32(ekstra part 2)

1K 34 0
                                    

Elvan mengacak rambutnya frustasi menghadapi wanita hamil dihadapannya ini, bagaimana bisa ia meminta bubur ayam dengan toping boba. Dimana elvan mendapatkan bubur ayam aneh itu.

"coba deh kamu cari dimana tempat jualnya, nanti aku kesana. Aku beliin"ucap elvan pelan, aira mengusap air matanya tanpa melihat elvan yang berbicara dengannya.
"masa aira yang nyari sih, el aja yang nyari kenapa harus aira!"ucap aira sebal, elvan menggeser tubuhnya lalu menarik pinggang aira hingga tubuh istrinya itu menghadapnya.
"coba yang bener bilang sama aku, kamu mau apa?"tanya elvan melembut, aira menyebikkan bibirnya lalu menatap elvan dengan mata berkaca kaca.

Ibu jari elvan menghapus satu bulir air mata yang jatuh ke pipi aira.
"aira pengin bubur ayam, tapi gak make ayam. Make boba el"ucap aira pelan, elvan mengangguk lalu mencium puncak kepala aira
"aku cariin ya, yang didalam kan yang minta?"tanya elvan, aira mengangguk. Elvan menunduk lalu mencium perut aira yang membucit itu
"papa cariin ya nak, jangan ileran kamu"ucap elvan lalu mencium perut aira.

"aku cari dulu, kamu disini baik baik. Jangan naik turun tangga, disini aja. Kalo mau ambil sesuatu panggil bi asih, kalo mau ke kamar mandi hati hati kepleset, kalo-"

Cup

Aira mencium bibir elvan
"el bawel"ucap aira, elvan mencium gemas pipi aira lalu mencium keningnya lama
"aku berangkat dulu"ucap elvan yang diangguki oleh aira. Ia menyambar kunci mobilnya lalu melenggang pergi mencari makanan aneh hasil ngidam sang istri. Elvan tahu betul harus kemana ia sekarang, karena ini bukan kali pertama aira ngidam makanan aneh. Ia sudah beberapa kali harus kewalahan mencari makanan aneh permintaan istrinya itu.

Elvan membuka pintu ruangan itu dan langsung duduk dihadapan dua manusia yang sedang sibuk membicarakan sesuatu itu.
"aira ngidam lagi?"tanya sasa, elvan mengangguk
"lebih serem dari cendol make kecap?"saut rio
"lebih serem"balas elvan
"mie ayam make es krim vanila lagi?"tanya sasa, elvan menggeleng
"bubur ayam gak make ayam"ucap elvan
"lah terus make apa anjir"ucap rio tak habis pikir
"boba"ucap elvan, sasa melemparkan pulpel yang sedang ia pegang lalu mengacak frustrasi rambutnya.

"emang orang hamil harus banget ya ngidam gitu, makanan di mix and match udah kek baju anjir"ucap rio tertawa, elvan memandang sinis kedua sahabatnya itu
"yaudah dong bantuin gue cari gimana caranya. Aira gue tinggal sendiri dirumah"ucap elvan
"lo beli bubur ayamnya deh, bilang gausah make ayam. Trus kuahnya dipisah"ucap sasa
"trus boba nya gimana?"tanya elvan
"gue ada"ucap sasa membuat mata elvan berbinar. Elvan bergegas keluar dari cafe itu dan mencari tukang bubur ayam.

Kaki aira melangkah saat mendengar ketukan pintu dari depan rumahnya, aira celingukan. Bi asih sedang ia suruh membeli token listrik jadi, aira benar benar sendirian. Aira membukan pintu rumahnya.
"ra, apa kabar?"
"bintang?"ucap aira, bintang tersenyum lalu membuka tangannya lebar lebar. Aira memeluk bintang dengan perasaan rindu, rindu sekali. Bintang melepas pelukannya dan menatap perut buncit aira
"sebentar lagi aku jadi paman sepertinya"ucap bintang membuat aira tertawa. Aira mempersilahkan bintang duduk di ruang tamunya, sepertinya bi asih sudah pulang. Aira meminta bi asih membuatkan minum untuk tamunya itu.

"jadi, bintang kapan bebas?"tanya aira
"sekitar 2 tahun yang lalu kayanya"ucap aira mengangguk
"kamu ternyata jodoh ya ra sama elvan, aku ikut seneng"tambah bintang. Aira tersenyum
"apa jadinya aira tanpa el bin, eh bintang sekarang ngapain aja?mama warni apa kabar?"tanya aira
"aku sekertaris di salah satu perusahaan besar, setelah lulus D3 beberapa bulan yang lalu. Mama sehat walaupun kadang sakit"ucap bintang
"alhamdulillah, seneng aira dengernya. Kalo aira mah suka ditinggal kerja sama el, katanya lagi ada operasi"ucap aira lesu
"namanya juga dokter ra, pasti banyak kerjaannya. Tugas yang mulia tuh"ucap bintang membuat aira tertawa

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang