murka

2.9K 108 3
                                    

Seperti hari hari biasa,ran selalu menjemput rea.padahal rumah mereka tetanggaan dan jarak sekolah pun tidak begitu jauh.tapi rea selalu merengek capek,alhasil ran lah yang harus menggendong rea sampai sekolah.

Rea sudah menunggu ran di depan gerbang.dengan pakaian kebanggaan sekolah tunas karya,rea nampak cantik hari ini.
Rea sudah melihat ran mengeluarkan motor ninjanya dari halaman rumahnya.kemudian berteriak memanggil ran.

"Ran!" Teriak rea.

Ran hanya melambaikan tangan,dengan sambil tersenyum lebar.

Ran sudah sampai di hadapan rea.

"Hei,selamat pagi calon pacar gue" ucap ran dengan senyuman yang paling terbaik.

"Gue cubit nih!_-" ucap rea.

"Hahahah,becanda re" ran sontak tertawa.

"Ayo naik" ucap ran lagi,sambil menyerahkan helm nya kepada rea.

Rea mengambil helmnya ran.kemudian naik ke jok penunmpang.

Di sepanjang perjalanan rea terus sama mengoceh seperti anak TK.hingga akhirnya mereka berdua sampai di sekolah yang sangat megah.

SMA Tunas karya

Rea turun dari motor ran.

"Nih." Memberikan helm kepada ran.

Ran menerima helmnya kemudiian mengaitkannya ke kaca spion.

Rea berjalan lebih dulu,setelah itu baru ran yang menyusul rea.
Rea berjalan sangat riang sekali,karena memang rea adalah seorang gadis hang sangat peringa,dan tidak membawa masalahnya ke sekolah.ya itulah rea,gadis periang dan manja.

BRAK

"Awww" seorang menabrak tubuh rea dari arah belakang,hingga rea terjatuh,dan lututnya berdarah membentur kerikil yang ada di parkiran.

"Rea!!" Teriak ran dari kejauhan.

"Eh sori sori gue gak sengaja" orang itu meminta maaf pada rea.tapi rea tidak merespon.

Rea menahan air matanya untuk tidak keluar,menahan luka di lututnya ternyata lebih sakit daripada sakit hati.
Rea tidak bisa menahan lagi untuk tidak menangis,pertahannanya runtuh!.

Ran berlari menghampiri rea.yang tengah menangis,sambil memegangi lututnya yang berdarah.

Hiks hiks hiks huhuhuhuu hiks hiks huhuhu (suara tangisan rea).

Orang yang tadi menabrak rea,masih berdiri sambil menyaksikan rea menangis.rea saat ini tidak mementingkan image nya,karena ini betul betul sakit dan sangat perih.

Tangan ran mengepal,giginya mengerat,uratnya seakan terlihat,matanya melotot,melihat rea menangis.ia tidak terima.

"Bangsat!"

BUGH

Ran melayangkan pukulan pertamanya pada orang itu,ia sudah tidak bisa menahan lagi amarahnya.
Orang itu tersungkur ke tanah.dan tidak terima apa yang di lakukan ran,orang itu melayakan juga pukulannya.

"Anjing!"

BUGH BUGH BUGH

Tiga pukulan di terima oleh ran,alhasih wajah mulus ran membiru dan memar.

Tangan ran semakin mengepal.ia sangat tidak terima atas apa yang dilakukan orang itu pada rea kesayangannya.

Ran mendorong orang itu sampai membentur tembok.

BUGH,BUGH,BUGH

Ran memukul orang itu sampai orang itu benar benar tak berdaya.

"Bangun lo bangsat!" Ran mencengkram kerah seragam orang itu.

"Bangun anjing!" Cengramnya lebih kuat.

"Sekali lagi lo lukain Rea,lo bakal lebih parah dari ini!" Ancamnya.kemudian mendorong orang itu ke bawah tanah.

Ran menghampiri rea.tapi langkahnya terhenti,kemudian berbalik lagi ke arah orang itu,yang sudah tersungkur lemas.

"Kalo lo gak minta maaf sama rea,gue pastiin.pulang sekolah nyawa lo dalam bahaya!" Acamnya lagi.

Rea yang melihat pertengkaran itu,sangatlah takut.kemudian rea berdiri dan berjalan,dengan kaki kanan yang agak diseret.

"Ran..." ucapnya lirih,dengan air mata yang masih mengalir.

Ran yang merasa rea memanggilnya.langsung berlari ke arah rea.

"Rea..lo gak apa apa?" Ucap ran,sambil memeriksa keadaan rea,dari atas sampai bawah.

"Hiks hiks g-gue gak apa apa" ucap rea masih dengan air mata yang mengalir.

Hap! Ran memeluk tubuh rea,kedalam pelukannya,ia usap kepala rea dengan sangat lembut.ran tidak peduli ada banyak pasang mata yang melihatnya.mungkin saat ini keadaanya lebih penting.karena rea lebih penting daripada image nya saat ini.BODO AMAT!

Ran mengeratkan pelukannya"janji sama gue,lo jangan pernah nangis lagi" ucap ran lembut sekali.

Tangisan rea semakin keras,rasanya ia ingin sekali menangis dipelukan pria yang sangat tulus menemaninya.

"Hiks,hiks r ran ran jangan tinggalin gue..gue takut" ucapnya sambil menangis tersedu sedu.

Ran melepaskan pelukannya,kemudian menghapus air mata yang membasahi pipi lembutnya.

"Jangan nangis lagi ya,cengeng" ucap rea,dengan nada yang meledek.

Rea membalas ledekan itu dengan senyuman.

"Ran,lo harus ke UKS,luka elo parah ran.." ucap rea,senada merayu.

"Gue gak apa apa,lo tenang ajah" sambil tersenyum kemudian mengacak pucuk kepala rea."lain kali,lo harus tetep gandeng tangan gue,supaya gak ada yang berani nyakitin elo" kata ran.kemudian menggandeng tangan rea.

"Oke" balas rea.

Mereka pun pergi ke kelas.dan melakukan pembelajaran seperti biasa dan membosankan.

~~~~~~~~

Hai,selamat malam para pencinta Friendzone.para penikmat persahabatan tapi tak kunjung di beri kepastian.

Dipublikasikan Senin,18 Februari 2019






R² [COMPLETED'REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang