8

1.2K 49 0
                                    

"EL GAK BOLEH NYAKITIN TEMEN AIRA!EL JUGA GAK BOLEH BENTAK TEMEN AIRA!"teriak aira didepan wajah elvan,wajahnya penuh dengan air mata dan dadanya naik turun menandakan ia tengah emosi.
"ra-"
aira menarik rambut fiona sekali dengan keras lalu melepasnya.
"KAMU JUGA GAK BOLEH NYAKITIN TEMEN AIRA!MEMANG KAMU SIAPA?!!"teriak aira lagi didepan wajah fiona,kantin sudah bergemuruh menyoraki semuanya. tak lama bel pun berbunyi dan membuat semuanya bubar menyisakan elvan,fiona,aira,rio,dan sasa.

"ra udah ra"ucap rio menarik pelan tubuh aira,aira menepis tangan rio.
"enggak yo,el gak boleh nyakitin sasa!memang el siapa hah!el udah nyakitin semua orang hari ini tau gak!"ucap aira menangis
"ra,gue gak maksud-"
"udah ra ke kelas ayo sama gue"potong rio lalu menarik pelan tangan aira,aira mengikuti pelan langkah rio dengan tatapan yang tak lepas dari elvan membuat elvan menatap aira balik tak tega. ia telah membuat aira marah hari ini.

"elvan,tadi gue kesini mau manggil lo buat masalah panggung. gimana kalo-"
"gue mau pulang"potong elvan,ia meninggalkan fiona dengan wajah bingung. demi apapun elvan tidak ingin apapun sekarang,rasanya kacau. pikirannya ambyar. ia telah menyakiti aira hari ini,airanya sakit hari ini. dan itu karena ulahnya. ini pertama kalinya ia melihat aira menangis karena tersakiti,dan itu karena ulahnya.

***

aira masuk kedalam rumahnya tanpa salam dan langsung masuk kedalam rumahnya,ia mengganti pakaiannya dan masuk kedalam kamar bara. ia melihat bara sedang bergelut dengan laptopnya.
"abang..."ucap aira,ia duduk disamping bara. bara sudah paling mengerti jika nada aira memanggilnya seperti ini pasti aira akan menangis. bara langsung menutup laptopnya dan merentangkan tangannya kearah aira. aira langsung menyambut rentangan tangan itu dan menangis di dada bara.
"kenapa?cerita sama gue,siapa yang nakalin lo?"ucap bara sedikit tertawa,aira menggeleng ia masih mengeluarkan banyak air matanya.

perlahan aira mengusap air matanya dan menatap bara.
"tadi aira liat el narik tangan sasa kasar,aira juga bisa liat sasa kesakitan"ucap aira,bara sedikit berfikir untuk membalas ucapan adiknya itu
"kenapa el narik tangan sasa?"tanya bara,aira menggeleng
"sasa cekik fiona bang"balas aira
"bentar,fiona itu siapa?"tanya bara
"temen el"ucap aira
"kok abang-"
"pensi"potong aira,bara mengangguk paham

"jadi sasa dan fiona berantem gitu?"tanya bara,aira menggeleng
"mungkin"balas aira seraya menghapus sisa sisa air matanya
"lah?trus lo nangis kenapa?gak mungkin gara gara el narik tangan sasa yakan?"tanya bara
"tapi el kasar sama sasa bang"ucap aira
"lah?kalaupun el kasar sama sasa,seharusnya yang nangis sasa karena tangannya sakit ditarik sama el. lo disini berlinang air mata ditambah dengan muka kusut faedahnya apaan?"tanya bara,aira menggeleng
"aira gatau abang hikss.."
tangis aira makin pecah.

"aira kesel liat muka fiona,abis dicekik sasa mukanya belang aneh serem tapi ada sedihnya juga"

***
drrrtttt...ddrrrttt...

aira mengambil ponselnya saat merasa benda pipih itu bergetar,ada satu pesan masuk.

anak osis jelek:
gue didepan

me:
aira juga didepan

anak osis jelek:
serius?gue depan rumah

me:
oh,aira depan kamar

bintang menepuk dahinya sendiri,ternyata memang ada orang orang seperti aira ini. tak lama ia mendengar suara pintu terbuka memperlihatkan aira dengan baju tidur minion miliknya.
"ngapain malem malem kesini?"tanya aira
"mau ngajak keluar gue tau lo lagi gelep yakan?,mama lo ada?"tanya rangga,aira mengangguk
"bunda didalem,masuk aja"ucap aira membuat bintang langsung masuk dan mengikuti aira dari belakang.

mata bintang melihat lihat bingkai foto yang ada didinding rumah aira,ia melihat foto 2 anak kecil kira kira berusia 6 tahun dengan senangnya bermain selang air hingga basah kuyup. bintang tau itu pasti aira dan elvan,wajah elvan memang telah terbentuk sejak kecil.
"ini yang namanya bintang?"tanya airin,bintang sedikit kaget langsung membalikkan badannya dan menyalimi airin
"iya tante,airanya boleh saya ajak pergi sebentar gak?"tanya bintang pada airin
"boleh,tapi jam 9 harus sudah ada dirumah ya?"ucap airin,bintang mengangguk
"makasih bundahara"ucap aira lalu mencium pipi kanan airin.

bintang sengaja membawa mobil agar aira tidak kedinginan karena udara malam.
"udah pernah makan sate disini?"tanya bintang,aira menggeleng
"aira kalo makan sate di deket halte depan perumahan itu,sama el"ucap aira,bintang menggenggam tangan aira dan menariknya membawa aira masuk kedalam tempat makan itu.

setelah makan bintang mengajak aira ketaman kota dan duduk dikursi yang telah disediakan.
"makasih bintang,aira udah kenyang"ucap aira tersenyum,bintang mengusap kepala aira
"iya sama sama"balas bintang tersenyum,demi apapun senyum aira beneran manis.

aira menatap langit malam itu tanpa suara,ia terus menatap langit itu tanpa ada niat berpindah sedikitpun. bintang faham apa yang terjadi tadi siang di kantin
"ra"panggil bintang,seakan aira tau apa yang dimaksud oleh bintang
"aira liat el narik tangan sasa,aira-aira gak suka liat sasa-"
"mungkin elvan gak sengaja ra"potong bintang,aira menggeleng sambil terus menangis

"el gak pernah bentak orang lain depan aira,el juga gak pernah kasar depan aira. tapi tadi beda,aira gak liat el disitu,yang aira liat orang lain kasar"ucap aira menghapus air matanya sendiri

"gue kira lo sama dia pacaran"balas bintang,aira menatap bintang
"dulu pas kelas 5 sd aira pernah pipis dicelana. semua orang ketawain aira,kecuali el. dia bilang ke aira cuek aja,jangan dengerin omongan orang. dan besoknya semua yang ketawain aira kemarin ditonjok sama el. sampe maminya el dipanggil ke sekolah. sejak hari itu aira ngerasa tiap hari yang aira punya harus ada el didalamnya"ucap aira bercerita
"lo sayang banget ya sama dia?"tanya bintang,aira menatap bintang dan mengangguk

"aira rasa,aira gak bisa hidup tanpa el. dunia ini sempurna,tapi apa artinya kalo el gak sama aira"
-27 desember 2019-

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang