s e l e c t i o n

1.1K 49 1
                                    

"Jaga diri lo ya"

-Ran-

🌻

"Ha-hallo"Keringat dingin,dan suara yang gemetar kini mulai kembali lagi.Rea ketakutan.

Seringaian kecil terdengar dibalik telpon membuat rea semakin gemetar.Ana khawatir dengan putrinya.

"Apa kabar sayang?"

"P-pergi lo!g-gue ga takut sama lo"ucap rea dengan nada yang gemetar

"Ututtt ututt sayang aku merinduka darah kamu"

"Sinting!gue ga takut sama lo"

"Nanti malam jika kamu pergi bersama ran,maka malam ini juga kamu akan melihat ran untuk yang terakhir kalinya sayang,dan kamu akan menikah denganku di swiss"Tawa yang begitu kencang menembus pengeras di ponsel rea

Rea bungkam.Air matanya jatuh seketika,Jantungnya berdegup kencang,darahnya berdesir tidak karuan,pikirannya melayang-layang.Ana mengusap air mata rea dengan lembut.

"Sayang,apakah kamu menangis?sayang jangan menangis aku cinta kamu"

"PERGI!!PERGI LO PSIKOPAT SINTING PERGI"teriak rea histeris.Rea melempar ponselnya kesembarang arah.Rea mendekap tubuh ana dengan sangat kuat.

Pikirannya sekarang tertuju pada ran laki-laki yang ia cintai setelah papahnya.Rio yang mendengar keributan dari lantai bawah langsung berjalan mendekat kearah putrinya dan ana.

"Kok papah ga di ajak pelukan si"ucap rio yang berkata watados

Ana langsung memberi tatapan tajam saat itu juga.Rio hanya nyengir tanpa dosa.Rio berjalan mendekati dua perempuan berharganya dan mengelus rambut rea dengan sangat lembut.Rio ingin memberi ketenangan bagi putrinya.

🌻

Rea keluar dari rumahnya dengan menggunakan Dress selutut berwarna merah jambu,rambut coklatnya yang ia biarkan agar tergerai.Sangat cantik!

Ran sudah menunggu rea didepan pintu mobil,matanya tidak lepas dari penampilan rea malam ini.Langkah rea yang begitu lembut membuat ran terpanah seketika.

"Ayo ran"ucap rea

Tanpa bicara ran langsung masuk kedalam mobil.Hati rea tidak karuan karena telpon tadi sore,ia terus khawatir dengan keadaan ran.Tangan rea menggenggam erat tangan milik ran,Jantungnya terus berdegup tidak sesuai aturan.

Ran merasakan tangan yang begitu basah dan juga dingin mendarat dilengannya sendiri,ran menoleh melihat kearah rea.Ekspresi wajah rea yang sangat khawatir membuat ran semakin khawatir.

Mobil ran terhenti disebuah cafe.Begitu mereka masuk,mereka disuguhkan oleh aroka kopi dan juga cake yang dipanggang,ran dan rea duduk didekat jendela.

"Lo pesen apa re?"tanya ran

"Gue sama aja kaya lo ran"jawab rea sesekali tersenyum kikuk.

"Hei lo kenapa re?"tanga ran

"Ngga apa apa"ucap rea sambil tersenyum.

R² [COMPLETED'REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang