.•♫•Kedua•♫•.

6.3K 593 139
                                    

"Hanya manusia bodoh yang bisa bertahan dengan semua ini hyung. Dan aku akui itu jika aku lah salah satu dari manusia bodoh itu"

__Kim Taehyung

~oOo~

💜💜💜


21.30 KST

Seorang namja  menatap nanar kearah langit yang  hanya dihiasi oleh sang dewi malam tanpa pasukannya. Sepertinya langit pun ikut prihatin dengan kondisinya saat ini karena tinggal dirumah sendirian dengan luka memar yang sentiasa terlihat begitu jelas di sudut bibirnya.  Hanya luka kecil seperti itu tak akan membuat namja itu kesulitan, oh mungkin itu yang terlihat begitu jelas karena tidak tertutup oleh pakaian. Cobalah saat kau benar benar melihat kondisinya yang sesungguhnya. Maka dengan cepat kau akan menarik kata-katamu barusan. Karena nyatanya dibalik baju yang ia kenakan terdapat banyak luka lembam. 

Dari luka itupun sudah menjelaskan, bahwa sang pelaku memang memiliki dendam tersendiri pada Taehyung. Ya namja itu adalah Taehyung, yang harus meringis sakit karena bekas pukulan yang ditinggalkan oleh beberapa anak buah Jimin. Namja bermarga Park itu menyuruh lima orang preman jalanan untuk memukuli Taehyung. Walaupun hal ini sudah biasa bagi Taehyung, namun tetap saja ia kewalahan melawan mereka semua. Untung–untung ia bisa pulang dengan selamat walaupun harus membuahkan luka begitu banyak di perutnya.

Hhh~ Taehyung menghela nafas bosan.  Namja itu menutup jendelanya kemudian mendudukkan diri di sofa pojok kamarnya. Iseng-iseng namja itu menyalakan TV,  matanya langsung terpaku pada sebuah acara malam yang menayangkan pesta ulang tahun perusahaan salah satu branded baju terkenal. Banyak dari kalangan artis,  pengusaha maupun penjabat yang datang dalam acara resmi tersebut. Taehyung langsung membulatkan matanya ketika kamera tersebut menyorot ke sisi kanan pesta, terlihat jelas keluarganya disana sedang mengobrol dengan beberapa tamu yang hadir. Wajah Seokjin dan Hoseok lah yang terlihat begitu jelas disana. Keduanya tersenyum dengan sangat tampan dan berwibawa.

Ah itulah alasannya mengapa rumahnya begitu sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ah itulah alasannya mengapa rumahnya begitu sepi. Mereka pergi tanpa Taehyung? Hal seperti itu bahkan sudah biasa Taehyung alami.

Tidak masalah asalkan mereka pulang dengan membawa makanan. Tapi itupun jika mereka ingat kalau mereka masih memiliki satu anggota keluarga lagi dirumah yang saat ini sedang kelaparan.

Melihat Seokjin, Taehyung jadi teringat lagi dengan masa kecilnya. Disaat ia masih terbaring lemah di sebuah ranjang pesakitan dan tentunya belum ada anak yang bernama Jungkook di hidupnya. 

"Kami senang Taetae hadir di kehidupan kami. Taetae harus kuat ne, biar bisa main dengan hyungdeul. Kami menyayangimu Taelion"

Itulah potongan kalimat yang terngiang jelas di pikiran Taehyung. Sebuah kalimat penenang yang berakhir dengan sebuah kebohongan.

Blood Sweat And Tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang