aira melangkahkan kakinya sekencang mungkin keluar dari kantin saat sasa mengejarnya sembari berteriak teriak.
"AIRA SIALAN KENAPA LO BILANG GUE PACARNYA RIO MALU AIRAAAAAAAA!"teriak sasa pada aira
"maap sa aira gak sengaja!"balas aira sambil tertawa
"IYA GAK SENGAJA TAPI NIAT KAN!BERENTI RAAAAA"teriak sasa lagigubrak!?!
"aduh kepala aira sakit"ucap aira terduduk
"eh eh maaf gak se- aira?"
"aduh"ucap aira sambil mendongak,ia melihat wajah bintang menatapnya
"aduh,anak osis kepala aira sakit"ucap aira mengadu pada laki laki dihadapannya itu
"maaf ra gue gak liat liat tadi sambil maen hp"ucap bintang membantu aira berdiri
"aw"pekik aira,ia melihat sikunya berdarah,ia yakin ini tergores dinding kelas
"ke uks ajadeh"ucap bintang,aira mengangguk. aira mendudukan bokongnya pada brankar uks,ia melihat bintang mengambil kotal p3k lalu mengoleskan obat merah pada luka aira."gak heran banget gue liat lo luka"
aira sudah pasti tau ini suara siapa,siapa lagi kalau bukan sasa.
"iya besok aira gak lari lagi"ucap aira menatap sasa. sasa duduk dipinggiran brankar menatap bintang intens
"lo yang tabrakan sama aira?"sasa pada bintang,bintang hanya mengangguk.
"udah selesai kan?gue mau ajak aira ke kelas"ucap sasa pada bintang,bintang membuang kapas bekas obat merah tadi lalu berdiri tepat didepan wajah aira"lain kali jangan lari lari,gue duluan"ucap bintang,dengan tangannya yang mengacak sedikit anak rambut aira.
"ketua osis kan?"tanya sasa aira mengangguk
"udah ayuk masuk kelas"ajak aira dan diangguki oleh sasa.aira berjalan masuk ke kelas,ia menatap bangku kosong milik el lalu tatapan matanya turun ke luka di sikunya. biasanya jika laki laki itu tau ia terluka,pasti aira akan diceramahi panjang lebar. dan dihujani macam macam pertanyaan seperti mengapa ia bisa terjatuh. kenapa luka itu bisa ada,dan pertanyaan masihkah aira ingat caranya berjalan.
"udah kali jangan dipandangin terus"ucap rio dengan tatapan yang tak lepas dari papan tulis
"gue tau lo rindu"ucap rio lagi,aira menatap rio tanpa melepas pandangannya,rio yang merasa diperhatikan langsung menatap aira kembali
"serem anjir"ucap rio
"aira jelek ya yo?"tanya aira,rio mengerutkan dahinya
"hah?"ucap rio bingung
"ish,aira jelek ya?"tanya aira lagi,rio menggeleng
"semua perempuan cantik aira,kecuali dugong buas samping lo itu"ucap rio dengan tawanya"ngotak"saut sasa sinis
"kalo aira cantik pasti el mau jadiin aira pacarnya"ucap aira menunduk
"mau jadiin orang pacar itu gak melulu tentang cantik ra"ucap rio lagi,aira mengangkat kepalanya
"ra,muka itu gak bisa jadi tolak ukur kenapa seseorang jadiin seseorang lainnya pacar"ucap rio
"sok puitis autis"saut sasa
"nyambung aja kaya listrik"ucap rio membalas
"el kemana?"tanya aira pada rio
"lo tau lah,dia ketua pelaksana pensi"ucap rioaira berdiri untuk meminta izin kepada guru piketnya untuk pergi ke toilet,padahal ia tidak kebelet. itu hanya alibinya saja,aira ingin melihat el. aira melangkahkan kakinya ke arah aula,telinganya mulai mendengar sayup sayup suara orang orang yang sedang latihan drama musikal. aira Mengintip dari kaca jendela aula,tapi kakinya tidak sampai. matanya membinar melihat ada sebuah kursi,ia segera mengambil kursi itu dan menaikinya.
"ih cewe itu ngapain sih deket de-aaaw aduh"belum sempat aira menyelesaikan kalimatnya kursi yang ia naiki terguling kekanan membuat tubuhnya limbung tapi,tubuhnya tidak jatuh. ia merasakan tubuhnya ditahan oleh sebuah lengan.
"luka tadi belum sembuh,mau buat luka baru?seneng banget ya melukai diri sendiri?"aira berdiri saat ia berusaha bangkit dari pegangan orang itu.
"anak osis"ucap aira
"mau liat cowo lo masuk aja kali,gausah ngintip ngintip kaya maling taugak"ucap bintang,aira mendengus
"ish,aira itu gak nyampe makanya naik kursi"ucap aira menatap bintang kesal
"makanya tinggi dong,kaya gue"ucap bintang sombong
"huft,yaudah deh aira balik ke kelas aja"ucap aira
"gue anterin"ucap bintangbintang mengikuti aira sampai masuk ke kelasnya,tapi saat bintang ingin melangkah pergi aira kembali keluar dari kelasnya.
"kok keluar lagi?"tanya bintang
"disuruh bu neneng"ucap aira santai
"disuruh keluar?"tanya bintang,aira mengangguk
"trus lo nurut?"tanya aira lagi,aira kembali mengangguk"gak boleh ngebantah guru,dosa"
***
pandangan elvan tak terlepas dari sepasang murid yang duduk pojok meja kantin itu.
"samperin kali kalo cemburu mah"elvan sangat mengenal suara dan nada bicara itu. rio,siapa lagi yang akan menggodanya seperti ini jika bukan laki laki itu.
"diem"balas elvan
"yaahh,diambil orang deh"ucap rio lagi
"gue gak bisa maksa dia buat selalu sama gue kali"ucap elvan yang masih menatap aira dan rangga
"tapi lo bisa kali lebih nahan apa yang harusnya lo punya"elvan menatap sasa yang tiba tiba duduk disampingnya dan menepuk pelan bahunya.
"bintang alam semesta,lahir di jakarta 22 oktober 2002,ketua osis yang-"
"bacot lo,sok detektif"potong rio
sasa langsung melayangkan pukulan mautnya pada rio"ANJING SAKIT BANGKE!"ucap rio
"gak peduli tuh"balas sasa
elvan mengernyitkan dahinya,ia memfokuskan pandangannya pada siku dan lutut aira.
"sa,itu aira luka?dia jatoh lagi?"tanya elvan,sasa mengangguk
"udah diobatin?kenapa dia bisa jatoh?dia lari pasti kan?yang obatin dia siapa?"tanya elvan bertubi tubi
"bawel lo,tanya langsung sana sama orangnya"saut rio menoyor kepala elvan
"sampingin gengsi kali,lagian apasih masalahnya sampe diem dieman kaya gini. biasanya juga kaya prangko kemana mana berdua"ucap sasaelvan menghembuskan nafasnya kasar.
"waktu itu aira ngajak gue ke gramed,trus gue ketemu-"
"elvan,ayok kita harus selesain-""lo gak liat orang lagi ngomong?"tanya sasa pada wanita yang baru datang itu. wanita itu adalah fiona.
"lo gak ngerti adab ngomong sama orang yang lebih tua?"tanya fiona balik,sasa menggebrak meja dihadapannya dan menatap fiona lekat,ia memperhatikan wajah fiona. rambut sedikit ombre biru yang udah agak pudar,bulu mata bermaskara tebal,dan bibir pink mengkilat persis cabe.
"lo gak ngerti adab ya ngajak pergi orang yang lagi ngomong dan motong omongannya?"ucap sasa berapi apiseluruh penjuru kantin memperhatikan keributan itu tak terkecuali rangga dan aira.
"gue ada perlu sama elvan"ucap fiona
"gue gak nanya"balas sasa
"pppfffttt"rio bersuara menahan tawanya,itu berhasil membuat emosi fiona naik. ia berjalan mendekati sasa dan menarik rambut perempuan itu."ANJING!LEPASIN TANGAN HARAM LO DARI RAMBUT GUE BANGSAT!"teriak sasa saat fiona tiba tiba menarik rambutnya
"CONGOR LO YANG HARAM ANJING!"teriak fiona tak kalah besar,tangan sasa tak tinggal diam ia mengangkat tangan kanannya lalu mencekik leher fiona dan menempelkan tubuhnya ke tembok otomatis tarikan dirambutnya terlepas dan membuat fiona tidak bisa bernafas normal saat itu juga."gak usah banyak gaya makanya"ucap sasa santai
"lepasin sa"ucap elvan bangkit dari duduknya
"coba coba ulang,gue kurang denger?"ucap sasa sekali lagi
"lepasin fiona sa,dia gak bisa nafas!"bentak elvan,elvan melangkah dan menarik tangan sasa dengan paksa membuat sasa meringis.
"lo bisa buat dia mati!"bentak elvan menunjuk wajah sasa,tiba tiba saja jari telunjuknya diturunkan oleh seseorang yang menerobos tubuhnya dari belakang dan berdiri tepat dihadapan elvan.SIAPA HAYO!
-27 desember 2019-
KAMU SEDANG MEMBACA
friendshit
Fiksi Remaja"aira rasa,aira gak bisa hidup tanpa el. dunia ini sempurna,tapi apa artinya kalo el gak sama aira" -aira ramadhanti- FOLLOW DULU AKUN INI, BIAR AKU SEMANGAT NULIS CERITA INI!