aira bangun dari tidurnya tapi tidak melihat satu orang pun di tenda,baik melisa,melita ataupun sasa. ia mengambil handphonenya dan memainkannya untuk menghilangkan bosan.
"ra?"
aira menyembulkan kepalanya saat mendengar namanya dipanggil,senyum aira mengembang saat tau bahwa bintang lah yang memanggilnya. aira keluar dari tenda dan duduk didekat kompor dengan satu tongkat di tangan kirinya.
"duduk aja ra,masih sakit kan itu"ucap bintang
"enggak bintang,kaki aira gak sakit"balas aira tersenyum
"gue bikinin teh hangat ya?"tanya bintang lalu ia segera memasak air dan menuangkannya di sebuah gelas,mengaduknya dan memberikannya pada aira."makasih bintang"balas aira dan menerima teh hangat itu.
"kemarin kenapa bisa jatuh ra?"tanya bintang,aira menaruh gelas berisi teh hangat itu
"gak tau,aira tiba tiba jatuh.aira ngerasa ada yang-"
"ra"
"elvan"balas aira,aira mencoba berdiri dengan tongkatnya
"makan ra,gue tau lo belum makan"ucap elvan,aira mengangguk. elvan memberikan semangkuk mie instan yang ia buat ditendanya."gue gak bisa masak,cuma bisa buat ini. lo makan,tadi bunda telvon gue nanyain lo"ucap elvan tersenyum
"ra,gue harus balik ke tempat pak joni. masih ada urusan lain,lo cepet sembuh ya"ucap bintang lalu mengacak pelan rambut aira.
"iya"balas aira,bintang melangkahkan kakinya
"bintang"panggil aira,bintang menengok karena merasa namanya dipanggil
"makasih udah gendong aira kemarin"ucap aira yang diangguki oleh bintang dan kembali berjalanaira duduk kembali dengan hati hati lalu memakan mie instan buatan elvan tadi dengan senyuman.
"makan dulu,nanti lagi senyum senyum nya"ucap elvan
"el gak tau sih,kemarin yang gendong aira dari hutan sampe sini itu bintang. gimana aira gak seneng coba"ucap aira merekah,elvan yamg melihat itu hanya terdiam. baru kali ini aira sangat senang menceritakan seseorang dengan elvan.
"el"panggil aira
"hm?"balas elvan
"el kalo mau pacaran lagi sama winda gak apa apa"ucap aira
"kenapa?"tanya elvan"sekarang aira tau,rasanya pengen selalu deket sama seseorang"
***
tak terasa perkemahan tahunan sma bina dharma bangsa akan berakhir. tepat pada malam hari ini adalah malam terakhir mereka bermalam di bumi perkemahan. seperti yang edgar bilang,malam terakhir di bumi perkemahan akan diadakan acara pembagian hadiah untuk para pemenang berbagai perlombaan selama kemah berlangsung.
"untuk pengumuman lomba terakhir,yaitu lomba tadabur alam. dimenangkan oleh..."ucap edgar memotong,riuh suara tepukan tangan dari regu putra maupun putri mengisi bumi perkemahan
"regu putri!tepatnya regu matahari,juara terbaik satu dengan jumlah nilai 3.885. pinru silahkan maju untuk mengambil piala,oh iya for your information. regu matahari ini,saat lomba kemarin salah satu anggotanya sempat hilang selama kurang lebih 5 jam. dan akhirnya kembali ditemukan,tapi mereka menyelesaikan lomba dengan baik"ucap edgarsasa pun maju untuk mengambil piala yang diserahkan oleh pak joni,bersalaman san berfoto bersama. sasa mendekat ke arah aira dan memberikan piala itu.
"eh?kok?"tanya aira bingung
"ini pialanya ambil"balas sasa,aira menggeleng
"aira hilang saat kalian menyelesaikan jalan,disitu gak ada perjuangan aira sa. itu punya kalian sasa,melita,melisa"ucap aira tersenyum,sasa menggeleng dan tersenyum
"separuh perjalanan kita memang tanpa lo ra,tapi kemenangan ini tetep kita sama sama yang punya"balas sasa membuat aira berkaca kaca,ia berdiri dengan dibantu tongkatnya dan memeluk sasa.diam diam elvan memperhatikannya lalu tersenyun tanpa ada yang tau,sederhananya jika aira senang elvan pun ikut senang meski sederhana.
"edgar!"teriak aira tiba tiba membuat sasa dan teman teman lainnya memasang wajah bingung. edgar segera berlari mendekati aira
"kenapa cantik?"tanya edgar
"aira boleh nyanyi?"tanya aira membuat edgar sendiri kebingungan.
"sama elvan,nanti elvan yang main gitar. boleh ya?"pinta aira
"BOLEH EDGAR!KITA SEMUA PENGEN DENGAR SUARA AIRA"teriak pak joni dari belakang membuat aira tersenyum.aira melangkah dengan pelan pelan dengan tongkatnya dan menemui elvan. menarik tangannya dan tersenyum,elvan ikut tersenyum. aira dan elvan maju ke depan dengan aira yang duduk dan elvan memegang sebuah gitar.
"assalamualaikum semuanya"sapa aira dengan manis membuat semua siswa siswi peserta kemah membalas ucapannya dengan manis pula.
"2 hari yang lalu aira hilang,gak tau kemana. dan berhasil kembali,gak tau deh gimana ceritanya. malam ini aira tau kalau regu aira menang lomba tadabur alam,tanpa aira. tapi kata sasa aira ikut menang juga. jadi aira nyanyi ya?"ucap aira lagi dengan imut"ya allah kenapa boni gak tau kalau ada makhluk se unyu ini di bdb"
"aduh manis banget,diaduk dalem gelas enak nih"
"nyesel gue masuk ipa,jadi gak sekelas aira"
"best couple banget ya?cewenya unyu,cowonya cool"
suara riuh tepuk tangan dan bisik bisik suara siswa dan siswi berteriak.
tangan elvan mulai memetik gitar iru dengan halus,aira mengangguk pelan seakan memberi kode lagu apa yang akan ia nyanyikan.
bilur makin terhampar
dalam rangkuman asa
kalimay hilang makna
logila tak berdayaditepian nestapa hasrat
terbungkam sunyi
entah aku pengecut
atau kau tidak pekakumendamakanmu mendambakanku
bilau butuh telinga tuk mendengar
bahu tuk bersandar
raga tuk berlindungpasti kau temukan aku digaris
terdepan,bertepuk sebelah tangan.elvan menatap aira dan mengedipkan matanya sebelah sembari tersenyum lebar. membuat aira ikut tertawa dan membuat teriakan teriakan cewe cewe alay disana kembali terdengar
'aduh gak kuat gue elvan!'
'gila kedipan lo buat gue jatuh cinta!'
'sama gue aja van,gue lebih cantik dari aira'
bintang bukannya tidak melihat pemandangan ini,ia melihatnya dari tenda panitia. ia memperhatikan aira bernyanyi bersama sahabat laki lakinya itu dengan wajah ceria meskipun masih menggunakan tongkat. sepertinya gadis itu sangat sangat ceria hari ini.
kau membuatku yakin
malaikat tak selalu bersayap
biar saja menanti
tanpa batas tanpa balastetap menjelma cahaya
di angkasa
yang sulit tertampik
sukar tergapaikumendamakanmu mendambakanku
bilau butuh telinga tuk mendengar
bahu tuk bersandar
raga tuk berlindungpasti kau temukan aku digaris
terdepan,bertepuk sebelah tangan.aira langsung memeluk elvan dalam dalam,ia sangat bahagia memiliki elvan. dari dulu hingga saat ini,laki laki itulah yang selalu ada dalam hidupnya. aira dibantu elvan kembali duduk ditengah tengah sasa dan rio.
"kak elvan boleh foto bareng gak?"elvan,sasa,aira dan rio langsung tidak berkedip ketika seorang adik kelas menemuinya saat itu juga dan meminta foto bareng. rio langsung berdiri didepan elvan dan menutupi tubuh itu.
"gue rio hehe"ucap rio mengajak salaman siswi itu,siswi itu dengan ragu ragu menjabat tangan rio dan tersenyum paksa
"dewita"ucap siswi itu
"dewi,foto sama kakak aja kakak lebih ganteng loh"ucap rio dengan gaya sok gantengnya"kalo diliat dari monas make sedotan teh gelas"saut sasa menatap ke arah lain
"maukan sama kakak sini sini biar difotoin sama aira,ra fotoin dong"ucap rio aira mengangguk sstuju. tapi siswi itu maah menyembunyikan handphonenya di belakang tubuhnya dan menggeleng
"tapi aku maunya foto sama kak elvan,bukan sama kakak"ucap dewita dengan lembut"ppppfffttt"sasa menahan tawanya mendengar jawaban adik kelasnya itu
"yaudah sini aku fotoin,el sana foto"ucap aira mengambil alih handphone adik kelas itu dan segera mengambil gambar.
"makasih ya kak elvan"balas dewita dengan girang lalu kembali ke tempat duduknya membuat rio memandangnya.
"whahahaha makanya gausah sok ganteng"ucap sasa ssmbari menusuk nusukan jari telunjuknya dipipi rio. rio dengan cepat menepisnya"diem lo!"
-30 januari 2020-
KAMU SEDANG MEMBACA
friendshit
Teen Fiction"aira rasa,aira gak bisa hidup tanpa el. dunia ini sempurna,tapi apa artinya kalo el gak sama aira" -aira ramadhanti- FOLLOW DULU AKUN INI, BIAR AKU SEMANGAT NULIS CERITA INI!