.•♫•Kelima •♫•.

5.9K 493 62
                                    

“Aku bukan orang jahat, terkadang juga bukanlah orang yang baik, karena aku itu tergantung dengan bagaimana sikap kalian kepadaku”


◽◽◽◽◽

°
°
°
°
°
°
°

Taehyung menuruni anak tangga dengan langkah yang santai. Tentu saja dengan senyum tipis yang tercetak samar di wajahnya. Pemuda itu berjanji pada dirinya sendiri untuk  pagi ini, bahwa ia tak akan membuat keributan baik disekolah maupun dirumah. Walaupun ia tak yakin dengan hal itu jika sudah bertemu dengan keluarganya nanti. 

Netra namja itu menatap ke arah ruang makan yang kini terdapat  seluruh keluarganya tengah berada disana menikmati sarapan pagi.  Tentu saja terlihat begitu harmonis. Ia pun menangkap jelas wajah bahagia keluarganya. 

Membuat Taehyung tersenyum miris. Apakah wajah itu akan tetap terlihat bahagia saat dirinya berada di tengah-tengah mereka? Itulah yang kini berkecamuk dalam pikiran Taehyung.

"Tae, marilah nak, kita sarapan"
Nada lembut itu membuyarkan lamunan Taehyung. Nada lembut yang hanya keluar dari mulut eomma-nya saja.

Taehyung tersenyum
"Tidak eomma..."

"Waeyo?"

"Karena aku..." Ada jeda pada kalimat Taehyung.

"karena aku tak ingin merusak suasana sarapan kalian" 

"—Karena aku belum lapar eomma"

"Setidaknya kau makanlah sedikit saja Tae. Eomma tak ingin kau sakit" Ada sedikit nada cemas yang terselip pada kalimat nyonya kim. Membuat hati Taehyung sedikit menghangat. Yahh.. Setidaknya di rumah ini masih ada yang peduli dan sadar akan kehadirannya. 

Taehyung masih mematung di tempatnya, namja itu bingung harus bagaimana. Hati kecilnya ingin sekali bergabung dengan keluarganya, namun pikirannya memaksa namja itu untuk sadar diri akan kehadirannya yang bisa saja merusak suasana yang ada.

"Apakah kau tuli? Kau tak mendengar apa yang di katakan eomma-mu, eoh?" Tegas tuan Kim

"Kemarilah nak" Suara lembut itu mampu mengembalikan Taehyung ke dunianya kembali. Dengan langkah yang sedikit riang, Taehyung bergabung dengan keluarganya. 

Sepertinya kali ini malaikat sedang berpihak pada Taehyung, buktinya semua orang tak merasa terganggu dengan kehadirannya disana. Diam-diam Taehyung mengulas senyum. Pada akhirnya ia bisa menikmati sarapan bersama keluarganya tanpa terjadi sebuah perdebatan maupun pertengkaran.  Karena hyungnya akan diam selama Taehyung tak membuat masalah.  Yahh.. Ingatkan Taehyung untuk selalu berbuat baik di luar sana. 

°
°
°
°
°
°
°
°

Entah angin dari mana, tiba-tiba saja Taehyung di paksa untuk berangkat bersama nyonya Kim. Tentu saja namja itu bahagia. Karena ini kali pertamanya ia di antar kembali ke sekolah oleh nyonya Kim. Mungkin terakhir kali ia diantar jemput saat ia berada di taman kanak-kanak.

Dan disinilah Taehyung berada, duduk dalam keheningan. Mata namja itu tak lepas dari jalanan kota Seoul yang cukup ramai di pagi hari. Dimana orang-orang mulai melakukan aktivitas sehari-hari mereka.

Nyonya kim menghela nafas, memecahkan keheningan yang ada.
"Ada sesuatu yang kau sembunyikan dari eomma, eoh?"

Pertanyaan nyonya kim mampu menarik atensi Taehyung sepenuhnya untuk menatap ke arah wanita paru baya itu.

Blood Sweat And Tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang