6

1.3K 53 1
                                    

aira berangkat sekolah dengan ojek online,ia sengaja berangkat pagi agar elvan tidak mengajaknya berangkat sekolah bersama. karena ia masih kesal dengan el saat ditoko buku kemarin

"sepagi ini?"

aira membuka headset ditelinganya saat melihat bintang dihadapannya.
"anak osis ngapain disekolah pagi pagi?"tanya aira,bintang terkekeh sendiri mendengar pertanyaan barusan
"gue punya nama loh"ucap bintang,aira mengangguk
"aira tau"ucap aira
"btw,nomor whatsapp lo?"tanya bintang

"biasanya kalo aira ngetik kurang 1 nomornya,coba sini aira liat"ucap aira bintang menyerahkan handphonenya pada aira,aira menerima handphone itu dan mengubah nomornya yang salah.
"udah nih,aira duluan ya anak osis"ucap aira pada rangga,anak itu mengangguk lalu tersenyum

ditempat lain elvan dan rio memperhatikan interaksi aira dan bintang.
"gausah gengsi ngapa sih,cemburu ya bilang"ucap rio pada sohibnya itu
"sok tau"balas elvan lalu duduk dikursinya,elvan melihat aira duduk dikursinya dengan headset menggantung ditelinganya. ia menatap gadis itu dalam diam dari kursinya,elvan enggan menyapa aira. elvan tau aira ngambek karena ia kemarin terlalu fokus pada fiona dan melupakan tujuan utamanya bersama aira ke toko buku. tapi pagi ini?aira terlihat asik bersama kakak kelasnya itu. tapi kenapa dirinya merasa tidak jelas seperti ini

***

"aira"panggil pak joni
"iya pak?"saut aira,aira bangkit dari kursinya dan mendekati meja guru
"bisa tolong panggilkan elvan di ruang seni?"ucap pak joni

elvan?demi apapun,aira ingin hari ini adalah hari tanpa el untuknya

"iya pak bisa"ucap aira,gadis itu langsung keluar dari krlas dan berjalan ke ruang seni. kakinya selalu menendang apa saja yang ada di dekatnya. aira mengintip dari jendela ruangan itu,matanya menangkap sosok elvan sedang memegang setumpuk kertas dengan beberapa gulungan karton ditangan yang lain. diruangan itu ada beberapa anak seni lain dan juga

fiona.

ceklek,pintu ruang seni itu terbuka
"dipanggil pak joni"ucap aira pada elvan
"ngapain?"tanya elvan aira hanya mengangkat bahunya lalu berbalik dan pergi
"dia siapa sih?sama lo mulu,pacar?"tanya fiona,elvan hanya diam
"gar tolong pegangin bentar,gue dipanggil pak joni"ucap elvan sembari memberikan tumpukan kertas tadi pada edgar

elvan segera berlari keluar,ia ingin mengejar langkah kaki aira tapi langlah aira lebih cepat darinya. gadis itu sampai lebih dulu ke kelas dibanding elvan. elvan segera mendekati meja pak joni.
"ada apa pak?"tanya elvan
"kamu sama yang lain ke aula aja,siap siap dari sekarang aja gak apa apa terus besok udah siap dan lusa gladi bersih ya"ucap pak joni yany diangguki oleh elvan

elvan keluar dari kelasnya dan bertekad untuk fokus pada pensinya. pentas seni tahun ini pasti memerlukan dirinya. elvan buru buru menyusul yang lain dan memberitahukan informasi dari pak joni tadi.

***

aira mengotak atik handphone nya,ia sudah dari tadi menghubungi bara tapi laki laki itu tetap tidak membalas pesannya. mata aira mulai memanas,ia yakin sebentar lagi air matanya akan tumpah.
"bangun"

aira mendongakkan kepalanya saat mendengar suara seseorang,aira bangkit dari duduknya dan menatap orang itu. laki laki itu mengusap pipi aira yang penuh sisa air mata dengan telapak tangannya.
"gue anter pulang"ucapnya,aira mengangguk. aira mengikuti laki laki itu dari belakang sampai parkiran sekolah.

setelah sampai dirumahnya aira langsung turun dan menatap laki laki yang mengantarnya pulang itu. tangan bintang terangkat merapikan rambut aira sembari tersenyum.
"makasih anak osis,maap juga aira cengeng"ucap aira sembari tersenyum
bintang ikut tersenyum sambil mengangguk
"lo ada nomor gue kan?kalo ada apa apa chat aja. gue gak bakal keberatan kalo lo minta tolong atau apapun"ucap bintang aira mengangguk
"yaudah gue langsung ya"pamit bintang,aira mengangguk
"hati hati anak osis"ucap aira lalu berbalik dan masuk kedalam rumahnya

meninggalkan bintang dengan cetakan senyum diwajah itu

***

"assalamualaikum"ucap elvan lalu menyalimi maminya lalu menaiki tangga untuk bergegas ke kamarnya
"udah beberapa hari ini mami gak liat aira,berantem?"tanya dinda,elvan buru buru menggeleng. jujur ia malas jika maminya sudah menanyakan hal hal seperti ini padanya. karena pada akhirnya wanita itu akan memberikannya omelan ditambah sedikit cubitan di perutnya
"bener?"tanya dinda sekali lagi elvan hanya membalasnya dengan anggukan

elvan masuk ke kamarnya dan buru buru mengganti pakaiannya,ia langsung menyelesaikan tugas tugas sekolahnya tentu saja juga beberapa pekerjaan untuk acara pensinya

berbeda dengan aira,wanita itu sekarang sedang duduk temenung di balkon kamarnya. dengan buku harian dipangkuannya,memandangi atap rumah elvan.
"aira kira cuek sama el enak,ternyata gini ya rasanya"ucap aira bermonolog

citcitcit

aira menunduk melihat 3 anak ayamnya berada dibawah kakinya.
"ahmad,rambara,putra taugak?aira sepi gak ada el"ucap aira,tangan aira mengambil salah satu dari 3 anak ayam itu lalu memangkunya
"tadi aira-"
"eh anak gila,ngapain ngobrol sama ayam"

aira mendengus kesal saat mendengar suara abangnya
"emang kenapa sih bang!aira kan lagi ngobrol sama temennya aira!abang itu ganggu aja tau gak,kan aira jadi lupa mau ngomong apa sama ahmad rambara dan putra!"ucap aira kesal
"nama gue semua itu adek laknat, disuruh bunda makan"ucap bara pada adiknya itu,aira perlahan menurunkan anak ayam itu lalu ikut bara turun ke bawah

"kok tumben lama?ngapain?"tanya airin pada aira,aira hanya menggeleng
"curhat sama ayam"saut bara,aira langsung menghujani tatapan tajam membunuh pada abang satu satunya itu
"yaudah yaudah,aira cepet makan abis itu belajar"ucap airin yang dibalas anggukan oleh aira

"belajar ngelupain el boleh kan bun?"

-27 desember 2019-

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang