.•♫•Tigabelas•♫•.

3.9K 445 44
                                    

Tugasku saat ini hanyalah menyayangi kalian. Masalah kalian menyayangiku atau tidak biar lah urusannya nanti

~Blood Sweat and Tears~





Satu bulan berlalu...

Festival sekolah tahun ini jatuh saat anak tingkat akhir akan mengadakan ujian kelulusan dua minggu lagi. Seharusnya waktu-waktu seperti ini sekolah sibuk mempersiapkan segalanya untuk persiapan ujian. Namun sebaliknya, sekolah malah mengadakan festival yang bertujuan untuk bersenang sekaligus mempererat ikatan antar sekolah menengah atas lainnya.  Tak di pungkiri, hal ini lah yang membuat ketiga namja yang tengah berdiri di pinggir lapangan terus menyunggingkan senyum. Karena untuk hari ini saja, mereka terbebas dari yang namanya belajar tambahan dan uji coba. 

Sorakan datang dari segala penjuru ketika tim basket dari Bangtan high School mencetak point untuk yang ke sepuluh kalinya. Tim yang berada di bawah kepemimpinan seorang Kim Jungkook itu nyatanya memberikan pengaruh yang luar biasa untuk kemenangan point Bangtan tahun ini. 

Taehyung sama sekali tidak fokus dengan pertandingannya. Karena yang menjadi fokusnya kali ini adalah seluruh anggota keluarganya yang tengah duduk di tribun penonton. Tepat sekali bersebrangan dengannya.  Yah, tahun ini lagi-lagi keluarga Kim menjadi tamu kehormatan. Bedanya di tahun ini  mereka bisa menghadiri. Karena tahun-tahun sebelumnya, tepatnya saat gelar yang di pegang Jungkook saat ini masih berada di tangannya. Tidak ada satupun keluarga Kim yang bisa hadir. Sungguh miris, karena usaha Taehyung untuk mendapatkan pujian dari keluarganya telah lenyap dua tahun yang lalu. 

"Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi jangan percaya dengan apapun yang aku katakan nantinya" Celetuk Jimin dengan mata yang masih fokus pada pertandingan.

"Karena kau namja gila, orang pun akan berfikir dua kali untuk percaya dengan omonganmu" Canda Mark

Jimin terkekeh
"Aku sungguh ingin menarik segala kata-kata ku mengenai Jungkook waktu itu. Dia namja yang hebat, aku salut padanya. Lihatlah betapa kerasnya dia dalam melengkapi segala kekurangan teman satu tim nya. Jangan percaya dengan omonganku barusan" Setelahnya Jimin kembali tertawa

Menjengkelkan
Satu kata yang ada di benak Taehyung saat ini ketika mendengar ucapan Jimin barusan. Kenapa namja pendek itu tidak jujur saja jika saat ini ia begitu mengagumi permainan Jungkook di lapangan.

Taehyung mendengus kemudian tersenyum jail.
"Kalau begitu aku ingin memberi tau kalian satu rahasia yang paling besar dari hidupku. Kalian lihat satu keluarga yang tengah duduk di tribun?"

"Keluarga Kim?" Tanya Jimin memastikan

"Yap tepat sekali, mereka adalah keluarga ku. Kim Taehyung adalah anak dari Kim Jisung dan Kim Yoona. Dan Kim Taehyung adalah adik kesayangan Kim Seokjin. Dan Kim Taehyung adalah adik dari Kim Yoongi dan Kim Hoseok. Dannnn Kim Jungkook itu adikku"

Jimin terdiam begitupun Mark. Melihat wajah kedua sahabatnya membuat Taehyung tersenyum geli. 

"Yak! Jangan percaya dengan omonganku. Begitu kan Jimin?" Taehyung menaikkan satu alisnya kemudian tertawa. Setelahnya Namja itu pun langsung meninggalkan area lapangan.

Jimin mendengus kesal
"Apa dia baru saja mengejekku karena dia tau jika secara tidak langsung aku baru saja memuji Jungkook? Dan bualan apa itu? Dia pikir aku percaya dengan omongannya.. Cih" Celetuk Jimin sebelum namja itu menyusul Taehyung.

"Seharusnya kau percaya karena itu kenyataannya" Gumam Mark kemudian menyusul Taehyung dan Jimin yang sudah jauh di depannya.

......................
......................
......................

Blood Sweat And Tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang