Prolog

432 35 7
                                    

Sudah jam pulang sekolah, murid-murid berhamburan menuju keluar gerbang sekolah. Tidak semua, sekelompok anak kelas 9 itu masih saja berada didalam kelas.

Entah apa tujuan mereka. Menunggu seseorang? Mungkin saja, tapi itu hanya berlaku untuk sebagian orang di sana.

Sebagian lagi hanya berdiam diri disana tanpa tujuan apapun yang berarti. Padahal harusnya mereka bisa saja pulang sejak beberapa menit yang lalu.

Keenam murid perempuan itu sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mengecek update-an terbaru di Instagram-nya. Makan makaroni basah yang dibeli didepan gerbang. Bergurau dengan teman sebelahnya. Bahkan ada yang mencoba menggambar tokoh anime di papan tulis menggunakan spidol.

Gabut banget gak sih?

Padahal mereka udah kelas sembilan. Bukannya isi waktu buat belajar, malah main-main disekolah dengan alibi 'gabut kalo dirumah.'

Tolong ya, ingat kondisi kalian. Kenapa tidak buka buku UN saja untuk latihan?

"Eh main sesuatu yuk lah!!"

Siswi yang menggambar di papan tulis itu akhirnya berteriak. Mungkin lelah karena melihat hasil gambarnya bisa dibilang selalu kurang sempurna.

Ya emang jelek sih.

"Main apaan? Ayo aja aku mah, tapi gabisa lama lama. Aku bentar lagi dijemput."

Sambil mengunyah makaroni basah, seorang siswi yang juga ada disana menyahut.

Yang melontarkan ajakan sedikit menunjukkan wajah semangat. Sejujurnya ia sudah ingin mencoba permainan ini sejak lama dengan teman - temannya.

"Tau permainan werewolf gak?"

***
10 Oktober 2018

Werewolf Party (Kalo Sempet)!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang