34(ekstra part 4)

1.5K 50 2
                                    

Elvan membuka matanya saat tangisan anin terdengar, ia melihat aira tidur sangat nyenyak disebelahnya. Agak sedikit berbeda, wajahnya lelah, kantung matanya menghitam, dan pipinya terlihat lebih chubby. Ia turun dari ranjangnya dengan hati hati dan menghampiri box bayi anin. Ia tersenyum melihat anaknya bergerak kesana kemari terlihat tidak nyaman.

Elvan mengangkat tubuh bayi itu dan menggendongnya.
"ini kenapa masih pagi udah bangun hm?"ucap elvan, ia menindurkan anaknya lalu menggantikan popok serta bajunya. Saat memoleskan minyak telon ke tubuh anin elvam merasakan seseorang memeluknya dari belakang.
"morning"ucap aira dengan suara serak khas orang bangun tidur, elvan tersenyum
"morning mama"ucap elvan lalu mencium sekilas bibir aira
"kok udah bangun nak?jam 5 subuh loh ini"ucap aira memegang tangan anak nya

Elvan menggendong anin lalu mencium gemas pipinya
"ih gemesin banget sih kamu nak"ucap elvan, aira mengambil anin dari gendongan elvan lalu memangkunya dengan hati hati.
"anin minum susu dulu ya papa"ucap aira dengan nada seperti anak kecil, elvan terkekeh
"papa juga mau dong"ucap elvan, aira melemparkan guling milik anin ke wajah elvan dan menatapnya bengis
"aduh,sakit sayang"balas elvan terkekeh

Elvan tersenyum, diam diam memperhatikan dua perempuan yang sangat ia sayangi itu.
"ra"panggil elvan, aira yang sedang mengajak ngobrol anin langsung menoleh ke arah elvan
"ya?"balas aira
"makasih udah mau hidup sama aku, udah mau nemenin aku, udah mau jadi ibu dari anak anak aku"ucap elvan lembut, aira membenarkan posisi anin dipangkuannya
"anindira sayang papa"ucap aira dengan nada seperti anak kecil, elvan mencium pipi anak perempuannya itu
"papa juga sayang anin, jadi anak solehah ya nak. Jadi anak pintar"ucap elvan. Tangan aira terangkat mengusap rahang tegas milik suaminya itu
"kamu kenapa senyum senyum?"tanya elvan, aira menggeleng.

"inget kita dulu aja"balas aira tanpa melepas pandangannya dari elvan. Elvan mengambil anin dari pangkuan aira dan menidurkan anin diatas dadanya.
"kita tumbuh dan berkembang sama sama, pubertas bareng, dewasa bareng, sekolah-"
"gak, aku lebih dewasa dari pada kamu"protes elvan, aira tertawa lalu mengecup pipi elvan
"iyadeh"balas aira tertawa.

"dari kapan sih kita bareng?"tanya elvan, aira tampak berfikir dan memegang dagunya
"sebelum kita tk kamu udah pindah sih ke samping rumah aku"ucap aira
"dulu waktu aku pacaran sama bintang kamu kok biasa aja?emang kamu gak cemburu?"tanya aira
"cemburu lah"balas elvan
"trus?kenapa diem aja kalo cemburu?"tanya aira lagi
"biar kamu ngerasain aja rasanya pacaran, kamu kan juga pernah nanya tuh ke aku rasa pac-"

"bilang aja gengsi, yakan?"potong aira, elvan tertawa melihat ekspresi aira yang sok tau
"tapi akhirnya aku bilang kan kalo aku suka kamu"ucap elvan sedikit sombong
"apa yang buat kamu berani bilang ke aku waktu itu?"tanya aira
"waktu aku tau kamu belum pulang, aku langsung cari kamu kemana mana, aku bener bener khawatir sama kamu, aku takut kamu kenapa napa, aku takut kehilangan kamu-"ucap elvan

"saat itu juga aku sendiri yang akan memastikan kalo kamu aman sama aku, memastikan kalo kamu baik baik aja, memastikan gak ada orang yang bakal jahat sama kamu, dan memastikan kalau kamu gak terluka"tambah elvan
"kamu bakal bosen gak sama aku?"tanya aira, elvan tersenyum lalu mengambil tangan istrinya itu dan menciumnya
"menurut kamu?"tanya elvan balik
"enggak"ucap aira
"seratus buat istriku yang cantik ini"ucap elvan tertawa

"aku udah pernah ngerasain nikmatnya berantem terus baikan. Lalu bercanda seperti biasa, seneng bareng, sedih juga bareng, saling ngasih suport, saling memberi nasihat  dan pengertian. Tetap tinggal dan tak berniat meninggalkan, sungguh tak ada yang membahagiakan dari ini"

***

Aira memakai heelsnya dan buru buru masuk kedalam mobil dengan tergesa gesa. Aira terlambat datang ke pesta pernikahan sasa dikarenakan elvan baru pulang karena ada operasi di rumah sakit.

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang