10

1.3K 47 0
                                    

ia segera menghubungi bunda aira dan bang bara bahwa aira sudah bersamanya dan sedang mengisi perutnya.

"lo tau gak ini jam berapa?"tanya elvan,aira mengangguk
"lo tau gak ini udah malem?"tanya elvan,lagi aira mengangguk lagi
"lo tau gak pulang sekolah berapa?"tanya elvan lagi dan lagi,aira tetap mengangguk
"ra,lo itu cewe. gimana kalo ada apa apa diluar sana"ucap elvan melembut
"iya el aira tau"ucap aira pelan
"terus kenapa jam segini masih diluar aira,tante airin,bang bara,mami semua nyariin-"
"apa artinya semua orang nyariin aira kalo el aja gak ngerasa kehilangan aira"potong aira membuat elvan kicep seketika

"ra-"
"el nyadar gak sih aira kehilangan el,banget"ucap aira menatap elvan
"ra,gue cuma sibuk sebentar. abis itu udah,semua waktu gue buat lo. kaya biasanya"balas elvan,aira menghapus kasar air mata yang jatuh di pipinya
"Terus,ngebela fiona didepan sasa dan semua orang di kantin juga termasuk kesibukan el?iya?"ucap aira lagi
"enggak ra,maksud gue gak gitu"ucap elvan,aira menggeleng

"el tau gak sih,sakitnya orang kangen dalam artian aneh. raga kita ketemu tapi kita sama sama asing"ucap aira,membuat elvan terus menatapnya
"el gak bakal tau,jadi aira"kata aira
"ra,gue minta maaf. maaf kalo kesibukan gue kali ini ngebuat jarak sebegini lebarnya,ngebuat lo jadi ngerasa asing sama gue,ngebuat lo kehilangan waktu gue yang seharusnya emang buat lo. maaf ra,maaf"ucap elvan menunduk,aira menangis sendiri melihat elvan dihadapannya.

tangan aira terangkat mengusap rambut elvan,tangannya melembut. aira menempelkan dagunya diatas kepala elvan.
"kemarin aira jatuh"ucap aira,membuat elvan langsung mengangkat kepalanya
"besok jangan lari lari lagi ya?janji sama gue"ucap elvan tersenyum
"iya,besok aira gak lari lari"balas aira ikut tersenyum,elvan tertawa renyah dan mengacak pelan rambut aira

"aira seneng satu dunia dengan el,terlebih dunia yang aira punya isinya el semua"

***

ia membuka pintu besi itu dengan hati hati,pintu yang selama 4 tahun ini rajin ia buka setiap minggunya. ia merasa ini adalah keharusan yang wajib ia jalani,melihat cinta pertamanya berada dalam asuhan ruangan ini. melihat wanita surganya tinggal didalam naungan bangunan ini.

"alam?"ucap wanita tua itu,laki laki itu mengangguk
"iya ma,ini alam. mama apa kabar?maaf alam agak lama gak kesini"ucapnya
"mama baik,alam sudah makan?"tanyanya lagi,laki laki itu kembali mengangguk
"udah,abang masak tadi. jadi alam ikut makan"jawabnya tersenyum,laki laki itu perlahan mendekati ibunya dan mencium pipi kanannya
"mama sehat sehat disini ya,nurut kak suster. kalo mama cepet sehat nanti kita pulang" wanita tua itu mengangguk

"mama kangen nathan,nathan tadi pagi sekolah gak?"tanya warni pada anaknya
"sekolah ma,abang sekarang gak pernah telat kaya dulu"balasnya,warni tersenyum
"alam pulang dulu ya ma,mau bilang ke bang nathan kalo mama disini sehat"ucapnya membuat warni tersenyum lalu mengangguk

ia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu dan memilih duduk dikursi ruang tunggu yang ada dirumah sakit jiwa itu. ia menutup seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan menangis.
bintang harus hancur lagi melihat mamanya,kapan ia akan tegar seperti nathan. kapan ia akan berusaha menerima keadaan seperti nathan,kapan ia kuat seperti nathan.

tapi sebagian hati kecilnya menerima kehancuran ini,merasa bahwa menangis dan memiliki rasa tidak terima akan takdir yang lumayam berat ini adalah kewajaran. anak mana yang baik baik saja saat melihat ibunya berada dikondisi seperti ini.
"apus tang,gue gak suka liat cowo nangis"

bintang langsung mengusap wajahnya gusar lalu menatap kakak satu satunya itu.
"berentiin kebiasaan nangis lo itu,lo lebih keliatan kaya anak sd kelas 3"ucap nathan,membuat bintang memutar matanya malas
"lo malah keliatan kaya abang yang durhaka sama adiknya"balas bintang membiat nathan menoyor kepala adiknya itu
"pulang sana,masak nasi gue mau jemput angel"ucap nathan sembari berjalan melewati bintang
"iya"balas bintang lalu berjalan ke parkiran untuk mengambil sepedah motornya lalu pulang

***

aira tak henti henti mengusap aira matanya dan sesegukan menatap satu anak ayam yang berada tampungan kedua telapak tangannya telah tiada.
"hiks...bunda gak tau betapa aira sayang dia bunda hiks.."ucap aira pada airin yang menatapnya dari dapur
"itu cuma ayam aira,kan besok kamu bisa beli lagi"ucap airin,aira menggeleng
"bunda,ayam yang kaya rambara ini cuma satu bun. kalo yang warnanya sama banyak hiks.. emang ada lagi apa ayam yang mau dengerin hiks.. aira cerita tentang el hiks.."ucap aira masih menangis

"makanya namain peliharaan jangan make nama gue"sewot bara membuat aira menatapnya dengan mata berkaca kaca dan bibir yang tertekuk kebawah,ia menghapus air matanya kasar dan berlari keluar rumahnya. ia berniat membangunkan el saat ini juga.
"el!"ucap aira sembari menggedor pintu kamar elvan

dugdugdug

"elvan aditama syahreza!buka pintunya aira mau masuk!"teriak aira membuat sang empunya kamar langsung membuka pintunya,terlihat sekali tampang baru bangun tidurnya. dengan rambut yang jigrak keatas,tidak memakai baju,memakai celana pendek,dan jangan lupakan bekas air liur yang masih sedikit menempel di pipinya. tapi itu tak menghalangi aira.

"el,ayam aira mati"ucap aira
"terus?"tanya el
"namanya rambara"balas aira
"terus?"tanya elvan
"warnanya pink"ucap aira
"terus?"ucap elvan lagi
"IH EL GAK TAU APA AIRA SEDIH!AIRA KESEL SAMA BANG BARA DIRUMAH MAKANYA AIRA KESINI,TAPI PAS DISINI EL LEBIH MIRIP TUKANG PARKIR TAU GAK DARI PADA KAYA KAWAN AIRA!MAKE TERUS TERUS,EMANGNYA AIRA LAGI PARKIR MOBIL APA!"teriak aira,membuat el langsung membuka matanya sempurna

"sarapan gue begini banget hari ini"

-30 desember 2019-

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang