Chapter; 11.2 | Y

25 6 2
                                    

"UDAH SELESAI NIH NASKAH NYA GUYS!"

Hanya sehari semenjak pembentukan kelompok, naskah sudah selesai. Sepertinya divisi pembuat naskah itu tipe yang banyak bertindak, dan banyak bicara.

Iya.

Bukan banyak bertindak dan sedikit bicara.

Bahkan bisa dibilang mereka banyak bertindak dan 'terlalu banyak bicara'. Proses pembuatan naskah semalam saja sudah tak tahu bagaimana menceritakan nya.

Rusuh. Berisik, padahal cuma di chat. Tapi herannya, naskahnya justru diselesaikan dengan cukup cepat.

"Kita undi peran nya."

"Semoga impianku menjadi warga julid tercapai!"

"Impian macam apa itu?"

Pengumuman naskah yang sudah selesai sebenarnya tak didengar. Sejak tadi hanya Akasia, Syilla dan Irvan yang ribut soal undi peran.

"Kresek-kresek-srek-kesrek, ceritanya bunyi semak-semak goyang."

Fokus sebagian anggota kelompok Malin Kundang teralihkan dengan sound effect yang sama sekali gak elit itu. Penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

"SAHA ETA?!"

"Saya.. Lutung Kasarung."

Andai suara semak-semak yang 'gak elit' itu tak diucapkan, mungkin bisa sedikit memperbaiki penampilan pendek mereka barusan.

Walaupun begitu, hal itu tetap saja menimbulkan rasa iri pada beberapa orang disana.

"IH KELOMPOK LAIN UDAH PADA LATIHAN!"

"Iya nih, kelompok kita mah apa? Naskah aja belom jadi."

"Naskah kelompok kita kan udah jadi, bodoh."

Kata 'bodoh' di akhir kalimat diberi tekanan oleh Syilla.

"Oh udah jadi? Yaudah ayo latihan!"

"Ya makanya, ayo undi peran dulu."

***

Setelah undi peran selesai, masing-masing dari mereka diberikan kertas naskah satu-persatu. Inisiatif yang cukup bagus dengan menyediakan naskah untuk tiap anggota.

Begini pembagian perannya,

Hana sebagai Narator
Rizky sebagai Malin
Lidya sebagai Ibu Malin
Syilla sebagai Istri Malin
Revalina sebagai Dayang-Dayang 1
Sonya sebagai Dayang-Dayang 2
Irvan sebagai Pengawal
Akasia sebagai Warga Julid 1
Fadhlan sebagai Warga Julid 2
Valdes sebagai Warga Julid 3

Bisa kalian lihat, sepertiga peran dalam drama itu adalah orang julid. Belum lagi sebenarnya dayang-dayang nya juga sama laknatnya, kerjaannya nge-julid-in majikannya sendiri.

"Eh tunggu! Gua sebagai pengawal juga mau jadi julid!"

"Oke. Peran lu diubah jadi Pengawal Julid."

Kan.

Nambah satu.

Makin banyak aja spesies julid dalam drama ini.

Sekedar informasi yang sebenernya gak penting-penting banget, Rizky dan Lidya itu salah satu pasangan di kelas. Iya, mereka pacaran. Dan sekarang mereka berperan sebagai Ibu dan Anak.

Makanya, cocok banget kalo drama ini berubah judul dari Malin Kundang jadi Pacarku ternyata Ibuku.

Gak.

Werewolf Party (Kalo Sempet)!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang