Chapter; 7.2 | Cut

64 11 17
                                    

"SERIUS WOY ELAH"

"INI UDAH SERIUS YHA"

"MATAMU SERIUS"

"AH BODO LAH, RYANDI AMA MARZAN MANA, SINI BAGIAN LU BERDUA"

"Hah? Bentar dong, gua mau beli tahu gejrot bentar"

"AH YAUDAH BAGIAN SONYA SAMA REVALINA DULU DEH"

Izam ternyata masih bisa bertahan (walau barusan dia marah-marah). Padahal biasanya, manusia normal gak akan bisa menahan kesabarannya jika bersama kumpulan pecandu werewolf ini hanya dalam sepuluh menit.

Dan biasanya manusia normal juga bakal menyerah gitu aja.

Keajaiban ini tuh.

Bisa-bisanya ada orang yang sabar sampe seminggu menghadapi kelakuan anak Werewolf Party.

"Kamera.. Standby.. Rolling.. Ek-"

"EH BELUM SIAP"

"Ekssssyyyyyyen- alah kesel bat gua gajadi jadi ini mah film nya"

Sonya yang barusan teriak belum siap langsung ngerapihin kerudungnya. Revalina juga sebenarnya masih sibuk nyari foto aibnya di handphone Marzan.

Kenapa harus nyari foto aibnya?

Mau dihapus lah!!

Pemusnahan foto aib diri sendiri jauh lebih penting daripada syuting ini. Gitu kata Revalina mah.

"Oke siap"

"Gua mulai ya. Kamera.. Standby.. Rolling.. Eksyen!!!"

"Itu lagu apa Rev?"

"Ohh ini lagu-"

"ETA TERANGKANLAH"

"DUNG TAK DUNG"

Fadhlan dan Ryandi cari mati rupanya.

"Woehh cut cut!!!"

"HEH JANGAN GANGGU NAPA LU FADHLAN"

"EH KAN RYANDI JUGA KOK GUA DOANG YANG DIMARAHIN"

Revalina murka.

Sekarang ini mood nya lagi kurang bagus juga sih. Mungkin karena foto aib mukanya tadi gak ketemu.

Dan sekarang proses syuting nya diganggu. Kan kzl.

***

Singkat cerita biar gak bertele-tele akhirnya mulai lah di scene puncak.

Waktunya gelud.

"OKE NANTI GELUD NYA KEK GIMANA"

"Yaa.. Lu berempat saling bacot aja"

"Udah? Gitu doang? Gak ada baku hantam nih?"

"Sonya barbar anjir"

"EH EH! Nanti ceritanya Revalina nabrak Akasia sengaja gitu ya"

Setelah satu minggu syuting akhirnya film ini hampir selesai. Dan disaat mendekati akhir proses syuting ini Ryandi baru aja kepikiran.

'Ini sumpah film nya mau kayak gini? Absurd banget anjir'

"IZAAAMMM"

Satu lagi suara asing dari seonggok manusia terdengar. Cahya namanya.

Bersamaan dengan motor yang orang itu tunggangi, ia pura-pura pengen nabrak Izam.

Niatnya pura-pura.

Werewolf Party (Kalo Sempet)!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang