"airaaaa!bangun!"teriak airin, aira mengucek matanya lalu masuk kedalam kamar mandi untuk mandi dan bersih bersih mengganti piyamanya dengan baju santai. Aira turun kemeja makan dan duduk disebelah babychair milik fahira.
"halo cantik!"fahira yang merasa diajak ngobrol pun langsung tertawa, aira mencium gemas pipi keponakannya itu.
"jangan diganggu ra"ucap bara, aira menoleh. Memandang sinis abang laki lakinya itu."lihat la, papa kamu sirik aja ya. Orang kita becandaan juga"balas aira dengan nada meledek. Ajeng, istri bara ikut duduk disamping kanan fahira dan menyuapi balita 1 tahun itu dengan tim.
"kak"panggil ajeng pada bara, bara mendekat dan mencium puncak kepala istrinya itu. Ajeng dengan sedikit sungkan meletakkan sesuatu diatas meja makan. Bara agak menunduk untuk melihat lebih jelas, aira mengrenyit heran. Mata bara langsung berkaca kaca saat melihat banda itu.
"k-kamu hamil yang?"tanya bara dibalas anggukan oleh ajeng, bara langsung memeluk ajeng dan mencium keningnya berkali kali."eh?ada apa ini?"tanya airin sembari meletakkan sepiring besar nasi goreng.
"ajeng isi lagi bun"balas bara, airin buru buru mengelap tangannya dan beralih pada ajeng dan memeluknya
"alhamdulillah, dikasih kepercayaan lagi sama allah. Dijaga ya nak, jangan kecapean"ucap airin melerai pelukannya. Aira ikut bangkit dan memeluk ajeng
"selamat mbak ajeng"ucap aira tersenyum. Tangan ajeng mengacak pelan rambut aira
"aira kapan nyusul?"tanya ajeng, membuat senyum aira memudar."nanti deh, belum kepikiran mbak hehe. Baru juga wisuda kemarin"balas aira, bara menggendong anak sulunga dan meledek aira
"kasian ya kak, onti aira. Kakak aja udah mau punya dedek, dia belum ketemu om elvan"ucap bara, aira mendekap tangannya didepan dada.
"apaansih bang"balas aira singut. Fshira yang seolah mengerti ucapan ayahnya pun langsung mengoceh dengan bahasa bayinya dan tertawa
"tuhkan, fahira aja setuju"ucap bara lalu tertawa terbahak bahak"ada apa ini, rame banget"ucap bimo lalu duduk disebelah ajeng.
"ayah"ucap aira manja
"kenapa cantik?"ucap bimo pada anak bungsunya itu
"abang"ucap aira manja
"ra, umur kamu berapa sih?"tanya ajeng saat aira melendot manja dengan sang ayah
"hmm, 23 mbak"balas aira
"tuh, mbak ajeng dulu nikah sama kak bara umur 23 juga"ucap ajeng
"el kan belum pulang mbak, trus aira mau nikah sama siapa dong kalo el gak ada"ucap aira
"udah udah makan dulu aja"lerai airin saat melihat aira menunduk. Aira memang sangat sensitif jika membahas elvan. Apalagi akhir ahir ini.~~
Aira melemparkan handphonenya dan mendesah pelan. Ini sudah hari ketiga, sejak elvan terakhir mengubunginya. Aira membalikkan tubuhnya lalu menatap malas benda kotak itu.
"kamu kalo gak bantuin aira chatan sama elvan, aira buang"ucap aira pelan, ia buru buru mengubah posisinya menjadi duduk
"eh, tapi kan el yang salah bukan dia"ucap aira lagi lalu mengambil handphonenya
"kalo gak ada dia malah aira gak bisa video call sama elvan"ucapnya lagi,aira benar benar bete dan bosan. Moodnya pun sudah kadung hancur.
"aira ajak sasa keluar aja deh"gumamnyaMe:
P
P
P
P
Sasaaaaaaaaa
Sasa
Sa
Sasa
Sasa tepung bumbu
Eh, aira becanda heheSasanya aira:
Allahuakbar aira,apaan sih-_Me:
Enggak hehe, sa. Keluar yukSasanya aira:
Lo ngechat cuma ngajak keluar?Me:
Iya hehe, yuk sa. Aira jemput dehSasanya aira:
Yaudah, gue lagi di cafeMe:
Yaudah, aira otw
KAMU SEDANG MEMBACA
friendshit
Teen Fiction"aira rasa,aira gak bisa hidup tanpa el. dunia ini sempurna,tapi apa artinya kalo el gak sama aira" -aira ramadhanti- FOLLOW DULU AKUN INI, BIAR AKU SEMANGAT NULIS CERITA INI!