi deh"ucap perempuan bersweater hijau yang tak lain adalah rea.

Ran mengacak pucuk rambut rea dengan gemas"ya udah ayok,eh kaki lo pasti sakit kan?,"Tanya ran pada rea

"lo bisa ga?ga usah banyak Tanya,ya iyalah sakit ngaco deh lo"ucap rea kesal

Ran terkekeh geli melihat rea yang sakit tapi masih saja galak"ya udah kalo gitu biar gue aja yang beli,lo duduk aja di bangku sana oke"tawar ran

Rea tampak berfikir sejenak saat itu dan melihat kearah sebuah bangku tua berwarna putih"ogah ah!gue berasa kaya orang hilang dong kalo gitu,pokoknya gue tetep mau ikut lo"ucap rea.

Ran menyetujui permintaan rea,ran melingkarkan tangan kanannya pada pundak rea sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menyeret koper.Rea dan ran mulai berjalan menyusuri tortoar jalan.

R² [COMPLETED'REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang