.•♫•Sembilan belas•♫•.

3.1K 379 70
                                    

Jam sepuluh malam keadaan mansion keluarga kim begitu sepi. Maklum saja semua penghuni nya sudah berada di alam mimpi masing-masing.   Namun pengecualian untuk Taehyung, ia masih terjaga karena baru saja selesai belajar. Dan kini namja itu tengah mengambil minum di dapur karena merasa haus. 

"Kau tau sesuatu hyung?"

"Entahlah aku pun tidak yakin"

Samar-samar Taehyung mendengar suara Seokjin dan Yoongi yang berjalan menuju dapur. Maka dengan cepat namja itu berlari dan bersembunyi di sebuah ruangan kecil tempat penyimpanan alat-alat kebersihan.

Taehyung terus memperhatikan Seokjin dan Yoongi yang tengah menyeduh secangkir coffe seraya mengobrol ringan. 

"Kasus 22 Agustus 1997 memang begitu lumrah di telinga banyak orang. Namun secara bersamaan juga, kasus itu begitu abstrak. Mereka seakan memiliki versi nya masing-masing."

"Mereka meminta milik mereka kembali. Maksudnya adalah perusahaan TA company? Bukankah perusahaan itu sudah menjadi hak milik appa saat ini."

Taehyung terkesiap saat mendengar kata yang tak asing terucap dari mulut Yoongi.

TA company

Kartu atas nama Park Il-sung

"Coba kau pikir? Lalu untuk apa mereka mengirim teror? Dan disetiap teror yang ada pasti terdapat noda darah? Apa itu nyambung? Tidak Yoongs.. Aku rasa.. Pembunuhan Il-sung ahjussi itu ada kaitannya dengan appa"

"Maksudmu appa yang membunuhnya?!" Tanya Yoongi

"Yak! Aku tak bilang seperti itu bodoh! Siapa tau mereka menyangka jika appa terlibat dalam kasus ini, karena sebelum Il-sung ahjussi meninggal, appa lah orang yang sedang bekerja sama dengan perusahaan nya. Kau kan tau sendiri jika eomma dan appa tinggal di Daegu. Sementara kejadian itu terjadi di Busan. Ish coba saja flashdisk itu tidak hilang, mungkin sekarang ini kita tidak perlu pusing memikirkan maksud dari teror itu."

"Kau sudah mencarinya dengan benar?"

"Sudah tapi tidak ada"

"Memangnya seperti apa bentuknya? Soalnya kemarin Lee ahjumma menemukan sebuah flashdisk di kemeja appa"

"Ukurannya agak sedikit kecil berwarna silver dan sepertinya ada sebuah benang berwarna tosca yang mengikat ujungnya"

Taehyung terkejut, ia memegangi dadanya yang tiba-tiba berdetak dengan keras. Semua ciri-ciri yang Seokjin sebutkan sama persis dengan ciri-ciri flashdisk yang ia temukan di kotak milik appanya tempo hari. Apa sebenarnya itu flashdisk yang sedang di cari oleh hyungnya? 

"Apa sama?" Tanya Seokjin

Yoongi menggeleng
"Tidak"

"Aku sudah selesai." Yoongi mengambil cangkir nya kemudian berbalik dari meja pantry. Namun saat hendak melangkah pergi, mata namja itu tertuju pada sebuah gelas bekas yang berada di atas meja makan. Gelas itu masih berembun dan terdapat setengah air di dalamnya seperti baru saja di gunakan. 

"Ada apa yoongs?"

Yoongi menunjuk gelas yang berada di atas meja.
"Sepertinya ada orang disekitar sini" Ucapnya seraya menyapu seluruh pandangannya ke penjuru ruangan.

Taehyung langsung menahan nafas dan makin menyembunyikan dirinya. Berharap tidak ada siapapun yang menemukan kehadirannya.

Seokjin pun ikut mengedarkan pandangannya, kemudian matanya tak sengaja menangkap sebuah piyama bergambar tata yang menyembul dari ruang sempit dekat kamar mandi. Tanpa mengatakan apapun Seokjin tau siapa pemiliknya. Karena yang ia ingat, dulu ia pernah memberikan piyama untuk semua adiknya. Dan motif tata, ia berikan untuk Taehyung.

Blood Sweat And Tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang