aira duduk menonton televisi dengan setoples keripik dipangkuannya,bara yang baru pulang langsung duduk dan menatap adik satu satunya itu.
"idih mukanya kusut banget,kenapa?diputusin el?"tanya bara,aira menggeleng
"terus?"tanya bara,aira kembali menggeleng
"bang,temenin aira beli sesuatu dong"ucap aira,bara mengerenyitkan dahinya
"el kemana?biasanya sama dia?"tanya bara,aira hanya menggeleng
"trus beli apa?"tanya bara pada adik satu satunya itu
"ya pokoknya temenin aja deh bawel banget"ucap aira yang langsung bangkit dan menemui bundanya."bun"panggil aira pada airin yang sedan membaca majalah
"kenapa ra?"tanya airin
"aira mau pergi sama bang bara boleh?"tanya aira pada airin,airin menganggukkan kepalanya lalu aira mendekati bundanya itu dan mencium pipinya
"makasih bunda,ayo bang!"ucap aira yang bersemangattbara menyambar kunci mobilnya dan menemani adiknya itu membeli sesuatu,bara sudah menanyakan hal ini berpuluh puluh kali kepada aira. ia bertanya sebenarnya aira ingin membeli apa?kenapa harus dirahasiakan?sepenting apa barang itu hingga bara tak boleh mengetahuinya?
"berenti bang"ucap aira tiba tiba,bara langsung meminggirkan mobilnya dengan aira yang buru buru turun. saat bara turun alangkah terkejutnya saat melihat adiknya itu sedang jongkok dengan 3 anak ayam warna warni ditelapak tangannya bersama beberapa anak sd disekelilingnya.
"bang,lucu kan?"tanya aira sembari menyengir,bara menepuk dahinya sendiri. beberapa menit yang lalu wajah aira kusut,seperti tak ada gairah hidup. tapi lihat sekarang,wajahnya berseri seri ya allah untung aira adalah adiknya.***
aira mengumpulkan anak ayam itu didalam sebuah kardus dan memperhatikannya tanpa melepas pandangannya
"mereka gak bakalan manggil lo bunda ra"ucap bara melihat tinglah adiknya itu,aira singut mendengar ucapan abangnya itu
"yang merah namanya ahmad,yang kuning rambara,yang hijau putra"ucap aira,membuat bara yang sedang minum tersedak
"gila nama gue semua itu!"ucap bara tak terima"gak apa apa bang"ucap aira tanpa beban sedikitpun
"lo gak apa apa jadi adeknya ayam?mana 3 biji lagi"balas bara sembari duduk disamping aira dan ikut memandangi semua ayam ayan peliharaan aira
"gak apa apa deh,yang penting punya ayam"jawab aira
"lo nyuruh gue kesini cuma buat ngeliatin lo ngeliatin anak anak ayam itu ra?"bara dan aira kompak menengok kesumber suara saat mendengar suara elvan
"lah lo kenapa nurut?"tanya bara pada elvan,elvan ikutan duduk didekat kardus berisi anak anak ayam itu
"aira nelpon gue gini el kerumah aira sekarang,ada tamu yaudah gue gece kesini gue kira ada siapa gataunya anak ayam"ucap elvan membuat bara tertawa terbahak bahak
"yakan anak anak ayam aira tamu disini,aira baru aja beli el di sd deket-"
"jadi lo tadi pagi narik narik gue minta anterin ke sd karena pengen beli anak anak ayam ini?"potong elvan dan segera diangguki oleh airabara diam sejenak untuk berfikit,pantas saja tadi saat ia pulang wajah aira ditekuk ternyata itu alasannya.
***
elvan memutar bola matanya saat melihat aira duduk disebelahnya menatap langit tanpa berkedip sedetikpun. saat ini mereka berdua berada di atas atap rumah elvan,aira yang mengajak katanya ingin melihat bulan. benar saja,aira tidak melepas pandangannya ke atas sana.
"el"panggil aira
"hm?"balas elvan sembari menengok ke arah aira
"el bakal pergi gak?"tanya aira tanpa menatap elvan yang ada di sebelahnya. elvan mengangkat satu alisnya
"kenapa nanya gitu?"tanya elvan,aira menggeleng
"nanti kalo udah lulus sma el mau kuliah?"tanya aira,kali ini menatap elvan. elvan mengangguk sebagai jawaban
"jurusan apa?"tanya aira lagi,el membenarkan posisi duduknya dan menatap aira lekat lekat. ia tidak menemukan wajah aira yang biasanya,matanya tampak sedikit berkaca kaca dan hidungnya agak merah."kenapa ra?"tanya el,aira memanglingkan wajahnya dan menggeleng. elvan segera menarik aira kedalan pelukannya dan mengusap kepala aira pelan. ia merasakan tubuh aira bergetar menandakan bahwa perempuan pecicilan itu menangis. elvan mengangkat kepala aira dari dadanya,menyingkirkan anak anak rambut yang menutupi wajahnya dan menghapus sisa sisa air matanya.
"tadi b-bunda cerita ke bang bara,kalo anaknya temen bunda bakalan kuliah ke jerman. aira inget el,bakal pergi juga kaya anaknya temen bunda?terus ninggalin aira disini?aira jadi apa tanpa el?"ucap aira dengan air mata yang masih menetesel ingin teriak saat ini juga,kenapa cerita dari bundanya aira dan apa yang aira tangisi agak tidak nyambung. tapi yasudahlah namanya juga aira
"hidup ini penuh kejutan ra,kita gak bisa nyamain apa yang kita pengen dan apa yang tuhan pengen. udah gausah nangis"ucap elvan tak lupa dengan senyuman manisnya"el jangan pernah pergi ya?"
-22 desember,2019-
KAMU SEDANG MEMBACA
friendshit
Teen Fiction"aira rasa,aira gak bisa hidup tanpa el. dunia ini sempurna,tapi apa artinya kalo el gak sama aira" -aira ramadhanti- FOLLOW DULU AKUN INI, BIAR AKU SEMANGAT NULIS CERITA INI!