.•♫•Kedelapan•♫•.

5K 458 97
                                    

Namja itu memasuki mansion nya dengan langkah yang sedikit gontai, kemudian melepas mantel miliknya dan di lempar begitu saja ke sofa. Membuat seseorang yang berada di sana memekik kesal lantaran terkena mantel basah yang datang tiba tiba. Sementara sang pelaku pun terkejut dengan kehadiran orang itu di dalam rumahnya.

"Yakk Lee apa yang kau lakukan di dalam rumahku?!"

Namja yang di sebut Lee itu memutar bola matanya malas kemudian membuang mantel basah si pemilik rumah ke meja di hadapannya.

"Aku ini tamu tau"

Baekhyun, si pemilik rumah itu menatap jengah ke arah Lee yang kini sudah bersantai ria menonton TV dengan beberapa cemilan dan kaleng soda yang berserakan di meja.

"Sejak kapan kau disini?"

"Sejak dua jam yang lalu. Aku bosan dirumah. Tidak ada makanan. Jadi aku berinisiatif ke rumah mu untuk makan. Aku ini pintar bukan?" Lee tersenyum seraya mengacungkan kedua jempolnya.

Baekhyun berdecak kesal
"Untung kau sahabat ku jika bukan sudah ku usir kau" Gerutunya, kemudian namja itu ikut bergabung dengan Lee.

"Eh, hanya ada kau disini?" Tanya Baekhyun

"Tidak. Ada kau juga disini" Jawab Lee santai

Peletak

"Yakk mengapa memukul ku!"

"Bukan itu yang aku ingin dengar bodoh!" Baekhyun menggeram kesal

"Lalu?"

"Apa adikku belum pulang?"

"Oh sepertinya belum. Karena saat aku datang rumah mu benar benar kosong"

Baekhyun menghela nafas kemudian menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.

"Apa kau baru dari rumah sakit?" Tanya Lee yang langsung mendapat anggukan dari Baekhyun

"Bagaimana keadaan Jihyo ahjumma?"

"Masih sama. Eomma belum mau membuka matanya. Aku lelah Lee... Aku harus bagaimana?"

"Kau tidak boleh putus asa. Oh ya omong-omong bagaimana? Apakah kau sudah meninggalkan kotak itu diruangan Seokjin?"

"Sudah"

"Lalu?"

Baekhyun tertawa licik
"Seperti yang kita rencanakan di awal Lee. Sudah pasti dia akan terkejut... Setelah ini tuan Kim pasti akan terkena bom pertanyaan dari anak pertamanya itu"

Lee ikut tertawa
"Baguslah, kerja keras ku jadi tidak sia-sia untuk mengumpulkan semua berkas itu. Aku dengar malam ini tuan Kim mengadakan acara. Apa kau di undang?"

"Ndee...pastinya aku akan datang. Siapa tau aku mendapatkan petunjuk lain di rumah itu"

Lee menghela nafas
"Jangan terlalu berlebihan Baek. Kau hanya cukup datang saja dan bersikap seperti biasa. Biar aku yang menyelidiki ini semua. Jangan kacaukan rencana kita oke"

"Kau pikir aku tidak bisa apa apa eoh? Dan apa maksudnya mengacaukan rencana? Ck menyebalkan" Kesal Baekhyun seraya menatap tajam ke arah Lee.

Lee berdecak kesal
"Ya kau pikir saja bodoh! Tuan Kim bukan lah orang sembarangan! Dia pasti akan tau jika kau mengeluarkan gerak gerik yang mencurigakan! Dan sekarang dia sudah bekerja sama dengan Senior ku. Bagaimana jika Jung sunbae mengetahui jika lawannya adalah aku. Apa kau ingin bertanggung jawab jika aku di penjara atau lebih parahnya di keluarkan dengan tidak hormat dari kantor?!"

Baekhyun terdiam, kata kata Lee barusan memang ada benarnya. Apalagi tuan Kim sedang menyelidiki kasus yang sedang menimpa keluarganya saat ini bersama dengan detektif Jung. Kasus yang sebenarnya adalah Baekhyun sendiri dalang di balik semuanya. Ah bukan Baekhyun saja yang turut hadir dalam ini semua. Tapi juga ada Lee dan adiknya.

Blood Sweat And Tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang