18

862 34 0
                                    

"selamat pagi semuaaaa!"sapa edgar pagi hari ini
"pagiiiiiiii"balas seluruh siswa siswi bina dharma bangsa dengan semangat
"asik nih pada semangat semua,gimana udah pada siap untuk ikut lomba pagi hari ini?"tanya edgar
"siaaaaap"balas mereka lagi
"oke,kali ini kita bakal lomba tadabur alam. pasti pada tau dong?setiap kelompok kita samakan dengan regu. masing masing regu punya satu pinru untuk memimpin jalannya permainan,disetiap jalan sudah rekan rekan osis pasang arah. jadi kalian tinggal mengikutinya saja. ada beberapa post yang harus kalian lewati,faham?dan pengumuman regu terbaik akan diumumkan malam terakhir di buper. baiklah jika semuanya sudah siap boleh dimulai lombanya. satu...dua...tiga... priiiittt!!!"edgar sudah meniupkan peluitnya tanda perlombaan sudah dimulai.

sasa,aira,melisa,dan melita pun ikut berjalan dengan melita yang menggendong ransel.
"gue pinru disini,jadi semua harus dengerin omongan gue. jangan ngambil keputusan tanpa persetujuan gue,oke?didepan itu pos pertama"ucap sasa semua mengangguk
"sa,itu kayanya kita harus mecahin kata kata dari sandi semapur deh"ucap melita menunjuk pos pertama,aira mengangguk
"gue!gue bisa ta"ucap melisa girang sasa mengangguk

"sa lo maju duluan"ucap sasa,melisa mengangguk dan berjalan masuk ke pos satu dan menebak kata apa yang ditujukan oleh sang peraga. dan berhasil,melisa berhasil menebak kata apa yang rekan osis maksud.
"regu kamu boleh maju ke pos berikutnya"ucap karina yang diangguki melisa,melisa menerima sebuah bendera merah dari karina dan kembali pada kelompoknya.
"sip banget kembaran gue hehe"ucap melita merangkul melisa

"yaudah ayok jalan lagi,itu panahnya ke kiri berarti kita ke kiri"ucap sasa,aira dan yang lain pun mengikuti arahan dari sasa. tak terasa sudah 4 pos mereka lewati,dan yang pasti sudah ada 4 bendera merah pada mereka.
"edgar bilang gak sih jumlah pos yang harus kita lewatin?"tanya melita pada sasa,sasa menggeleng

"seinget gue sih enggak"balas sasa
"tapi didepan ada tanda panah yang mengarah ke kanan"ucap aira menunjuk sebuah pohon kelapa yang memiliki gambar tanda panah. melita menggeleng
"enggak ra,itu warna panahnya hijau. sedangkan dari tadi panah panah sebelumnya warna merah"ucap melita

"loh bisa aja kan mereka kehabisan warna cat,dan mau beli lagi jauh. jadi mereka pake aja apa yang ada"sargah aira
"ra,jangan ngeyel. ikutin aja apa yang dari tadi kita ikutin"ucap sasa,aira akhirnya diam
"iya sa"balas aira
"ayo jalan lagi"ajak melisa
"eh bentar aira mau pipis"ucap aira
"nanti aja ra,bentar lagi kayanya kita sampe deh"ucap melita
"yaudah deh,tapi aira jalannya pelan pelan ya"balas aira,semuanya sepakat dan mereka melanjutkan perjalanan.

kaki aira terperosok kesebuah lubang yang ada didalam hutan,kaki aira sangat sakit. ia yakin pasti kakinya terkilir,tenaganya sudah habis jika ingin berteriak. tapi,sasa melisa juga melita sudah berjalan meninggalkannya didalam lubang ini. demi apapun aira sangat takut sekarang,ia melirik jam dipergelangan tangannya. sebentar lagi memasuki waktu maghrib,bagaimana jika tidak ada yang menemukannya disini. sampai kapan aira akan disini sendirian.

***

"pak joni!"teriak melita memanggil kepala sekolahnya itu,pak joni yang sedang berbicara pada sang ketua osis pun langsung menatap melita. ia tampak berkeringat dengan nafas tersengal sengal.

"kenapa?ada apa?kamu dari kelas mana?atur nafas dulu pelan pelan"ucap ak.joni,melita menggeleng
"aira hilang pak!saya melita anggraini dari regu,ah gatau pak!pokoknya teman satu kelompok saya hilang,namanya aira!"pekikmelita membuat seluruh siswa siswi yang mendengar ikut terkejud
"aira 11 ips 2?"saut bintang,melita mengangguk

"astaga!kenapa bisa hilang?siapa pinru nya?"tanya pak joni,membuat sasa mendekat. sasa terlihat menunduk dengan mata tamg berkaca kaca.
"kenapa anggota regu kamu ada yang hilang,kenapa bisa?"tanya pak joni,sedangkan bintang. ia sudah lari masuk kedalam hutan lebih jauh.

bintang terus berlari membelah hutan belantara,bahkan diluar dari jalur lomba yang ia buat sendiri.
"harusnya gue gak buat lomba tadabur alam ini ra,maafin gue"ucap bintang pelan,namun kakinya tidak berhenti berjalan menyusuri hutan. tak terasa sudah 2 jam ia berkeliling hutan sendirian,tapi tak juga menemukan aira. ia duduk disebuah akar pohon beringin,ia mengusap wajahnya yang penuh keringat.
"lo dimana ra?gue khawatir,demi apapun ra plis lo dimana"ucap bintang
"aira belum ketemu?"

bintang menatap wajah orang yang mengajaknya berbicara lalu menggeleng.
"gue udah disini 2 jam lebih. tapi aira tetep gak ada"balas bintang,elvan dan rio ikut duduk disebelah bintang.
"gue kesana,kalian berdua nyebar. hari makin malem,kita gak mungkin biarin aira didalam hutan lebih lama. dia pasti laper,dan ketakutan"ucap bintang berdiri,dan mulai berjalan lagi.

"AIRA LO DIMANA!INI GUE BINTANG RA!"teriak bintang,matanya sudah berair
"bintang"
bintang menghentikan langkahnya saat mendengar suara aira,pelan. sangat pelan
"ra?bilang sama gue lo dimana ra?"ucap bintang mulai mendengarkan suara itu
"bintang"ucapnya lagi,bintang mengikuti suara itu. dan matanya menangkap seorang wanita tengah terduduk sendirian disebuah lubang. bintang buru buru ikut masuk kedalam lubang tersebut dan mengeluarkan aira dari dalam sana.

bintang membawa aira kedalam dekapannya,ia melepas jaket yang ia pakai dan disampirkan dibahu aira. aira memeluk lengan bintang,menangis. iya,bintang merasakan tubuh aira bergetar.
"bintang"panggil aira halus
"iya kenapa?ada yang sakit?bilang ra yang mana"ucap bintang,aira menggeleng
"elvan mana?gak nyariin aira ya?"tanya aira,bintang hanya diam
"kita balik ke tenda ya,bisa jalan gak?"tanya bintang
"kaki aira sakit bintang"balas aira menatap bintang,air matanya perlahan jatuh. bintang mengusap air mata itu dan segera menggendong aira.

bintang dan aira membelah hutan malam itu,sampai bintang merasa aira tertidur karena nafasnya sudah teratur. setelah sampai di tempat tenda aira buru buru dibawa oleh bintang ke tenda pmr agar dapat diobati,bintang berkata bahwa kaki aira terkilir. bintang mengusap dahi aira yang penuh dengan keringat dan menatapnya sayang.

"lihat lo sakit gini aja gue ikutan sakit ra,gimana kalo lihat lo sakit karena gue"

***

elvan melihat tak ada bintang diruang pmr,ia buru buru masuk kedalam sana. ia melihat dan sasa dan si kembar melisa melita dengan wajah panik. sasa menunduk saat melihat wajah panik elvan,ia mendekati brankar tempat aira terbarin. ia duduk dan menatap aira tanpa mengucap satu kata pun,hanya menatapnya saja.

"van,sorry"ucap sasa,agak takut.
"bukan salah lo"balas elvan dingin,sasa hanya melempar tatapan pada rio. rio mengusap lengan sasa,seolah berkata udah gak apa apa
"aira ada luka gak selain terkilir?"tanya elvan
"dilututnya kayanya ada"balas melita,elvan menyibak sedikit selimut dibagian kaki aira dan benar saja ada luka yang lumayan besar disana. ia mengolesi luka itu dengan alkohol lalu obat merah dan memplesternya.
elvan duduk kembali setelah selesai,ia mengusap rambut aira dengan sayang.

"gue harus bilang apa ra sama bunda dan mami,kalo gue gagal jagain lo?"

-30 januari 2020-

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang